[END] REVEAL - 00L

Message

Enjoy, sorry typo.

***

19 March

Hyunjin merebahkan tubuhnya. Pukul tiga pagi, dan ia baru pulang dari kegiatan malamnya. Balapan. Tentu saja Hyunjin akan ikut jika diajak. Tapi sayangnya, yang menjadi lawannya saat itu adalah Felix, temannya.

Hyunjin tidak tau, kenapa Felix tiba-tiba seperti memusuhinya dan bahkan ia menantangnya untuk balapan.

"Mamah, Maaf."

Hyunjin mencoba memejamkan mata. Mencoba mengingat kenapa Felix memusuhinya seperti itu. Rasanya tidak ada hal yang ia lakukan pada pemuda itu. Lantas, kenapa dia memusuhinya?"

Ting!

Han

|Lo dah pulang?

Udah, kenapa?|

|Di kulkas, itu ada makanan
|Kalo mau makan, panasin dulu
|Mama bilang, lo keliatan gak sehat. Jadi mama kirimin itu

"HYUNJIN~~~ MAIN YUK."

Hyunjin berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah pintu, untuk membukakan. "Siap-" ucapannya terhenti, kala mendapati temannya berdiri di balik pintu dengan tas yang tersampir di bahunya.

"Sanha?"

"Gue nginep ya?"

Hyunjin mengerit heran, bukannya Sanha sekarang tinggal di apartemen Seungmin? Kenapa sekarang dia mengatakan ingin menginap?

"Kenapa?"

"Habis diusir Seungmin." tentu saja Hyunjin paham dengan perkataan temannya itu.

Semalam, Seungmin terus-terusan mengatakan bahwa Sanha yang membunuh Ryujin. Tidak salah juga jika Seungmin berfikir jika Sanha memang pelakunya. Tapi, ia tak menyangka jika Sanha sampai di usir Seungmin.

"Gue bawa martabak manis. Ayo makan. Anggap aja rumah sendiri, Hyunjin." Sanha melengos masuk. Apa-apaan perkataan terakhirnya itu?

"Lo ke sini bukan diusir Seungmin 'kan?"

Sanha mengangguk, "Eh,"

"Jujur aja,"

"Tadi gue habis ke sbux, trus lewat sini, jadi gue mampir aja. Ternyata lo ada di rumah, kirain masih ada di arena."

"Lo malem-malem gini kenapa ke sbux?"

"Nyari hal-hal penting."

***

Soobin menatap bingkai foto yang ia simpan di kamarnya. "Padahal kita deket banget. Tapi, kayaknya lo gak tau gue."

"Lo gak berniat bongkar identitas lo?"