Part 3

8.2K 121 5
                                    

Waktu itu kurang lebih jam 12 siang, saat mas Rasen membangunkanku di sebuah rumah makan yg ada di daerah Dieng. Kami berhenti untuk istirahat & makan siang. Selesai makan, kami langsung menuju ke penginapan untuk bermalam selama kami berada di sana. Tempatnya lumayan bagus, kasur busa yg empuk, AC, TV, & kamar mandi dengan air hangat. Suasana di sana mirip seperti di Puncak Bandung, dingin & sering turun kabut

Rasen: "Mandi gih dek" perintahnya setelah kami masuk kamar & membereskan barang bawaan kami
Faresa: "Kan tadi pagi udah mandi mas" jawabku sambil merebahkan tubuhku di atas kasur
Rasen: "Kalo habis pergi² jauh, biasain langsung mandi dek" katanya sambil mengisi air hangat di bathtub
Faresa: "Iya mas, bentar lagi" jawabku
Rasen: "Sekarang lah, tar ketiduran lagi" katanya sambil menghampiriku & melepaskan kaosku
Faresa: "Bentar lagi mas, dingin ni loh" jawabku sambil menarik bantal & menutupkannya di atas badanku
Rasen: "Itu aku dah nyalain air anget di bathtub" katanya sambil melepaskan celana & CD ku

Kemudian dia menarik badanku bangun & mendorongku ke arah kamar mandi, tanpa ku tau ternyata dari belakang dia juga melepaskan semua pakaiannya.

Faresa: "Kapan buka bajunya mas?" tanyaku saat masuk kamar mandi & mas Rasen juga ikut masuk
Rasen: "Kan dah dari tadi, kamunya aja yg gk liat" godanya
Faresa: "Masak sih?" tanyaku lagi
Rasen: "Kamunya yg gk liat tadi dek" godanya lagi sambil mengguyur badanku lalu mengguyur badannya

Dia ambil sabun cair di tepi bathtub, dia tuang ke tangannya lalu dia berikan botol sabun ke aku. Ku tuang sabun ke tanganku & mulai menyabuni seluruh badanku. Kemudian dia membantuku meratakan sabun di bagian belakang tubuhku. Dan saat aku membungkuk untuk meratakan sabun di bagian kakiku......

Faresa: "Aaaggghhh...!!!" teriakku saat mas Rasen tiba² memasukkan kontolnya ke lubangku
Rasen: "Itu hukuman buat yg ku bilang semalem" katanya sambil mendorong kontolnya masuk lebih dalam lagi
Faresa: "Perih mas" rintihku sambil menegakkan tubuhku
Rasen: "Salah sendiri tadi tidur di jalan" bisiknya sambil memelukku lalu meratakan sabun di dada, perut & kontolku
Faresa: "Tadi kan cuma pura² mas" elakku sambil menahan tangannya saat mengocok kontolku
Rasen: "Ngeles aja kamu dek" balasnya sambil tetap memaksa mengocok kontolku

Kali ini rasa sakit yg ku rasakan berbeda dari yg pernah ku rasakan. Rasanya lebih sakit, lebih perih & lebih panas, ampe kontolku susah ngaceng waktu itu.

Dengan masih bertahan di posisi yg sama, mas Rasen terus memainkan kontolku. Dia olesi sabun, dia urut, dia tarik, dia kocok & dia lakukan itu selama beberapa menit hingga akhirnya kontolku berhasil bangun. Setelah ngaceng, kontolku di kocoknya tanpa henti. Rasanya geli banget, ampe aku lemas gk kuat berdiri. Rasanya bener² geli & lemas. Aku bener² gk kuat berdiri, kakiku lemas & bergetar. Saat aku bener² gk kuat berdiri, mas Rasen menahan tubuhku & mengangkatku berdiri lagi lalu dia kocok lagi kontolku ampe aku lemas lagi. Dia angkat tubuhku lagi & mengocok kontolku lagi. Dia ulang terus selama beberapa kali hingga dorongan dari kontolku muncul

Faresa: "Udah mas, aku gk kuat" rintihku sambil menahan kocokannya
Rasen: "Hukuman belum selesai dek" bisiknya sambil terus mengocok kontolku
Faresa: "Mas..." desahku saat aku gk bisa menahan dorongan itu & akhirnya kontolku menyemburkan cairan kenikmatanku

Badanku bergetar, kaki berasa gk ada tulangnya, & kontol mas Rasen terlepas dari lubangku saat tubuhku terduduk di lantai. Belum pulih tenagaku merasakan kenikmatan luar biasa itu, mas Rasen mengangkat tubuhku berdiri lalu memasukkan kontolnya lagi ke dalam lubangku. Dia pompa kontolnya di dalam lubangku sambil menahan tubuhku biar gk jatuh

Faresa: "Ampun mas... Lemes aku" rintihku saat dia kocok kontolku lagi
Rasen: "Ternyata kamu gk kuat ya dek kalo mainnya berdiri" godanya sambil terus mengocok kontolku & menahan tubuhku biar gk jatuh
Faresa: "Kakiku lemes banget mas" desahku saat kontolku mulai bangun lagi
Rasen: "Tapi aku suka liat kamu kayak gini dek" bisiknya sambil mempercepat genjotan kontolnya di dalam lubangku
Faresa: "Lanjut tar di kamar aja mas" desahku sambil berpegang di tepian bathtub
Rasen: "Kan hukumanmu belum selesai dek" godanya sambil lebih mempercepat genjotannya

Beberapa menit dia menghajar lubangku & kontolku pun gk lepas dari kocokan tangannya, hingga dorongan itu muncul lagi & tubuhku mulai bergetar lagi

Rasen: "Dah mau keluar lagi dek?" godanya sambil mengangkat tubuhku
Faresa: "Iya mas, dah di ujung nih" desahku sambil menahan tangannya
Rasen: "Tahan bentar lagi ya dek" bisiknya sambil mengangkat tubuhku lagi & memompa lubangku lebih cepat lagi

Beberapa menit kemudian mas Rasen semakin mempercepat gerakan kontolnya, lalu dia memegang tanganku & menuntunnya untuk mengocok kontolku

Rasen: "Ayo dek, keluarin sekarang" bisiknya sambil terus memompa lubangku

Kemudia ku kocok kontolku sangat cepat & mas Rasen mengimbanginya dengan semakin mempercepat pula genjotan kontolnya, hingga akhirnya kontolku memuntahkan cairan kenikmatan yg ke 2 & di ikuti semburan pejuh dari kontol mas Rasen di dalam lubang pantatku. Dia tahan tubuhku biar gk jatuh & mengguyur badan kami. Setelah bersih dari sabun, dia mencabut kontolnya lalu membersihkannya & mengajakku untuk berendam




Bersambung

Dieng Love Story (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang