18. Who He is?

2K 159 34
                                    

Taehyung benar-benar bingung apakah sekarang ia harus senang atau justru sakit hati setelah mengetahui kabar kehamilan Jimin beberapa waktu lalu. Bukannya apa tapi sebenarnya jauh di belakang sana Taehyung masih meragukan kebenaran akan siapa sosok ayah dari bayi yang kini ada di kandungan  Pria mungil itu.

Mereka berdua bahkan baru melakukannya seminggu yang lalu dan jujur itu adalah kali pertamanya bagi Taehyung melakukannya bersama dengan Jimin namun bukan  berarti pria mungil itu memberlakukan hal yang sama terhadapnya. Lagipula tidak ada orang yang tahu apakah di balik itu Jimin pernah melakukannya bersama pria lain.

Jujur Taehyung sempat merasa kecewa saat mengetahui bahwa dirinya bukanlah yang pertama bagi Jimin, ada pria lain yang pernah melakukan hal itu bersama Jimin.

Taehyung penasaran namun hati kecilnya memerintahkan ia untuk tidak menggali lebih jauh lagi tentang hal ini karena Taehyung tahu persis perasaan seperti apa yang akan ia dapatkan bila ia tetap nekat untuk mencari tahu tentang kebenarannya.

Namun tetap saja untuk membuat segala sesuatunya berjalan sesuai dengan harapannya, Taehyung pun kembali mengunjungi Dokter kandungan yang dulu sempat menangani Jimin. Ada beberapa hal yang ingin Taehyung pastikan tentang
kehamilan pria itu.



.



.



.





Setelah menunggu selama 15 menit akhirnya dokter muda itu pun mempersilahkan Taehyung untuk masuk ke dalam ruangan kerjanya. Awalnya Dokter itu mengira Taehyung datang bersama dengan Jimin namun setelah di tunggu-tunggu selama beberapa detik Jimin tidak kunjung muncul dari balik pintu itu. Pria itu  hanya sendirian dan entah kenapa hal itu membuat sang dokter langsung keheranan.

Satu senyuman tipis yang di berikan oleh dokter muda itu menjadi awal mula dari sesi tanya jawabnya bersama dengan pemuda di depannya. Taehyung yang sempat dilanda kegugupan itu pun akhirnya memberanikan dirinya untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada dokter muda itu. Ada begitu banyak hal yang ingin ia ketahui dan untuk itulah ia berada disini.

"maaf sebelumnya untuk menanyakan hal ini kembali, Dok. Tapi saya hanya ingin memastikan ulang hasil hasil pemeriksaan Park Jimin."

Dokter muda itu terlihat mengerutkan dahinya, sedikit bingung  mendengar penuturan pria yang seingatnya dulu ada saat ia memeriksa kehamilan Jimin. Pria itu yang  menemani Jimin dari hari pertama pria itu di rawat di rumah sakit hingga akhirnya ia di perbolehkan pulang ke rumah.  Bisa jadikan pria di depannya ini adalah calon suami Jimin? yah mungkin dugaannya itu ada benarnya.

"tapi bukankah anda ada saat pemeriksaan hari itu dan lagi kita semua sudah tahu berapa usia kandungan tuan Jimin saat ini. Jadi hal apa yang ingin anda ketahui selain itu?" sang dokter menyatukan kedua tangannya di atas meja, menatap lurus lawan bicaranya, ia hanya ingin tahu hal apa yang ingin pria itu tanyakan padanya.

"b-berapa, maksudku berapa minimal usia kandungan untuk bisa memastikan jika pasien anda benar-benar hamil, dok?" Keringat yang menetes di keningnya langsung di hapus dan kemudian ia kembali memfokuskan diri untuk menatap dokter itu lagi.

Meskipun sempat dibuat kebingungan mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh pria itu, sang dokter pun kemudian memberikan jawabannya pada Taehyung.

"usia minimal kandungan tentu saja harus di atas  3 mingguan yang dengan kata lain jika anda dan juga pasangan anda melakukannya sekitar tiga minggu yang lalu maka anda akan tahu apakah istri anda sedang hamil atau tidak setelah 21 hari kemudian. Ya, meskipun sudah ada gejala yang akan muncul di minggu pertama kehamilan tapi untuk dapat memastikannya maka di butuhkan waktu 21 hari, Tuan." mendengar penjelasan dokter membuat kedua mata Taehyung membulat, lalu bagaimana dengan ia dan juga Jimin yang bahkan baru ada satu minggu ini melakukannya.

"tapi bagaimana jika kami baru melakukannya seminggu yang lalu, dok?"

Sang dokter sempat terkejut setelah mendengar pengakuan yang baru saja di berikan oleh pria bermarga Kim itu. Jadi bayi siapa yang saat ini di kandung oleh Jimin jika pria di hadapannya ini mengaku belum lama melakukannya bersama dengan pria bertubuh mungil itu. Kasihan sekali nasib Jimin  jika benar pria di hadapannya ini bukanlah ayah dari anak yang kini tengah ia kandung sekarang. Jadi siapa yang akan bertanggung jawab jika bukan Taehyung?"

"jika benar hal yang baru saja anda katakan maka tidak menutup kemungkinan jika bayi yang ada di dalam kandungan Tuan Jimin saat ini bukanlah bayi anda.  Mungkin ada orang lain yang..."

Belum selesai dokter itu menyelesaikan ucapannya,Taehyung pun langsung berlari ke luar ruangan. Tidak menghiraukan panggilan dari dokter muda itu yang sempat memanggil namanya beberapa kali.

Ada satu hal yang ingin Taehyung pastikan dan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaannya itu maka ia harus menemui Jimin sekarang juga. Menanyakan hal ini secara langsung karena ia pikir hanya pria mungil itulah yang bisa mengetahui jawabannya.



                                 🐥🐥🐥




Jimin tersenyum manis setelah menerima pesan dari Taehyung, Jimin pikir Taehyung datang mengunjunginya karena
pria itu begitu merindukannya namun sayangnya kenyataan yang harus ia dapatkan setelah ia membuka pintu rumahnya itu  membuat air matanya langsung jatuh.

"katakan, siapa ayah dari bayi itu, Jimin. Ok, mungkin aku sempat bodoh dan mengabaikan fakta yang ada tapi bukankah aku akan menjadi Pria jahat bila mengklaim milik orang lain sebagai milikku." Jimin mengusap air mata di pipi pria itu.
" hiks...hiks, Taehyung. Sebenarnya aku..."

Jimin hendak mengenggam tangan Taehyung namun pria itu dengan cepat langsung menepis tangannya untuk menjauh. Membuat tubuh mungil Jimin hampir terjatuh ke samping jika saja keseimbangan tubuhnya tidak bagus.

"Jangan katakan jika orang itu  Jungkook." Jimin hanya bisa menangis di tempatnya, bibir bawahnya ia gigit sekuat tenaga guna menahan tangisan yang mungkin sebentar lagi akan keluar. Sementara itu Taehyung langsung  bersimpuh di hadapan Jimin, meratapi betapa malangnya dirinya dan yang bahkan  hingga sampai detik ini masih belum bisa mendapatkan kebahagiaannya sendiri.


Tbc.

[End] My Step Brother Is My Love (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang