Enjoy, sorry typo.
***
18 MarchSemalaman Sanha terjaga. Bukan hanya dirinya, tapi juga Felix yang tiba-tiba datang dan menghajarnya. Hah, bahkan rahangnya masih sakit.
Felix datang bukan tanpa sebab. Sebelum ia pergi ke apartemen Seungmin, ia sempat pergi ke rumah Sanha. Tapi siapa sangka, jika ibu tiri Sanha itu mengatakan bahwa Sanha pergi tanpa bicara apapun. Ia tak tahu jika ternyata Sanha adalah anak angkat.
Felix mencoba melacak ponsel Sanha saat ini. Tadinya ia kira Sanha berada di jembatan atau minimarket yang buka semalaman. Tapi ternyata di apartemen Seungmin. Ck, masih waras ternyata, batin Felix sambil me starter motornya.
Dugh!
Sanha meringis, orang dihadapannya ini sepertinya tidak main-main dalam urusan tonjok menonjok.
"NGAPAIN SIH?"
"Nonjok lo, lah. Masa gak tahu."
"Iya, maksud gue kenapa tiba-tiba nonjok?"
Bukannya menjawab, Felix malah memberikan tonjokan keduanya.
"AW, SAKIT ANJING,"
Raut Felix masih datar. Peduli apa dengan orang yang tidak bicara apapun padanya?
"Lix, gue tau lo pemegang sabuk hitam taekwondo, tapi lo mikir lah anjing,"
"Masih mau tonjok-tonjokan?" suara itu mengagetkan keduanya. Seungmin muncul dari balik pintu.
Itu hanya sebuah kilas balik. Karena sehabis itu, Seungmin bersikap seolah mereka berdua tidak ada di apartemennya.
Felix yang kebingungan lantas pergi ke kamar Seungmin untuk menanyai apa yang terjadi. Tapi Seungmin diam, tak berniat menjawab pertanyaan dari Felix.
Felix tau, Seungmin tidak ingin diganggu dulu. Emosinya belum stabil. Yang ia dengar dari Jaemin saat itu, Seungmin menjadi salah satu saksi yang melihat Ryujin pertama kali.
Ia dan Sanha tak mau membahas ini dulu sampai Seungmin mau bercerita dengan sendirinya. Felix meninggalkan Seungmin sendirian di kamarnya.
"Mati! Mati! Mati!" baik Sanha atau Felix sama sama terlonjak kaget. Pasalnya, suara itu berasal dari kamar Seungmin.
"MIN! MIN!" Sanha berteriak. Menggedor pintu dengan rusuh.
"Gue gak papa." katanya dari dalam yang membuat Sanha dan Felix kebingungan.
"Dia ngomong sama siapa?"
Felix mengedikkan bahunya, "Temen khayalannya, mungkin."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] REVEAL - 00L
FanficPembunuhan yang terjadi di SMA Smarta menimbulkan tanda tanya besar. Membuat mereka yang tertarik dengan kriminologi melakukan penyelidikan. Banyak hal yang terjadi ketika penyelidikan berlangsung. Lantas, apakah mereka berhasil menemukan si pelaku...