28. goodbye

14.2K 1.5K 190
                                    

Hari ini Jaemin sudah kembali ke sekolah dan tentu nya teman-teman disekolahnya langsung beramai-ramai mengerumuni Jaemin dan bertanya tentang kondisi nya.

Jaemin yang awalnya tidak dikenal banyak orang kini banyak yang mengenalnya karna gosip murid-murid saat Jaemin kecelakaan, salah satu siswa disekolahnya, Jaemin yang terkena musibah hingga harus menjalani operasi juga satu sekolah yang mencoba menggalang dana dari teman-temannya yang sedikit menyisihkan uang saku mereka untuk membantu biaya Jaemin.

Jujur saja Jaemin merasa risih dengan murid-murid yang mengelilingi meja nya sampai terasa padat dan sesak, kepalanya terasa begitu pusing melihat keramaian yang mana Jaemin tidak suka menjadi pusat perhatian, rasanya memuakkan.

Haechan tumben juga belum datang, kalau saja Haechan ada disana sudah pasti cowok berkulit tan itu akan mengusir semua murid yang mengelilingi Jaemin.

"Jaemin, lo udah sehat???"

"Gue nggak bisa bayangin diposisi lo"

"Nggak nyangka elo bisa ngalami tragedi kayak gitu!"

Kepala Jaemin semakin terasa penat, suara bising yang menyapa telinga nya benar-benar membuat kepala Jaemin seakan pecah detik itu juga.

Mau menyuruh semua murid bubar tapi Jaemin tidak enak hati karna niat mereka baik hanya ingin menyambut Jaemin, disisi lain Jaemin juga nggak kuat berada dikeramaian kayak gini.

"Jaemin... ini hadiah atas kembali nya lo ke sekolah!!"

"Jaemin-"

"WOYY MINGGIR!!!! NGALANGIN JALAN AJA!!"

Jaemin menoleh ke sumber suara, dimana Jeno berjalan membelah murid-murid yang menganggu kekasih nya itu.

Jeno duduk di meja dimana tempat Jaemin berada, cowok bertubuh atletis itu sedikit menunduk untuk menatap kedua netra Jaemin yang tubuh nya lebih rendah karna duduk dikursi sedangkan dirinya berada diatas meja.

Senyum tipis terbit dari bibir yang lebih muda, kemudian Jeno beralih ke murid-murid yang berniat memberi bingkisan kepada Jaemin.

"Gue terima, makasih" Jeno mengambil semua bingkisan yang sebenarnya untuk Jaemin "by the way kalian bisa bubar sekarang, Jaemin anti keramaian... tolong pengertiannya, lo semua bukannya bikin Jaemin cepet pulih yang ada malah bikin dia makin sakit!"

Semua murid cukup paham dengan maksud Jeno tapi cara penyampain Jeno membuat orang-orang disana berdecak sebal karna perkataan sarkasme Jeno.

Jaemin mencubit paha Jeno setelah semua murid bubar dari sana "Nggak gitu Jeno!!"

"Sayang!!"

"Nggak!!! Siniin, punya aku." Jaemin meraih semua bingkisan yang berada ditangan Jeno, dimasukkan ke dalam tasnya.

"Iya iya punya kamu semua, ini juga punya kamu kok" Jeno menunjuk dirinya, senyum lebar dibibir yang lebih tua terlihat hingga matanya tinggal segaris, kedipan genit pun ia layangkan.

Semburat merah terlihat dikedua pipi Jaemin, cowok manis itu tersenyum malu-malu sambil menunduk tidak berani menatap kedua mata Jeno yang begitu terlihat tampan dam mampu membuat Jaemin jatuh kedalam diri pria itu.

Bughh

"Asuuu!!" umpat Jeno ketika penghapus papan tulis melayang hingga mengenai kepalanya, cowok itu mengusap kepala belakangnya yang terasa nyeri.

Jaemin membulatkan matanya lebar-lebar, mengisyaratkan kepada Jeno lewat tatap matanya, kalau didepan kelas sudah ada seorang guru yang siap mengajar.

sialnya, mereka tidak mendengar bel pertanda kelas dimulai.

Melihat kedua mata Jaemin yang mengisyaratkan 'lihat depan!!!' Jeno dengan perasaan was-was menoleh dan-

Kakak Kelas | Nomin (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang