Unreasonable

2K 269 37
                                    

Mingyu tengah terlelap di dalam dunia mimpinya. Lelaki itu baru saja mengistirahatkan tubuhnya selama kurang lebih setengah jam setelah menghabiskan waktu seharian untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Samar-samar, Mingyu seperti mendengar suara pintu yang dibuka. Ah, itu pasti Wonwoo.

Lelaki itu pun memutuskan untuk kembali terlelap di alam mimpinya sampai ketika ia hendak tertidur pulas, terdengar suara teriakan Wonwoo yang diikuti dengan suara benda yang menabrak permukaan kayu yang membuat Mingyu benar-benar membuka kedua matanya.

"WHAT THE FUCK IS WRONG WITH YOU?!"

Bruk!

{}


Setelah mendapatkan kabar tentang Jihoon yang menyetujui untuk pulang lebih dulu, Wonwoo pun kembali fokus pada rapatnya. Rapat selesai tepat pukul setengah satu pagi setelah sesi evaluasi yang panjang yang tentunya Wonwoo lah yang mendapatkan evaluasi terbanyak dari Seungcheol beserta rekan-rekannya. Wonwoo juga telah meminta maaf kepada seluruh staf pengurus atas sikap ketidakprofesionalannya hari ini.

Tanpa berlama-lama di sekret, Wonwoo dan Hoshi pun bergegas untuk segera pulang karena besok mereka ada kelas di pagi hari. Namun, alangkah terkejutnya Wonwoo dan Hoshi ketika menemukan Jihoon yang dibalut jaket dongker milik Wonwoo tengah tertidur di kursi panjang depan sekret BEM FEB.

Keduanya terdiam sembari memastikan bahwa yang mereka lihat bukan lah hantu yang menjelma menjadi Jihoon mengingat gedung FEB memiliki sebuah urban legend yang sangat terkenal tentang hantu yang suka menyerupai civitas akademik gedung FEB.

"Ci, bukannya tadi lo bilang Jihoon mau pulang?"

"Sumpah, Jihoon bilang ok tadi."

"Lah ini anaknya ada di sini." Ucap Wonwoo. Ia pun menghela napas kasar kemudian memijat keningnya yang berdenyut nyeri. Rencananya untuk segera pulang ke apartemen dan beristirahat sepertinya harus kandas begitu saja.

"Biar Jihoon pulang bareng gue aja," Tukas lelaki sipit itu. Wonwoo mengangguk kecil sembari memperhatikan Hoshi yang saat ini tengah sedikit membungkuk untuk membangunkan Jihoon.

"Ji... Jihoon bangun. Ayo pulang, nginep aja di rumah gue nanti gue yang izinin ke papa." Ucap Hoshi lembut.

Jihoon pun mulai mengerjapkan kedua matanya lalu bangkit dan berjalan menuju Wonwoo tanpa menghiraukan Hoshi yang masih membeku ditempatnya karena untuk kali pertamanya Jihoon menganggap dirinya tidak ada.

"Won... pulang." Wonwoo mengernyit bingung kemudian menatap Hoshi yang perlahan berbalik menatap punggung Jihoon sendu.

"Jihoon, pulang sama gue."

"Wonwoo, ngantuk ayo pulang..." Wonwoo tidak mengerti apa yang saat ini tengah terjadi di antara Jihoon dan Hoshi tetapi yang ia lihat adalah Jihoon yang menolak untuk pulang bersama Hoshi dengan mengabaikan lelaki itu.

Hoshi pun mengeratkan kepalan tangannya termakan emosi karena Jihoon yang saat ini tengah bersikap tidak masuk akal. Sebagai sahabat kecil Jihoon, ia merasa tidak enak pada Wonwoo akibat sikap Jihoon yang mendadak tidak dapat ia mengerti selama beberapa waktu belakangan ini. Sudah cukup Hoshi melihat Wonwoo yang sangat dirugikan oleh sikap Jihoon yang seperti ini. Ia sudah muak.

"Jihoon, jangan kayak anak kecil. Ayo pulang, jangan ngerepotin Wonwoo terus. Lo bukan siapa-siapanya Wonwoo. Udah cukup lah lo ngerepotin Wonwoo dengan ngebuat dia hampir dikeluarin dari BEM yang bakal ngerusak reputasi serta nama baiknya. Mikir nggak sih?" Jihoon masih mendadak kaku dan tidak lama kemudian lelaki mungil itu menggaet lengan Wonwoo lalu menyandarkan kepalanya pada lengan atas Wonwoo.

Sekala Niskala | Meanie [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang