"Hai, cantik."
Gue mengerutkan kening, tapi detik berikutnya muka gue berubah panas begitu sadar kalau sapaan itu ditujukan untuk gue.
"Kyle??? Lo ngapain?!"
"Jemput Princess gue dong, apalagi? Yuk buruan naik, biar gue anter ke Istana dengan selamat."
"Lo apaan sih sumpah???" Protes gue begitu duduk di belakang Kyle.
"Kangen."
"Dih? Eh bentar, ini kenapa malah ke arah parkiran?"
Kyle mengedikkan bahu dan gue terlalu males bertanya lebih banyak, tapi akhirnya ikut turun begitu dia turun dari motor.
"Nitip motor saya ya, Pak. Nanti malem saya ambil kalo gak ketiduran. Tapi kalo saya ketiduran, berarti motornya nginep di rumah bapak aja." Kemudian Kyle melemparkan kunci motor ke keamanan fakultas gue, Pak Dadang.
"Kyle, ih! Lo random banget deh." Keluh gue lagi begitu tau kalo hari ini Kyle mau ngajak gue jalan-jalan. Literally jalan-jalan, jalan kaki.
"Gak usah rewel, nanti cantik nya terbang terus hinggap di burung gereja, gimana? Nanti gue susah ngejarnya kalo cantik lo hinggap di dia. Lo yang bukan burung gereja aja udah susah dikejar dan susah dimengerti."
Gue memutar bola mata, speechless.
Bahkan hampir 10 menit kemudian gue tetep gak buka suara. Gue udah suntuk menghadapi UAS hari terakhir, ditambah kemunculan Kyle dengan cara yang super annoying.
"Lo bete ya gue ajak jalan kaki?"
Gue menggeleng sebagai jawaban.
"Berarti Ellina yang gue temuin hari ini masih Ellina yang sama, sama Ellina yang ngediemin gue selama 12 hari kebelakang. Gue buat salah ya sama lo?"
Kali ini gue menghela napas keras sebelum akhirnya menjawab, "dan lo Kyle yang beda sama Kyle yang gue diemin 12 hari kebelakang."
"Lho, kenapa???"
"Karena gue laper, Kyle! Kyle yang gue kenal selalu nanya apa gue udah makan atau belom!"
Kyle keliatan blank untuk beberapa saat, tapi detik berikutnya dia langsung lari menuju kampus gue setelah bilang, "Lo tunggu disini, gue ambil motor dulu biar lo makan yaaa. Sorry Ellina, i love you."
I love you katanya. Cih, laper gue berubah jadi baper tau gak?!
—
"Lo mau minta maaf berapa kali lagi sih, Kyle??? Gue gak marah, serius."
Iya. Selama di perjalanan sampe gue meneguk sisa air mineral terakhir, Kyle terus bilang maaf.
"Gue minta maaf karena gue salah, bukan karena lo marah. Gue minta maaf bikin lo bete karena lo belom makan tapi gue ajak jalan kaki. Dan gue minta maaf untuk kesalahan gue di 12 hari kemarin dan bahkan sebelumnya."
Gue gak tau harus merespon seperti apa. Tapi gue bisa ngerasain mata gue yang mulai berkaca-kaca, siap numpahin air mata kapan pun. Iya sorry gue lebay.
Tapi detik berikutnya gue gak bisa menahan diri untuk gak memeluk Kyle dan menyembunyikan muka gue di pundaknya.
"Gue tuh kangen!"
Dan setelah kalimat itu terucap, gue yakin Kyle bisa merasakan kalo pundaknya basah.
Kemudian Kyle membawa gue masuk ke dalam dekapannya dan mengusap kepala gue halus.
"Kalo gitu aku minta maaf sekali lagi." Ujarnya begitu gue mulai sedikit tenang.
"Buat apa?" Tanya gue yang masih menyembunyikan wajah di pundak Kyle.
"Maaf karena bikin kamu kangen." Bisik nya tepat di telinga gue.
"KYLE!"
—
"Dengerin aku ya, Ell. Kamu gak perlu khawatir aku deket sama temen-temen cewek ku. Karena mulai sekarang aku bakal jaga jarak. Aku janji, Ell. Makasih ya udah kasih tau kesalahan aku, jadi aku bisa refleksi diri and tryna be a better boyfriend buat kedepannya."
Gue cuma mengangguk sebagai tanggapan. Kemudian gue sadar if theres no regret to knew and liked him, hehehehe.
"Btw, Ell, 12 hari kemarin tuh pikiran aku penuuuuh banget. Tapi sekarang, almost empty, sih. Dan kamu mau tau gak? Itu semua karena hari ini akhirnya aku ketemu kamu." Lanjut Kyle kemudian tersenyum tulus.
"Kok almost, sih? Kenapa gak fully empty?"
"Ya kan ada beberapa hal lain yang bukan tentang kamu, Ell. Tentang kuliah aku, misalnya."
"Eh, tapi kenapa setelah ketemu aku jadi kosong? Kamu jadi blank gitu ketemu aku?"
Bukannya menjawab pertanyaan gue, Kyle malah senyum-senyum ganteng.
"Ih, apa sih Kyle? Kenapa senyum-senyum???"
"Kamu tambah gemes kalo ngomong aku-kamu."
HAH? OH IYA GUE BARU SADAR. #aduhmalu
"Gue tuh swag bukan gemes!"
Kyle malah ketawa, kemudian mencubit hidung gue.
"Ih sakit, bodoh! Tau ah, udah deh cepet jawab pertanyaan gue tadi."
Kyle menggeleng-gelengkan kepalanya sambil bersedekap.
"Kenapa?" Tanya gue bingung.
"Ulang."
"Pertanyaannya nya?"
"Iya. Yang bener coba, jangan pake 'gue'."
Gue menghela napas sebelum mengulang pertanyaan, "kenapa setelah ketemu aku jadi kosong?"
"Karena sebagian isinya ya kamu, all about worried and wondering."
"Ih, lebay." Gurau gue untuk menyembunyikan kalau saat ini gue sedang salah tingkah!
"Aku tau kamu lagi skrrt skrrt inside, kegirangan."
"Hahahahahaha, kok tau?"
"Tau lah. Kamu ke kampus aku sama Kak Liana aja aku tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Chat
FanfictionFind your gebetan on Anonymous Chat. ©grl-unknwon, 2020. was : #1 in treasurelokal #1 in aukpop