New Partner

873 163 23
                                    

Enjoy, sorry typo.

***

15 March

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15 March

Setengah satu malam. Biasanya orang akan menghabiskan waktu dengan tidur. Tapi, yang dilakukan Eric malah sebaliknya.

Setelah berhari-hari lamanya ia mengawasi keadaan sekitar, dan juga orang-orang yang berkemungkinan terlibat dalam pembunuhan ini, akhirnya ia mulai menemukan titik terang.

Bukti yang ia miliki memang hanya satu, tapi ia tau siapa pemilik barang itu. Eric masih belum yakin jika memang orang yang dicurigainya terlibat hal seperti ini.

Rasanya aneh jika melihat kepribadian seseorang yang menurut Eric biasa saja, lalu terlibat dalam pembunuhan ini.

"Twins," Eric menoleh, mendapati Jeno yang berada di belakangnya. Iya, Eric menginap. Ayahnya menyuruhnya untuk menginap sementara di rumah Jeno. Untungnya saja, ia punya kamar sendiri di sini, jadi tidak perlu repot-repot untuk berbagi kamar dengan Jeno.

"Kenapa? Ada yang mau lo omongin? Kayaknya penting banget sampe lo ga bisa tidur," bukan sekali dua kali Eric mendapati Jeno yang seperti ini.

Pertama, ketika awal rencana saat Jeno mengambil keputusan untuk menyelidiki kasus ini, ia terlihat tak tidur semalaman. Terlihat dari kantung hitam di bawah matanya yang menjadi petunjuk. Dan kedua, saat ini.

Jeno menarik kursi di samping Eric, "Ada. Gue punya niatan buat nambah orang."

Eric mengerit heran, "Nambah orang? Lo udah ngomong ke Han sama Sanha? Han paling gak setuju pas lo ambil keputusan buat nyelidikin terang-terangan,"

"Belum, tapi gue gak yakin Han ngizinin nambah orang baru."

"Siapa orangnya?" tanya Eric.

Jeno menggeleng sebagai jawabannya, "Gue gak bisa kasih tau duluan."

"Coba lo tanya Han dulu."

Jeno lantas mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan singkat di grup yang hanya berisi dirinya, Han, dan Sanha.

Urgent!

?|
Kalo kita nambah partner, boleh gak?|

J. One
|Nambah?
|Gue sih boleh-boleh aja

Ddana
|Jen....
|Lo masih waras 'kan?

Hah? Maksudnya? Jeno masih waras? Tentu saja ia masih waras. Tunggu—kenapa Sanha tiba tiba seperti itu?

Urgent!

Ddana
|Demi Jen
|Gue rasa lo gak waras deh
|MANA ADA ORANG NGIRIM PESAN TENGAH MALEM GINI ANJING

Ini penting, bego|
Kalo gak penting, gak mungkin gue chat tengah malem gini|

[END] REVEAL - 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang