9. Emotional

3.1K 199 18
                                    





"kau ingin jalan-jalan kemana hari ini, biar ku antarkan." Jimin sedang sibuk memakai pakaian saat Jungkook tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya. Tentu saja Jimin kaget apalagi pria itu tidak hanya mengajaknya berbicara namun dengan sengaja menyentuh tubuh bagian atasnya yang telanjang. Mengecup pundak polosnya membuat Jimin  jadi merasa geli dan memilih untuk menghindari pria itu.


"kenapa kau menghindariku, sayang. Apa kau tidak suka aku sentuh?"


Jimin tertawa pelan dan kemudian berjalan ke arah Jungkook dan dengan cepat mencolek dagu kekasih tampannya yang dimana tangan mungilnya itu langsung di tangkap oleh Jungkook.

Tubuh Jimin di himpit ke tembok membuat jarak mereka berdua jadi begitu dekat hingga Jimin bisa merasakan nafas dan juga detak jantung pria bertubuh kekar itu.


"aku benar-benar bingung dengan sikapmu, Sebenarnya kau ini berniat menggodaku atau apa, nakal sekali." dagu Jimin di tarik ke atas membuat bibir mereka  hampir  menyatu jika saja tidak ada panggilan yang masuk di ponsel Jimin.


Jimin segera melepaskan diri dan mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas. Menggeser icon berwarna hijau itu ke samping untuk menjawab panggilan di ponselnya.

Kim Taehyung adalah nama yang tertera di layar ponsel pria itu yang dimana membuat mood Jungkook seketika langsung memburuk.

Jungkook memilih untuk menjauh dari Jimin saat pria bertubuh mungil itu mengangkat telfonnya. Di sepanjang obrolan mereka berdua  Jungkook bisa melihat jika Jimin tampak begitu bahagia apalagi ketika pria di seberang sana mulai melontarkan rayuan dan juga beberapa lelucon yang dimana kemudian membuat Jimin langsung tertawa terbahak-bahak.

Jungkook jadi bertanya-tanya apakah selera humor Jimin berubah dan menjadi sama dengan Taehyung karena pria itu banyak tertawa dan terlihat begitu menikmati sesi telfon-menelfonnya dengan Taehyung alih-alih merasa terganggu karena harus menerima panggilan telfon saat larut malam seperti ini.


Jungkook cemburu. Ia merasa sangat risih saat melihat Jimin tertawa karena pria lain  dan yang lebih parahnya lagi pria yang sedang ia ajak bicara itu adalah pria yang sama dengan yang mereka temui dalam acara pertemuan keluarga beberapa waktu lalu.


Taehyung adalah salah satu pengusaha muda sukses yang rencananya akan di jodohkan dengan Jimin dan Jungkook tidak menyukai perjodohan itu karena baginya Jimin hanyalah miliknya seorang dan tidak ada yang boleh mengambil Jimin darinya.

Jungkook yang cemberut buru-buru memeluk Jimin dari arah belakang namun sayangnya tindakannya itu malah membuat Jimin jadi risih.

"Jungkook, bisa tolong lepaskan aku. Kau tahu bukan jika saat ini aku sedang menerima telfon. Jika ada hal yang ingin kau katakan padaku, baiklah aku akan mendengarkannya tapi kumohon jangan sekarang, ok?"  Jungkook membelalak matanya, tidak menyangka jika pria mungil itu akan mengatakan hal seperti itu padanya hanya karena pria lain yang bernama Taehyung itu.


Sementara itu dari seberang telfon Taehyung hanya bisa memutar bola matanya malas saat mendengar suara Jungkook dari dalam ponsel Jimin. Pria satu itu selalu saja menganggunya saat ia berkunjung ke rumah Jimin. Taehyung bukanlah pria bodoh lagipula hal-hal seperti ini bukanlah kali pertama untuknya jadi mana mungkin ia tidak akan menyadari adanya keanehan dari hubungan Jimin dan juga saudara tirinya, Jeon Jungkook itu.


Kedua matanya ini masih sehat, tidak buta dan hatinya pun sangat peka. Ia tahu betul jika sepasang kakak beradik itu memiliki hubungan yang special dan jauh lebih intim dari sepasang kakak beradik biasa. Terbukti dari cara pria bermata bulat itu menatapnya saat ia  berbicara dengan Jimin di malam pertemuan keluarga mereka waktu itu.


Pria itu terlihat begitu cemburu dan bisa jadi juga tidak menyukai kehadirannya apalagi dengan status Taehyung yang tidak hanya sekedar anak dari rekan kerja ayah Jimin melainkan calon menantu keluarga Park.

Taehyung menyeringai. Menyugar rambut coklatnya itu ke belakang.  Sepertinya hal yang cukup menarik bisa membuat seorang Jeon Jungkook marah besar karena ulahnya yang  mendekati Jimin dengan terang-terangan.

Baiklah untuk kali ini Taehyung akan menguji kira-kira sampai dimana batas kesabaran pria bermarga Jeon itu .

" Jimin ayo  berkencan." hanya tiga kata itu yanh ia ucapkan  pada Jimin sebelum ponsel pria manis itu kemudian di rebut paksa oleh Jungkook. " jangan pernah bermimpi  bisa mengajak adikku berkencan karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian berdua!" Lalu tak lama setelah itu terdengar suara tawa dari seberang telfon dan yang dimana  jujur hal itu semakin membuat Jungkook bertambah emosi.

"memangnya apa salahnya jika kami berdua berdekatan. Lagipula bukankah kau ini hanya kakak tirinya saja.  Jadi berhentilah ikut campur urusanku dengan Jimin, terkecuali jika kau ini adalah tipe kakak yang posesif pada adiknya. Tanpa aku perlu menjelaskannya pun aku rasa kau pasti sudah mengerti maksudku bukan?"



                                     🍃🍃





Jungkook memijat hidungnya dengan pelan, ia benar-benar emosi saat melihat pantulan wajahnya di cermin.

"apakah salah jika aku menginginkanmu?" Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya, menolak pemikiran Jungkook.

" sudah berapa kali aku mengatakannya padamu jika aku tidak pernah main-main dengan perasaanku. Katakan apa yang harus aku lakukan agar kau mau membatalkan perjodohan ini, Jimin.


Suara pecahan kaca yang berhamburan di atas meja riasnya membuat Jimin langsung menutup telinga dan juga menangis. Ia benar-benar takut saat melihat Jungkook  tiba-tiba saja meninju cermin yang ada di depannya. Tangannya yang terkepal kini di lapisi oleh darah segar. Luka sobek di tangan tidak membuat pria itu bergeming di tempatnya dan justru lebih memilih untuk mengabaikan rasa sakitnya dan menatap Jimin dengan kedua matanya yang kini berkaca-kaca. Sakit di kulit tidak akan pernah bisa menyamai sakit di dalam hatinya. Jujur ia merasa kecewa melihat perubahan sikap pria mungil itu padanya apalagi akhir-akhir ini Jimin jadi lebih sering menghabiskan waktunya berduaan dengan Taehyung ketimbang dengan dirinya yang lebih betah tinggal di rumah daripada harus bepergian.




tbc.

[End] My Step Brother Is My Love (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang