20. Miss You

1.7K 136 19
                                    


"Jadi kapan rencananya kalian akan menikah?" tanya Tuan Park kepada Taehyung dan juga Anaknya, Jimin. Hari ini Taehyung memutuskan untuk menemui Orang Tua dari calon Istrinya itu terlebih dahulu, tidak apa-apa jika Orang tuanya di beri tahu belakangan karena sejak awal Ayah dan juga Ibunya itu memang sudah menyetujui  hubungannya dengan Jimin.

Jimin yang sedari tadi menundukkan wajahnya ke bawah pun akhirnya memberanikan diri untuk menatap satu persatu wajah dari orang-orang yang ada di hadapannya saat ini. Bisa Jimin lihat jika orang yang mengambil posisi duduk berhadapan dengannya adalah Jungkook.

Sejak tadi Kakak tirinya itu menatapnya dengan sorot mata yang sendu, Jimin tak mau tahu, tidak ingin ambil pusing sama sekali dengan apa yang ada di pikiran Jungkook saat Pria itu menatapnya.

Untuk sejenak Jimin sempat beranggapan bisa saja Pria itu tidak rela mendengar kabar pernikahannya dengan Taehyung. Namun sekali lagi Jimin meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak memikirkan Jungkook lagi. Sekarang Jungkook sudah punya Jieun dan sebentar lagi Mereka akan segera menikah, di lihat dari cara Jungkook memperlakukan Wanita itu sepertinya Jungkook benar menyukainya, jadi Jimin pikir sudah tidak ada lagi alasan baginya untuk mengkhawatirkan Jungkook. Jungkook sudah bahagia bersama Jieun dan kini giliran dirinyalah yang harus menjemput kebahagiannya sendiri.


Jimin baru memberanikan dirinya menatap Pria itu saat Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sudah lama sekali Jimin tidak bisa melihat wajah tampan Pria itu dengan leluasa, jangankan  melihat bahkan hanya untuk melirik sebentar pun rasanya Jimin tak sanggup. Jungkook akan lebih duluan memberinya tatapan intens bahkan di saat Jimin belum melakukan usaha apapun untuk dapat melihat wajah Pria itu.


"Kami berdua sama sekali tidak ingin mengulur-ngulur waktu, aku rasa lebih cepat melakukannya maka akan lebih baik. Bukan begitu kan, Sayang?" Jimin yang terlarut dalam lamunannya itupun langsung terlonjak kaget di tempatnya, ia buru-buru menegakkan badannya ke depan dan menjawab pertanyaan dari calon Suaminya itu.

"A-ah...iya. Apa yang di katakan oleh Taehyung benar. Kami berdua ingin melaksanakan pernikahannya lebih cepat, bisa jadi kami berdua yang akan duluan menikah daripada Jungkook Hyung." Taehyung tidak tahu alasan mengapa Jimin terlihat begitu gugup saat mengatakan hal itu.

Karena tidak ingin kegugupan Jimin terus berlanjut, Taehyung pun meraih tangan Jimin yang gemetaran di atas pahanya itu untuk kemudian ia genggam dan elus punggungnya. Jimin menoleh ke arah Taehyung masih dengan senyum setengah kakunya, Jimin merasa bersyukur karena setidaknya di saat-saat seperti ada Taehyung yang menenangkannya, Pria itu begitu peka dan paham akan apa yang ia butuhkan. Oleh karena itu Jimin pikir, keputusannya dalam memilih Taehyung sebagai Calon pendamping hidupnya sepertinya sudah benar.

Tuan Park yang mendengar ucapan Anaknya itu pun langsung senang, walaupun tak menutup fakta bahwa sebenarnya ia masih tidak rela untuk melepaskan Anak kesayangannya itu. Putra manisnya itu sebentar lagi akan menikah dengan Pria pilihan hatinya dan tak menutup kemungkinan setelah Jimin menikah dengan Taehyung maka ia tidak bisa lagi melihat wajah Jiminnya setiap hari.

Perhatian Tuan Park kini tertuju ke arah Jungkook, Putra sulungnya. Mungkin ada baiknya ia menanyakan hal yang sama tentang bagaimana persiapan pernikahan Putranya itu dengan Jieun.

"Jungkook? lalu bagaimana dengan persiapannya, apakah sudah hampir selesai?" Jungkook yang sejak tadi fokus menatap wajah manis Jimin pun harus rela menunda kegiatannya itu sementara karena kini seluruh perhatiannya tertuju ke arah Tuan Park, Ayah tirinya.

" Iya Ayah. Seluruh persiapannya sudah hampir rampung. Hanya tinggal menunggu waktunya saja." mendapatkan Anggukan dari Tuan Park membuat Jungkook merasa senang karena selama ini Pria yang menjabat sebagai Ayah tirinya itu memang tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk membantunya mempersiapkan pesta pernikahannya. Hanya ada Ibunya dan juga kerabat mereka yang lainnya namun walaupun begitu Jungkook tetap merasa bersyukur.

[End] My Step Brother Is My Love (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang