12, aku ingin bertemu Galang

143 15 1
                                    

Lanjutttt hehe><
Duh ya Tuhan, maafin, janji end end mulu, ternyata ga tamat-tamat juga hihi.
Ini terakhir janji√

Selamat membaca()

"Berjanjilah, besok pagi anterin gu ke rumah Galang! ngga mungkin Zal Galang te...ngga mungkin!" aku berteriak dan langsung meninggalkan Arzal begitu saja, aku menutup pintu dan berlari menuju kamar, sampai di kamar aku menidurkan diri ku dan mengingat apa yang telah terjadi sebelum nya.

"Aku kenapa?"

"Aku gila?"

"Aku lupa semuanya!"

"Aku hanya mengingat Galang saja!"

"Tidak mungkin Galang te..was, mengapa aku ada di sini! kenapa aku tenang-tenang saja! nggak! Arzal pasti ingin menjebak ku, iya, Arzal sekongkol dengan Galang untuk memberiku surprise besok pagi, ya!"

Kenapa! kenapa aku selalu ingin berfikir positif saat itu, aku tak ingin menerima kenyataan bahwa Galang benar-benar udah meninggal, padahal aku udah bener-bener lihat jenazah Galang siang tadi, aku terus berharap Galang baik-baik saja!
Kenapa Tuhan, kenapa kau tidak memberi kesempatan untuk ku berbahagia dalam bercinta? aku ingin bahagia saat ini, untuk sekian lama aku tidak bercinta, dan sekali bercinta kau hilang kan begitu saja dariku.
APA AKU HARUS BERKATA KAU TIDAK ADIL?

"Tenang Gresscia, mungkin Galang hanya ingin menguji kesabaran mu saat ini!"

Aku langsung menganti baju ku dan sergap tidur, tak sabar mendapat surprise esok pagi, begitu bodoh nya aku saat itu, bahwa surprise itu benar-benar nyata! sangat nyata.
Pagi datang dengan cuaca cerah, dan pagi ini bersamaan dengan semangat ku, aku bersiap dandan seperti biasanya, keluar dari kamar, bukannya menuju ke meja makan bersama keluarga ku namun aku menuju pintu keluar.

"Mau kemana sayang? tumben pagi-pagi udah cantik aja?" tanya Oma, aku yang tidak memperdulikan pertanyaan nya, aku terus berjalan menuju pintu keluar.

Aku melingak-linguk kesana kemari, sangat berharap Arzal datang menepati janji nya yang tadi malam, beberapa selang kemudian, datang suara motor cb 100 nya, Arzal turun dari motor nya dan menghampiri ku.

"Gue kira lo ngga bakalan dateng Zal!"

"Gue selalu nepatin janji Gres!"

"Alhamdulillah!"

Oma dan ibu pun keluar mendengar suara motor Arzal.

"Gici, siapa dia?" tanya Ibu.

"Temen Gici bu, oma"

"Arzal tante" ujar Arzal bersalaman pada Oma dan Ibu.

"Iyaa, tampan sekali yaa" puji Oma.

"Makasih nek" balas Galang.

"Ohhh, ini yang tadi malem kamu tunggu itu?" sahut Ibu lagi.

"Bukan bu, beda lagi!"

"Ohhh ibu kira dia, terus kamu mau kemana?" tanya Ibu lagi-lagi.

My Plane Crashed [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang