Akhirnya gue menemukan titik terang kenapa beberapa hari kebelakang Ellina gak bersikap kayak biasanya setelah gak sengaja denger Kak Liana menyebut salah satu nama yang gue kenal.
"Lo kenal Isa, kak?"
"Eh astaga! Sopan lo, nanya gak pake salam gak pake apa?! Gue kirain jambret tau gak??!"
Hampir aja gue kelepasan eyerolling ngeliat Kak Liana yang overreacting. Tapi ya gue juga kaget, sih, kalo di pinggir jalan di todong pertanyaan tiba-tiba begitu.
"Hehe, sorry kak."
Kak Liana mendengus pelan. "Tadi lo nanya apa?"
"Naik dulu deh ayo, kak. Ngobrol di Diamond Box aja sekalian gue gawe nanti." Kata gue kemudian mengarahkan dagu ke jok belakang motor.
"Gak bisa, gue mau ke David nganterin salad buah pesenan dia." Kata Kak Lia sambil menunjukan paperbag yang dibawanya.
"Disini aja. Buruan mau nanya apa?"
Gue gak punya pilihan lain selain ngikutin kemauan Kak Lia. Tapi gak masalah, sih, karena akhirnya gue dapet such a helpful information from her.
Akhirnya gue tau kalo Isa temen SMA gue dulu juga temen Ellina. Dan Isa secara gak sengaja menyebut nama mantan gue, Chaca. Karena penasaran, Ellina did stalking on Chaca's social media, dan menyimpulkan kalo dia and my ex berbeda 180 derajat in many ways, i guess.
Kurang lebih itu yang bisa gue simpulkan dari cerita Kak Liana, dan hal itu udah lebih dari cukup untuk menjelaskan perubahan Ellina beberapa waktu kebelakang.
Akhirnya gue bergegas menghubungi sang oknum untuk meluruskan beberapa hal, anjrit dramatis banget gue.
sibuk gak kamu?
eh gak ada kelas ya hari ini?Ellina. A
iya gak adadi rumah kan?
Ellina. A
iya
jangan kesini aku belom mandiyah padahal aku udah sampe
Ellina. A
cepet banget???
HEH KOK GAK ADAsampe depan gerbang kampus Ell😁
baru mau pake helm aku
makanya tunggu orang selesai ngomong dulu
eh selesai ngetik maksudnyaEllina. A
bacot"Katanya belom mandi???" Tanya gue begitu Ellina membukakan gue pintu, membuat dia mengangkat kedua alisnya.
"Kok udah cantik???" Lanjut gue dengan nada menggoda. Kali ini Ellina menutup kembali pintu rumahnya.
HAHAHAHAHAHAHA gemes banget gebetan gue kalo lagi salting.
"Aku masuk ya, Ell." Gue meminta izin dan meninggalkan pintu terbuka, karena Tante Mel pasti masih di Butik. Gak baik berduaan di rumah sama lawan jenis, guys.🙏🏻
"Sini duduk samping aku. Ngapain tau pacarnya dateng malah di diemin." Rengek gue sok sedih.
"Mana pacar gue?" Timpal Ellina sambil melirik ke arah pintu yang terbuka.
Sialan, mati kutu gue.
"Nih, makan. Semalem Mami bikin orderan buat temen arisan nya, terus dilebihin. Buat Kyle katanya." Ellina menyerahkan chesecake kemudian duduk di samping gue.
"Gue— Aku bercanda. Makanya jangan suka bikin orang sebel." Lanjutnya, tapi masih dengan nada jutek.
"Ell, ganti baju gih kamu sana."
"Mau kemana?" Tanya nya bingung.
"Gak kemana-mana kok. Ganti baju aja, pake baju yang kamu nyaman untuk pake."
Ellina diem untuk beberapa saat. "Aku nyaman kok pake ini."
Gue menggeleng. "Kamu kan lebih nyaman pake kaos oversized dan short sweatpants kalo di rumah."
"Nggak juga."
Gue memegang kedua bahu Ellina untuk menghadapkan nya ke gue, kemudian menatap lurus ke matanya untuk beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "aku tau."
Tapi Ellina masih tetap pada pendiriannya.
"Apa sih, Kyle? Gak jelas deh kamu." Katanya kemudian beralih menatap ponselnya. Kebiasaan Ellina saat menghindari topik pembicaraan.
"Kamu Ellina. Bukan orang lain, bukan mantan aku atau siapa pun."
Berhasil. Ellina mengalihkan pandangannya dari ponsel menjadi menatap gue.
"Ellina. Kamu harus tau hal penting ini. Aku mau bikin kamu happy. Bahkan so pretty happy sampe di titik kamu gak bisa berhenti untuk senyum. Aku mau bikin kamu merasa benar-benar dicintai, so you don't have to doubt anything for a second."
"Selagi aku belajar hal-hal baru tentang kamu, aku bahkan udah menemukan satu hal terpenting dalam diri kamu, i already knew how incredible Ellina is."
"Untuk apa aku sejauh ini sama kamu, kalo cuma looking for similiarity from my old people. Untuk apa aku maju ke masa depan kalo bukan untuk menjadi dan mencari orang yang lebih baik?"
Beberapa menit berlalu, Ellina masih gak memberikan respon apa pun.
Apa gue terlalu cringe ya?
"Lha?! Kok nangis???"
"Huaaaaaa, kenapa gue gak ketemu lo dari dulu aja, sih, Kyle??!!"
Gue tersenyum lebar, kemudian membawa Ellina ke dalam pelukan gue.
"Everything in time, Ell."
![](https://img.wattpad.com/cover/245546084-288-k752738.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Chat
FanfictionFind your gebetan on Anonymous Chat. ©grl-unknwon, 2020. was : #1 in treasurelokal #1 in aukpop