Pagi itu udara terasa dingin sekali, tapi aku terbangun bukan karna itu melainkan karna rasa sakit yang kurasakan di lubangku. Saat ku buka mata, kudapati kepala kontol mas Rasen udah masuk ke dalam lubangku & perlahan mendorongnya lebih masuk lagi
Faresa: "Aaahhh... Sakit mas" desahku sambil menahan perutnya
Rasen: "Tahan dek, bentar lagi masuk semua kok" bujuknya sambil perlahan mendorong kontolnya
Faresa: "Sakit banget mas" rintihku sambil berusaha mengeluarkan kontolnya
Rasen: "Semalam aja aku kuat, masak kamu gak kuat dek" bisiknya sambil mencium leher belakangku
Faresa: "Panas mas, perihnya gak kuat" rintihku sambil menarik kontolnya dari dalam lubangku
Rasen: "Rasanya pake kondom ya kayak gitu dek" bisiknya sambil mencium punggungkuKemudian mas Rasen bangun, aku balikkan tubuhku terlentang, lalu mas Rasen menindihku sambil menyelipkan kontolnya di depan lubangku. Kemudian dia jilat putingku & tangan kanannya mengocok pelan kontolku, aku pun cuma bisa mendesah menikmati perlakuannya itu. Dan beberapa saat kemudian aku menjerit saat mas Rasen mendorong kontolnya masuk ke dalam lubangku kuat². Seketika mas Rasen mencium bibirku & melumat lidahku untuk menahan jeritanku.
Mas Rasen terus melumat bibir & lidahku, sedangkan kontolnya masih diam di dalam lubangku. Setelah rasa sakit itu perlahan menghilang & aku udah gak berusaha menjerit lagi, mas Rasen melepaskan ciumannya & kembali memainkan putingku lagi. Dia jilat, dia hisap & dia gigit kecil putingku sambil perlahan dia mulai menggerakkan kontolnya dari dalam lubangku
Faresa: "Jangan di cupang mas" desahku saat mas Rasen menghisap pinggir putingku
Rasen: "Kecil aja dek" bujuknya sambil meneruskan aksinya
Faresa: "Jangan mas. Besok kalo pulang terus ketahuan gimana?" protesku sambil menahan kepalanya
Rasen: "Makanya kalo di rumah jangan buka baju dulu" bujuknya sambil menyingkirkan tanganku
Faresa: "Jangan mas..."rontaku sambil berusaha menahan kepalanya lagiMas Rasen gak mempedulikan protesku, dia memegang tanganku & menahannya lalu melanjutkan aksinya. Dia hisap kuat² dekat putingku & dia gigit kecil. Kulihat ada bekas warna merah kecil di sebelah putingku. Kemudian dia melepaskan tanganku & tersenyum ke arahku
Faresa: "Mas jahat banget deh" protesku sambil memegang putingku & melihat cupangannya
Rasen: "Kecil dek, tenang aja. Gak ampe 3 hari juga dah ilang kok" katanya meyakinkanku & kemudian berusaha mencium bibirku
Faresa: "Bodo ah" protesku sambil menutupi mulutku dengan telapak tanganku
Rasen: "Ngambek ni ceritanya" goda mas Rasen sambil berusaha menyingkirkan tanganku
Faresa: "Habis mas jahat sih" protesku sambil menahan tanganku
Rasen: "Gak bakal ketahuan dek kalo kamu gak buka baju di rumah" rayunya sambil menjilat putingku yang satunya
Faresa: "Jangan di tambahin lagi mas" protesku sambil memagang kepalanyaKemudian dia menahan tanganku lalu mencium bibirku & memainkan lidahku. Sambil terus menahan tanganku & mencium bibirku, dia mulai memompa lubangku dengan kontolnya yang terasa makin besar karna kondom yang dia pakai. Cukup lama kami berciuman & lubangku di pompa kontolnya tapi rasa sakit di lubangku gak ilang². Aku berusaha melepaskan pegangan tangannya & ciumannya karna rasa sakit yang kurasakan tapi mas Rasen menahannya sehingga aku cuma bisa merintih menahan rasa sakit itu.
Cukup lama aku berusaha melepaskan tanganku tapi sia² & tenagaku pun habis bahkan untuk berteriak pun rasanya udah gak kuat, yang bisa kulakukan cuma merintih & pasrah dengan perlakuannya. Tapi walaupun merasakan sakit yang luar biasa, kontolku masih aja ngaceng & aku malah menikmatinya. Semakin lama genjotannya makin cepat & rasa sakit itu makin terasa, tapi tenagaku udah habis jadi aku cuma bisa pasrah
Faresa: "Mas, udah... Gak kuat aku" rintihku sesaat setelah mas Rasen melepaskan ciumannya
Rasen: "Sakit dek?" tanya mas Rasen sambil memasukkan dalam² kontolnya ke lubangku
Faresa: "Banget mas" rintihku sambil ku dongakkan kepalaku
Rasen: "Tapi masih sakit waktu pertama dulu kan?" tanyanya sambil menggerakkan kontolnya lagi
Faresa: "Sakitan ini mas... Sumpah, perih banget" rintihku lagi sambil ku gigit bibir bagian bawahku
Rasen: "Tapi lebih enak ini kan dek, kan lebih terasa kontolnya" godanya sambil mempercepat gerakannya
Faresa: "Kontolmu kegedean mas, gak kuat aku" rintihku lagi sambil menahan perutnya
Rasen: "Masak gak kuat dek?" godanya sambil mengeluarkan kontolnyaKemudian mas Rasen memiringkan tubuhku lalu dia berbaring di belakangku & dengan cepat dia masukkan lagi kontolnya ke dalam lubangku. Seketika aku menjerit lirih menahan sakit di lubangku. Kemudian mas Rasen menggulingkan tubuhku & menindihku, lalu dia menghajar lubangku dengan kontolnya yang panjang itu. Ku tutup mulutku dengan bantal & berteriak sekuat yang ku bisa. Beberapa menit kemudian aku benar² merasa gak kuat, lubangku serasa terbakar karna hujaman kontol mas Rasen yang sangat cepat & aku memintanya untuk berhenti
Faresa: "Udah mas, ampun..." rintihku sambil berusaha mengeluarkan kontolnya
Rasen: "Tahan dek" jawabnya sambil menahan tubuhku
Faresa: "Sumpah mas, sakit banget" rintihku sambil terus berusaha mengeluarkan kontolnyaSetelah beberapa kali mencoba akhirnya aku bisa mengeluarkan kontolnya, kemudian aku turun dari tempat tidur & berusaha lari ke kamar mandi, tapi mas Rasen dengan cepat menangkapku
Faresa: "Ampun mas, beneran gak kuat aku" rintihku sambil berusaha melepaskan diri
Rasen: "Ya udah, pelan² dek" bujuknya sambil menarik tubuhku & memelukku
Faresa: "Lepas aja ya mas kondomnya" pintaku sambil berusaha melepas kondom di kontolnya
Rasen: "Iya dek, nanti di lepas" jawabnya sambil menahan tangankuKemudian mas Rasen memeluk pinggangku & mencium bibirku, lalu ku rangkul dia & membalas ciumannya. Beberapa menit kami berciuman dalam keadaan berdiri & nafsuku sudah mulai naik lagi. Dengan masih tetap berciuman, mas Rasen menggiringku ke tempat tidur lagi lalu merebahkanku di pinggir tempat tidur. Tangan mas Rasen meraih lotion lalu mengoleskannya ke lubangku & sesekali jarinya di masukkan ke lubangku
Rasen: "Masih sakit dek?" bisiknya sesaat setelah kontolnya menembus lubangku lagi
Faresa: "Sedikit mas" rintihku sambil ku peluk tubuhnyaSetelah itu mas Rasen kembali menciumku & membiarkan kontolnya tetap bertahan di dalam lubangku tanpa gerakan sedikitpun. Beberapa menit kemudian setelah rasa sakit itu hilang, ku minta mas Rasen untuk memompa lubangku lagi & dia pun perlahan mulai menggerakkan kontolnya hingga beberapa menit kemudian aku udah mulai terbiasa dengan kontolnya
Faresa: "Cepetin lagi gak papa mas" pintaku sambil menuntun pantatnya agar bergerak lebih cepat lagi
Rasen: "Yakin gak papa dek?" tanya mas Rasen sambil mempercepat gerakannya
Faresa: "Iya, gak papa mas. Tapi jangan di pentokin ya, tar punyaku keluar duluan" desahku sambil memeluknya lagi
Rasen: "Kalo keluar ya gak papa kan dek" godanya sambil mempercepat gerakannyaSaat melakukan aksinya, sesekali mas Rasen memasukkan kontolnya dalam² ke lubangku sehingga membuat kontolku terangsang untuk memuntahkan cairan itu & aku cuma bisa mendesah sambil memeluk tubuh mas Rasen. Hingga beberapa menit kemudian aku udah gak kuat menahan dorongan itu. Mas Rasen semakin mempercepat gerakannya & memperdalam tusukan kontolnya hingga tubuhku mulai mengejang dibuatnya
Faresa: "Mas..." desahku sambil ku peluk erat tubuhnya
Belum sempat kuselesaikan kata² ku, tubuhku mengejang & serasa kesetrum diikuti tumpahnya cairan kenikmatanku. Ku peluk erat tubuhnya hingga tubuhku mulai melemas lagi & setelah itu ku kendorkan pelukanku lalu mas Rasen bangun dari atas tubuhku & membersihkan pejuhku dengan tisu yang ada di kasur. Setelah itu mas Rasen melanjutkan lagi aksinya, dia genjot lagi lubangku & memasukkannya dalam², sangat cepat & lebih cepat lagi
Faresa: "Ahhh enak mas" desahku sambil ku kocok kontolku yg msh ngaceng itu
Rasen: "Masih kuat kan dek?" tanya mas Rasen sambil mempercepat gerakannya
Faresa: "Kalo di pentokin gitu terus, aku bisa keluar lagi mas" desahku sambil mempercepat kocokanku seirama genjotan kontolnya
Rasen: "Keluarin lagi dek kalo masih kuat" desahnyaKemudian mas Rasen semakin mempercepat gerakannya & gak sampai 10 menit kontolku udah merasakan dorongan itu lagi
Faresa: "Masih lama mas?" tanyaku
Rasen: "Kenapa dek?" balasnya bertanya
Faresa: "Aku dah mau keluar lagi mas" desahku
Rasen: "Ya udah, ayo bareng dek" desahnyaKemudian kami mempercepat gerakan kami & hampir bersamaan tubuh kami mengejang & mencapai kenikmatan. Mas Rasen menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku lalu kupeluk tubuhnya. Kemudian kami membersihkan tubuh kami & bergegas mandi
Selesai mandi & berpakaian, kami pergi sarapan & melanjutkan liburan kami. Hari itu kami pergi ke beberapa tempat di sekitar Dieng & walau tempatnya berdekatan tapi butuh waktu seharian. Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Telaga Pengilon, Dieng Plateu, Bukit Ratapan Angin & Sikunir. Hari itu melelahkan tapi juga menyenangkan
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Dieng Love Story (End)
RomanceMenceritakan tentang kisah liburan pertamaku bersama mas Rasen di Dieng, Jawa Tengah.