21. Please, comeback!

1.7K 139 31
                                    




Taehyung dengan sabar menunggu Jimin di depan pintu, ia pikir mungkin saja Jimin sedang berganti pakaian ataupun mandi makanya Pria itu tidak bisa membukakan pintu untuknya.

"Jimin, apakah kau mendengarku?"
Suara ketukan dan juga teriakan Taehyung di luar ruangan total di abaikan oleh sang empunya kamar.  Baik Jimin maupun Jungkook mereka sama-sama terlarut dalam kegiatan panas mereka.

Tidak ada satupun dari mereka yang menyadari jika sejak tadi Taehyung berada di luar kamar Jimin, menunggu Pria manis itu untuk membukakan pintu.

Karena di rasa sudah cukup lama Taehyung menunggu Jimin, ia pun kembali memeriksa arloji di tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 21:00 Kst namun Pria itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya hingga membuat Taehyung merasa Khawatir.

"karena kau tidak membuka pintunya, maka aku sendiri yang akan masuk ke dalam" gagang pintu di putar dengan perlahan, Taehyung melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Jimin namun alangkah kagetnya ia ketika mendapati ruangan tengah dalam keadaan gelap gulita, kemana Jimin?

Sementara itu Jungkook langsung membawa Jimin masuk ke dalam kamar mandi, mereka berdua langsung turun dari atas ranjang begitu mendengar ada orang yang membuka pintu kamar Jimin.

"Biarkan aku keluar, mungkin itu Taehyung. Dia pasti datang kemari untuk menjemputku." Nafas Jimin terengah-engah, Jungkook langsung membawanya berlari bersama bahkan di saat ia belum sempat menormalkan kinerja jantungnya kembali akibat ulah Pria itu yang sudah hampir menelanjanginya di atas ranjang. Kini Jimin hanya mengenakan pakaian dalamnya saja sementara Jungkook? Pria itu tentu saja masih mengenakan pakaiannya dengan lengkap.

"Jangan bilang kau ingin keluar dengan pakaian seperti ini dan lagi bagaimana reaksi Taehyung jika ia melihat bekas itu di lehermu. Kau mau memamerkannya, begitu?"

Jimin menggelengkan kepalanya, tentu saja ia tidak mau memperlihatkan bekas kissmark Jungkook yang hampir memenuhi setiap inci dari lehernya itu. Memangnya Pria mana yang akan terima bila melihat tubuh calon Istrinya di penuhi bekas orang lain, tidak ada bukan? Begitu pun dengan Taehyung, ia pasti akan marah juga.

"Tetap diam disini bersamaku dan dengarkan apa yang di katakan Taehyung selanjutnya" air matanya mengalir begitu cepat, Jimin benar-benar merasa bersalah karena telah mengkhianati kepercayaan Pria itu padanya. Tidak seharusnya ia bermain api di belakang Taehyung dan membiarkan Jungkook merebut hatinya kembali. Ini adalah kesalahan yang besar, Jimin tahu tapi kenapa ia malah melakukannya lagi?

"Ah, sepertinya kau sedang mandi yah? Baiklah, aku akan menunggumu di luar. Keluarlah jika kau sudah selesai?" Taehyung sempat melihat pakaian Jimin yang berhamburan di bawah lantai jadi ia berspekulasi mungkin Pria itu sedang ada di dalam kamar mandinya. Taehyung segera memungut pakaian Jimin dan menaruhnya di dalam keranjang pakaian kotor.

"Jimin-ah" Jungkook sengaja menyalahkan Shower di dalam kamar mandi agar Pria itu tidak menaruh kecurigaan pada mereka berdua. Jimin hanya bisa diam di balik pintu dan mendekatkan telinganya untuk mendengar kalimat apa yang baru saja Pria itu ucapkan padanya.

Jungkook yang sedang asyik menyetel-nyetel shower pun berbalik, ia memberi kode pada Pria mungil itu agar segera menjawab panggilan Taehyung di luar sana.

Sambil menahan isakannya, Jimin pun segera menjawab panggilan Taehyung. " ya?" Taehyung tersenyum tipis sebelum ikut mendekatkan telinganya ke pintu kamar mandi. " jangan mandi terlalu lama, aku dengar Orang hamil tidak boleh terlalu lama berendam di dalam air." Jimin baru saja akan menjawab ucapan Taehyung namun tarikan di tangannya membuat ia terpaksa mengurungkan niatnya itu.

[End] My Step Brother Is My Love (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang