Trick Or Treat

767 158 34
                                    

Enjoy, Sorry typo.

***

20 March

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 March

"Udah kumpul semua?" Jeno memulai rapatnya. Tadi pagi, Jeno mengirimkan pesan yang mengatakan bahwa mereka harus rapat lagi. Tapi, yang lainnya kompak setuju tidak bisa karena harus beres-beres rumah dan melakukan pekerjaan lain. Jadi ya, Jeno merubah jadwalnya yang semula pagi hari, menjadi malam hari.

"Gue ada usulan penting. Kita harus sisir lagi ke sekolah. Mungkin, masih ada barang bukti yang belum kita temuin."

"Kita ke sekolah?" tanya Soobin memastikan dan Jeno mengangguk sebagai jawabannya.

"Malem-malem gini?"

"Iya."

"Tapi 'kan, lampu sekolah kalo malem dimatiin. Cuma beberapa tempat aja yang engga."

Jeno, "Di lemari penyimpanan banyak senter. Satu orang bawa satu."

"Pembagiannya?"

"Gak semua bisa ke sekolah. Yang di markas ada gue, Jaemin, Sanha."

"Hah? Kok gue? Gak-gak, itu ide buruk!" Sanha tak terima. Tentu saja lah, kan ia mau berburu hantu dengan Han, kenapa sekarang ia malah disuruh di markas?

"Gue aja yang di markas." Haechan mengajukan diri. Akhirnya, manusia ini berguna juga.

"Jadi, Renjun-Sanha, Soobin-Seungmin, Han-Felix, Hyunjin-Eric, Sunwoo-Yangyang. Ada pertanyaan?"

"Kok gue sama Sanha kepisah?" kali ini Han bertanya. Ia senang Sanha akhirnya ikut turun ke sekolah, tapi kenapa mereka harus dipisahkan?

Jeno mengerit, lalu bertanya "Ada yang lagi kalian rencanain?"

"Mau nyari hantu Poci."

"Nyari kok ke sekolah, rumah gue juga ada." Haechan mengdengus kesal. Jawaban dari Han terdengar tidak masuk akal. Untuk apa mencari hantu di sekolah sedangkan di sekitarnya saja sudah banyak.

"Bukan gitu. Kata temen gue dari kelas lain, ada Poci yang mirip sama Eric. Makanya gue ajak Han buat ikut nyari."

Eric yang berada tak jauh dari mereka, melototkan matanya. Barusan Sanha bilang apa? Poci yang mirip dengannya? Tidak, itu tidak benar 'kan? Pasti telinganya sedang bermasalah.

"Gak papa kalian kepisah. Kalo kalian dipisah 'kan siapa tau salah satu dari kalian bisa nemu Poci itu lebih dulu."

Han mengangguk paham, "Iya juga sih."

"Ayo siap-siap." Jeno mengomando. "Seungmin bawa kamera digital. Partnernya diinget-inget. Senter jangan lupa."

"Iya Jeno, iya. Lama-lama lo kaya mamah gue deh."

[END] REVEAL - 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang