Investigation

1.1K 193 9
                                    

Enjoy, sorry typo.

***

11 March,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11 March,

"Tumben lo diem?"

Bomin menoleh, menemukan Sunwoo dengan sebatang rokok yang diapit antara jadi telunjuk dan jari tengah. Tidak heran kenapa ia sering menemukan bungkus rokok di kolong meja Sunwoo.

"Ck. Biasanya gue juga gini, Woo," Bomin berdecak pelan.

Rencananya Bomin, Eric dan Sunwoo, akan bertamu ke rumah Arin, hari ini. Yah, kakak kelas itu yang tau tentang kejadian meninggalnya Haknyeon. Sebenarnya, mereka tadi hendak bertanya ketika di sekolah, tapi karena mereka memilih untuk berbohong kepada Kepala Sekolah, akhirnya mereka memutuskan untuk bertanya nanti saja.

Semalam, mereka sudah memulai percarian. Belum sepenuhnya, apalagi akses rentasan CCTV yang direntas oleh Haechan, tak memungkinkan memperlihatkan gambar dengan jelas.

Jelas saja mereka ingin mengumpat. Untuk apa sekolah memiliki fasilitas CCTV banyak yang menempel diatap lorong, tetapi tidak ada satu pun yang merekam kejadian sewaktu di kantin.

CCTV itu hanya sebagai formalitas biasa, bukan fasilitas.

Jeno menghela frustrasi. Benar apa yang dikatakan Seungmin sewaktu itu, "Ada banyak hal yang gak kalian tau." benar, ada banyak hal yang tidak kita ketahui. Apakah ini salah satunya?

Belum memulainya dengan serius, tapi mereka sudah kehilangan arah ditengah jalan seperti ini.

Selain CCTV, hal apa yang perlu diperhatikan untuk bukti? Bertanya pada murid sana? Tidak-itu tidak mungkin mereka lakukan, pasti sekolah akan mencurigai mereka.

"Serius gak ada satupun CCTV yang rekam kejadian itu?" tanya Han serius.

"Gak ad-bentar, bukannya waktu itu Sanha taroh CCTV kecil?"

Sanha yang merasa tadi ada yang menyebutkan namanya, pun mengalikan pandangannya dari komputer di depannya, "Apa?"

"Waktu itu lo pernah taroh CCTV kecil, kan?" Sanha mengangguk menyetujuinya.

"Tapi gue pikir itu gak terlalu ngebantu, resolusinya kecil." jelas Sanha.

Tok tok tok

Ngeeett

"Ayo, makan dulu. Habis itu, kalian istirahat." ajak ibu Jeno yang menyembulkan kepalanya sedikit.

Mendengar itu, Han langsung beranjak dari tempat duduknya. Kalau dipikir-pikir, ibu Jeno benar, setidaknya mereka butuh istirahat untuk besok. Padahal kalau bermain game juga sampai pagi masih kuat.

Dan mereka berakhir tertidur di ruangan yang sama.

***

Mengenai investigasi kasus ini, mereka sudah sepakat berbohong. Meskipun tidak sepenuhnya, karena Jeno memberitahu tentang investigasi ini kepada mantan Ketua OSIS angkatan tahun lalu, Mark dan walikelasnya.

[END] REVEAL - 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang