Part 10

3.4K 67 3
                                    

Sore hari selesai berkeliling Dieng, kami balik ke hotel sekitar jam 5, kemudian kami membereskan barang bawaan & oleh² yg di beli mas Rasen

Rasen: "Mandi sana dek, tar terus cari makan" perintah mas Rasen
Faresa: "Ya udah, ayo bareng mas" ajakku
Rasen: "Tar kalo khilaf gimana dek?" godanya
Faresa: "Biasanya juga khilaf kan mas" jawabku

Kemudian ku lepas pakaian yg kukenakan lalu melepas kaos yg di pakai mas Rasen & dia melepas celananya sendiri. Setelah itu kami menuju ke kamar mandi dalam keadaan telanjang. Di dalam kamar mandi mas Rasen menyalakan air untuk mengisi bathtub & mengajakku berendam. Di dalam bathtub sambil menunggu air penuh, mas Rasen memintaku untuk duduk di sela² kakinya lalu bersandar di dadanya

Rasen: "Maaf ya dek baru bisa ngajakin kamu liburan ke sini" bisiknya sambil memelukku
Faresa: "Ini udah lebih dari cukup kok mas, aku seneng di ajakin liburan ke sini" jawabku sambil memeluk tangannya
Rasen: "Semoga kamu gak kapok dek" bisiknya lagi sambil mencium pipiku
Faresa: "ini gak bakal aku lupain mas. Pengalaman pertama nginep di hotel sama liburan ke luar kota, bahkan keluargaku juga belum tentu ngajakin aku kayak gini mas. Pokoknya makasih banyak ya mas" jawabku sambil meraih tangannya lalu menciumnya
Rasen: "Aku cuma mau kamu tau kalo aku sayang sama kamu. Dan kalo pun kamu besok dah punya cewek, aku bakal tetep sayang sama kamu" katanya sambil mempererat pelukannya
Faresa: "Aku juga sayang sama mas. Dan kalo pun aku besok punya cewek, aku bakalan tetep sayang sama mas & pasti ada terus buat mas" kataku sambil menyandarkan kepalaku ke bahunya

Sesaat kami terdiam & gak terasa air di bathtub udah penuh. Kemudian mas Rasen mematikan air lalu kami melanjutkan berendam. Beberapa menit berendam kemudian mas Rasen turun dari bathtub & mengambil sabun lalu menyabuni tubuhnya kemudian aku juga turun dari bathtub untuk melakukan hal yang sama

Rasen: "Sini mas sabunin dek" kata mas Rasen sambil menarik tanganku
Faresa: "Tapi gak boleh ngaceng loh mas" godaku sambil mendekat ke arahnya
Rasen: "Yang sangean kan kamu dek" katanya sambil mulai mengoles sabun ke tubuhku

Mulai dari leher, turun ke dada, perut, punggung, tangan, pinggang, pantat, kontol sampai ke kaki semua dia beri sabun dengan rata tak ada yang terlewat. Dan pada saat itu sebenarnya tak ada pikiran mesum sama sekali tapi entah kenapa kontolku seperti punya pikiran sendiri & dengan tiba² dia bangun tak terkendali

Rasen: "Nah kan, dasar sangean" goda mas Rasen saat melihat kontolku
Faresa: "Bukan sange mas tapi geli tadi pas di sabun" elakku  membela diri
Rasen: "Dasarnya aja kamu yang sangean dek" godanya sambil membalikkan badan untuk mengambil sampo
Faresa: "Kan geli² enak mas" jawabku sambil tertawa ringan

Kemudian ku dekati mas Rasen & ku peluk dia dari belakang, lalu ku raih kontolnya yang saat itu masih tertidur

Faresa: "Kirain punya mas juga bangun" godaku sambil mengelus kepala kontolnya
Rasen: "Enggak lah, kan otak sama kontolku udah sinkron dek" jawabnya sambil membuka tutup botol sampo di tangannya
Faresa: "Yakin sinkron mas?" godaku lagi sambil sedikit menarik kontolnya
Rasen: "Kalo di gituin ya bangun lah dek" jawabnya sambil meraih kontolku dengan tangan kanannya & sedikit meremasnya lalu melepaskannya lagi

Kemudian perlahan kontolnya mulai bangun seiring dengan gerakan tanganku. Setelah kontolnya ngaceng sepenuhnya lalu ku kocok perlahan sambil menggesekkan kontolku di belahan pantatnya. Tubuh kami yang penuh dengan sabun menambah sensasi nikmat pada kontolku, yang membuatnya semakin keras. Dan saat kepala kontolku menyentuh lubang pantatnya, segera ku dorong kontolku masuk ke dalamnya. Cairan sabun di kontolku & pantatnya membuat kontolku masuk tanpa ada kendala

Rasen: "Dasar anak sangean" katanya sambil menoleh ke arahku lalu mencium bibirku
Faresa: "Kan gak tiap hari bisa gini mas" jawabku membela diri

Kemudian ku balas mencium bibirnya. Ku masukkan lidahku ke dalam mulutnya lalu ku mainkan di dalam sana. Lidah kami saling bertemu & saling beradu. Sambil berciuman, ku kocok kontol mas Rasen pelan & mulai ku gerakkan kontolku perlahan di dalam lubang pantatnya

Kemudian ku mulai mempercepat genjotanku di dalam lubang pantatnya & mas Rasen pun mengocok kontolnya sendiri. Hingga beberapa menit kemudian ku cabut kontolku lalu ku minta mas Rasen gantian posisi

Faresa: "Fuck aku kayak hari pertama kemaren mas", bisikku sambil membalikkan badan membelakanginya
Rasen: "Tumben belum keluar dah minta gantian dek?", tanya mas Rasen sambil membimbingku ke tepi bathtub
Faresa: "Ya lagi pengen aja mas", jawabku sambil tangan kiriku berpegang di pinggir bathtub & tangan kananku membimbing kontol mas Rasen masuk ke lubangku

Kemudian perlahan mas Rasen mendorong kontolnya memasuki lubangku hingga seluruh kontolnya terbenam di dalam sana. Sesaat dia diam untuk membiarkan otot² di pantatku rileks, lalu kemudian perlahan dia pompa lubangku

Rasen: "Mau maen santai apa cepet dek?", tanya mas Rasen sambil memelukku & tangan kanannya meraih kontolku
Faresa: " terserah mas aja", jawabku pasrah
Rasen: "Mau nambah lagi apa enggak dek?", bisiknya sambil mengocok kontolku pelan
Faresa: "terserah mas juga", jawabku pasrah lagi
Rasen: "Ya udah kalo gitu tar lanjut di kamar lagi", bisiknya sambil melepas pelukannya

Lalu mas Rasen melepaskan genggaman tangannya dari kontolku & beralih ke pantatku, kemudian dia mulai memompa lubangku semakin cepat. Gk ketinggalan ku kocok kontolku mengikuti irama genjotan kontolnya di dalam lubangku. Hingga beberapa menit kemudian mas Rasen semakin mempercepat genjotannya sebagai tanda kalo dia udah hampir mencapai kenikmatannya

Faresa:" Genjot terus mas, kontolmu enak banget", desahku sambil mempercepat kocokanku
Rasen: "Aku bentar lagi keluar dek" desahnya sambil memegang erat pinggangku & mempercepat genjotannya
Faresa: "Aku juga mas", desahku lagi sambil lebih mempercepat lagi kocokanku

Dalam hitungan detik tubuhku mulai mengejang & tulang kakiku serasa hilang saat cairan kenikmatan itu keluar dari kontolku. Tubuhku lemas & hampir jatuh, tapi dengan cepat mas Rasen menahannya dengan memelukku dari belakang & menancapkan kontolnya dalam² di lubangku. Denyutan kontolnya kurasakan sangat kuat & berlangsung selama beberapa detik, yg menandakan kalo pejuh yg dia keluarkan cukup banyak

Beberapa saat kami terdiam sambil menunggu tenaga kami pulih dengan posisi mas Rasen masih memelukku dari belakang & menahan tubuhku agar tetap berdiri. Kemudian setelah aku bisa berdiri dengan stabil, mas Rasen mengguyur tubuh kami dengan kontolnya masih tertanan di dalam lubangku. Setelah semuanya bersih, mas Rasen mencabut kontolnya & membersihkannya lalu kami pun melanjutkan berendam lagi



Bersambung

Dieng Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang