Part 11

3.7K 67 4
                                    

Jam di hp menunjukkan angka 19.15 malam saat kami selesai mandi & bersiap untuk keluar membeli makan malam. Udara di luar terasa lebih dingin dari sebelumnya sehingga aku meminta mas Rasen untuk membeli makannya di bungkus aja & di makan di hotel. Kemudian kami berkeliling mencari tempat makan di sekitar hotel & memutuskan untuk berhenti di rumah makan yg menjual ayam bakar. Setelah itu kami mampir ke swalayan untuk membeli rokok, minuman & beberapa camilan lalu kembali ke hotel.

Sesampainya di hotel, aku langsung menuju kasur & segera naik kemudian menarik selimut menutupi tubuhku

Mas Rasen: "Dingin dek?" tanya mas Rasen sambil menaruh belanjaan di atas meja
Faresa: "Iya nih mas, tumben dingin banget" jawabku sambil merebahkan tubuhku
Mas Rasen: "Ya udah kalo gitu makan dulu terus tidur dek" perintahnya sambil duduk di sampingku
Faresa: "Bentar lagi ya mas, biar badannya anget dulu" jawabku sambil menarik selimut lebih ke atas lagi
Mas Rasen: "Tar makananya keburu dingin lo dek" protesnya sambil menarik selimutku
Faresa: "Bentar lagi mas" rengekku sambil menarik lagi selimut yg ku pakai
Mas Rasen: "Ya udah sini mas peluk biar anget" katanya sambil menarik selimut & ikut masuk ke dalam selimut

Setelah masuk selimut, mas Rasen langsung memelukku. Wajah kami saling berhadapan, mata kami saling memandang. Nafasnya menyentuh kulit wajahku & suasana mendadak hening. Ku pejamkan mataku saat dia merapatkan tubuhnya & mempererat pelukannya. Tangannya menerobos masuk ke dalam kaosku & membelai lembut punggungku, lalu bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut.

Nafas kami saling bertemu, beradu & semakin menghangatkan suasana. Kemudian tangannya mengangkat kaosku naik & melepaskannya, lalu dia juga melepaskan kaosnya & berpindah ke belakangku kemudian memelukku lagi dari belakang. Kulit bertemu kulit sehingga panas tubuh kami lebih terasa hangat. Lalu tanpa menunggu waktu lama, tangan mas Rasen membuka kancing celanaku, menurunkan resletingnya kemudian melepaskan celanaku, & dia pun melepaskan celananya juga hingga kami sama² telanjang di dalam selimut dengan posisi dia memelukku dari belakang.

Mas Rasen: "Masih dingin dek?" bisiknya di telingaku
Faresa: "Udah enggak kok mas" jawabku sambil meraih tangannya yang melingkar di pinggangku & menariknya ke arah dadaku
Mas Rasen: "Ya udah kalo gitu ayok makan sekarang" ajaknya sambil mencium tengkukku
Faresa: "Bentar lagi ya mas" jawabku sambil memegang erat tangannya
Mas Rasen: "Nanti keburu dingin lho dek" bujuknya sambil melepas pelukannya lalu duduk di sampingku

Sesaat kemudian mas Rasen mencium keningku & berpindah untuk mengambil makan diatas meja dengan lewat diatas tubuhku. Namun saat tubuhnya tepat diatasku, kulingkarkan tanganku diatas punggungnya & menariknya kebawah sehingga tubuhnya jatuh tepat diatas tubuhku. Kemudian kupeluk tubuhnya erat² & menahannya untuk tetap berada diatas tubuhku.

Faresa: "Bentar lagi mas, masih agak dingin" bisikku di telinganya
Mas Rasen: "Tapi nanti makanannya keburu dingin dek" protesnya sambil berusaha melepaskan tanganku
Faresa: "Lima menit lagi deh mas" bujukku lagi sambil menahan tubuhnya untuk tetap diatas tubuhku
Mas Rasen: "Beneran lho dek" protesnya lagi
Faresa: "Iya mas" jawabku sambil mempererat pelukanku

Ku raba bahunya, punggungnya kemudian pantatnya. Mas Rasen tak mengatakan apa pun & tak bereaksi apa pun dengan yang kulakukan itu, padahal ku tau kontol kami udah sama² mengeras. Tak menunggu lama ku beranikan diri untuk mengatakan sesuatu padanya, karna ku tau itu adalah malam terakhir kami di hotel itu sebelum besok kami kembali ke jogja.

Faresa: "Mas, tusuk aku" bisikku pelan di telinganya
Mas Rasen: "Nanti dek habis makan aja" jawabnya sambil bangun dari atas tubuhku
Faresa: "Sekarang" pintaku sambil meraih kontolnya & mengocoknya pelan lalu mengarahkannya ke lubangku
Mas Rasen: "Ya udah, tapi sambil makan ya" bujuknya sambil meraih lotion yang ada di atas meja lalu mengoleskannya ke kontolnya & ke lubangku
Faresa: "Iya mas" jawabku sambil mendorong kontolnya yang sudah berada tepat di depan lubangku

Dieng Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang