Senyuman Mingyu ia balas dengan senyuman manis yang tulus dari hatinya untuk mengungkapkan perasaan terimakasihnya pada Mingyu. Entah mengapa rasanya hati mereka terasa menghangat membuat Wonwoo tidak ingin Mingyu pergi dan Mingyu tidak kuasa untuk mengusap surai Wonwoo gemas.
Yes, they fell in love with each other.
Again.
Without knowing that they've carved a huge wound on someone's heart that'll lead them into a separation.
"They seemed so happy together."
"Yeah, now you know. I was never his priority to begin with."
{}
"Wonwoo..." Panggil Jihoon pelan. Wonwoo menoleh kemudian tersenyum kecil.
"Iya, Jihoon?" Keduanya tengah berada di ruang staf dengan Wonwoo yang sedang beristirahat. Yah, itu pun karena dipaksa oleh Jinhyuk karena tidak tega melihat Wonwoo yang sedari pagi buta tadi tidak sesekalipun menyisihkan waktunya untuk benar-benar beristirahat.
Jihoon kali ini tampak gelisah. Tidak berhenti merasa khawatir dan takut kehilangan sosok di sampingnya itu. Lelaki mungil itu sedari tadi berniat untuk terus berada di samping Wonwoo hingga acara selesai tapi itu tidak mungkin karena Wonwoo bertugas untuk memonitor seluruh rangkaian acara ditambah lagi partnernya Daniel tidak ada.
"Wonwoo..." Wonwoo terkekeh kecil.
"Lo udah manggilin gue berkali-kali, gue harus jawab apa supaya lo berhenti, hm?"
"Sleep with me, won't you?" Wonwoo yang sedari tadi tengah terkekeh seketika menjadi diam seribu bahasa. Lelaki itu tidak yakin dengan apa yang baru saja didengarnya dan apa yang akan keluar dari mulutnya setelah ini, Wonwoo takut untuk sekedar memikirkannya. Ia tidak ingin mengucapkan hal bodoh. Merasa tidak mendapat jawaban dari Wonwoo, Jihoon mengguncang pelan tubuh lelaki itu.
"Wonwoo... sekali ini aja? G-gue cuma mau mastiin perasaan lo ke gue. G-gue... gue ragu won sama perasaan lo." Ucap Jihoon.
"Perasaan gue? Apa perlakuan gue selama ini belum cukup buat mewakilkan perasaan gue? Kenapa harus 'tidur'? Kenapa lo selalu minta hal itu? Apa yang spesial dari hal itu? Lagi pula... gue belum siap ditambah lagi gue gak punya pengalaman apa-apa, lo nggak akan mendapat kepuasan apa-apa dari tidur sama gue, Ji." Jawab Wonwoo dengan sedikit bumbu-bumbu kepolosan.
"Karena lo adalah pacar gue dan gue adalah pacar lo. It's normal for a couple to have sex!"
Wonwoo menghela napas panjang. Sepertinya ia harus memutar otak untuk menghindar dari pembicaraan ini. Meskipun yang dikatakan Jihoon beberapa saat yang lalu itu benar tetapi jauh di dalam lubuk hatinya merasa bahwa ia harus menolak Jihoon.
Ingat jika saat itu Wonwoo membuat sebuah janji pada Mingyu untuk tidak melakukan hal-hal seperti 'itu' selain dengan lelaki tinggi itu? Ya, itulah yang mendasari lubuk hati Wonwoo untuk menolak ajakan Jihoon selain karena memang dirinya yang sedari awal tidak yakin pada perasaan dan hatinya untuk Jihoon.
"Ji... nggak semuanya harus dibuktikan dengan having sex. Okay?" Ucap Wonwoo tegas. Jihoon mendengus sebal. Seberapa keras pun usahanya mencoba untuk membujuk Wonwoo, lelaki berkacamata itu tidak akan mau tidur dengannya.
Tampak sangat terluka Jihoon pun membuang pandangannya ke sembarang arah menolak untuk menatap Wonwoo. Lelaki itu semakin tidak yakin akan perasaan Wonwoo padanya yang sesungguhnya. Jihoon mulai muak dengan sikap penolakan Wonwoo.
"Won... kenapa harus Mingyu?"
"Hm?" Wonwoo seketika terkejut mendengar nama Mingyu keluar dari mulut Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekala Niskala | Meanie [✔]
Fanfiction"Inget, kita sama-sama punya hati yang harus dijaga. Jangan binal." "Cih, lo emang cowok paling brengsek yang pernah gue tidurin." #1 in Wongyu #3 in Meanie [Completed] Fluff, Romance, Mature. Meanie Couple ©️Jungsushii, 2020.