7. Only You

3.2K 216 7
                                    

Jungkook menggandeng tangan Jimin dengan mesra saat mereka berdua turun bersama menuju meja makan. Namun genggaman tangan mereka tidak berlangsung lama karena Jimin yang lebih dahulu melepaskan tangan Jungkook.

Jungkook merasa kecewa tapi sebisa mungkin ia membuat ekspresi wajahnya itu menjadi biasa-biasa saja. Lagipula bukan tanpa alasan pria itu melakukannya tapi ia hanya takut jika nanti orang-orang akan menilai kedekatan mereka benar-benar aneh dan di luar batas kewajaran untuk dapat dilakukan oleh sepasang kakak beradik.Terlebih setelah melihat kedekatan mereka yang begitu intim. Aneh sekali bukan jika kakak adik seperti mereka jadi terlalu dekat?



.

.


.



Di meja makan sudah ada ayah, ibu Taehyung dan juga kedua orang tuanya. Jungkook menatap datar pria tampan yang kini tersenyum manis sambil memandang kekasih cantiknya. Mulut pria itu bahkan sampai terbuka lebar karena saking takjubnya ia melihat penampilan Jimin malam ini.

"ayo duduk, sayang." ucap tuan Park sambil menarik keluar dua kursi untuk kemudian di duduki oleh kedua anaknya itu.

Taehyung terlihat berbisik-bisik dengan ibu dan ayahnya. Tak ingin salah menebak tapi nyatanya apa yang sedang pria itu perbincangkan dengan kedua orang tuanya adalah benar kekasihnya, Jimin. Itu membuat Jungkook langsung naik pitam dan secara terang-terangan memberi pelototan mata pada Taehyung. Jungkook benar-benar tidak suka bila apa yang telah menjadi miliknya di jadikan bahan perbincangan oleh orang lain. Apa-apaan pria sok tampan itu, Jimin kan miliknya.

"Ibu, ayah perkenalkan ini Park Jimin yang aku katakan. Bagaimana, apakah ibu dan ayah menyukainya?" Mendapat anggukan dari kedua orang tuanya membuat Taehyung jadi semakin percaya diri "aku jadi tidak sabar ingin cepat-cepat menikahimu, Jimin."

Jungkook yang mendengarnya langsung emosi dan mengepalkan tangannya. Sementara Jimin yang menjadi pusat perhatian langsung merona di tempatnya. Sedangkan ibu dan juga ayah mereka hanya bisa tertawa mendengar ucapan kelewat jujur pria tampan berkulit tan itu.

Taehyung  beranjak dari tempat duduknya dan langsung berlutut di depan Jimin. Jimin yang tak siap dengan situasi itu pun tentu saja di buat kaget saat melihat pergerakan tiba-tiba pria itu. Sementara Jungkook? tidak usah di tanya lagi, andaikan saja bola matanya ini bisa loncat mungkin sejak tadi keduanya sudah terlepas dari rongganya.

Jungkook benar-benar emosi saat melihat pria itu menyentuh kekasihnya dengan sembarangan. Ini sama sekali tidak bisa di biarkan olehnya.

"Jimin, kau mau kan menikah denganku? Aku berjanji akan membuatmu bahagia. Kau bisa memegang kata-kataku ini."

"a-aku?" belum selesai Jimin menjawab pertanyaan Taehyung, tiba-tiba saja ayahnya langsung menyerobot." Semuanya bisa di atur asalkan kalian berdua sama-sama suka." Sahut tuan Park dengan semangat sambil menatap putra manisnya itu dan lalu tersenyum lembut.

"bagaimana, sayang. Apakah kau menyukainya?" Jimin melirik Taehyung sebentar namun tak lama setelah itu ia langsung menatap  Jungkook yang kebetulan posisi duduknya berhadapan dengannya.

Tuan Park, tuan Kim, Jungkook dan juga Taehyung duduk bersebelahan  sementara sisanya Jimin, nyonya Jeon dan nyonya Kim juga duduk bersebelahan.  Jimin berhadapan dengan Jungkook, Taehyung berhadapan dengan ibunya sementara tuan Park duduk berhadapan dengan sang istri dan sisanya hanya tuan kim yang berada di barisan kursi paling pojok.

"ya, aku menyukainya. Sangat...Sangat menyukainya." Jimin mengucapkannya sambil menatap pria yang duduk di seberang mejanya. Yang dimana hal itu langsung membuat Jungkook jadi salah tingkah. Pipinya merona samar dan karena  tidak kuat ia pun langsung memalingkan wajahnya ke samping.

[End] My Step Brother Is My Love (Dalam Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang