🐣02 Ruang Dimensi

4.6K 466 15
                                    

“Rubah apaan jangan ngaco, keluar kamu!!”

“Ngaco apa Tuan, saya ada di Ruangan Dimensi gelang milik anda Tuan”

“Hah???”

***

“Karna Tuan sudah mengontrak gelang mawar jadi Rubah ini juga sudah jadi milik Tuan”

“Jangan ngada ngada kapan aku ngontrak tuh gelang?” Azka udah kayak orang gila ngomong sendiri.

“Waktu darah Tuan mengalir di gelang mawar hitam” jawab Rubah berekor Sembilan.

‘Ah iya waktu itu gue ada beli gelang tapi udah hilang gak tahu kemana’ batin Azka.

“Aku gak punya gelang tuh!!”

“Ada tapi udah berubah jadi tato di pergelangan tangan Tuan”

“Ah udah deh pusing, gimana caranya aku nyamperin kamu?”

“Tuan hanya perlu memfokuskan pikiran Tuan ke arah tato mawar hitam itu lal-”

“Wahh tempat apa ini”

Rubah ekor Sembilan “…….”

Azka sengaja langsung aja mraktekin arahan dari Rubah berekor sembilan tanpa nunggu sampai habis, dan hasil nya cukup buat Azka tercengang, di depannya sekarang ada istana megah entah berapa tingkat Azka gak keliatan soalnya, ada kolamnya yang lebih mirip ke sungai, lalu terdapat gazebo di tengah tengahnya, juga banyak tanaman herbalnya.

“Tuan aku belum selesai bicara” ujar Rubah berekor sembilan yang kini berubah jadi bocah laki laki berumur 5 tahun.

“Ahh kamu siapa imutnya” sahut Azka langsung nyubitin pipi nya Rubah Berekor Sembilan menggunakan tangan kiri.

“Kyaaa!!! ampun Tuan…. tolong lepaskan” rengek Rubah berekor sembilan.

“Ah iya maaf, kamu siapa?” tanya Azka sambil menurunkan Rubah berekor Sembilan.

“Aku adalah Yang Mulia binatang ilahi Rubah berekor Sembilan” ujar rubah berekor Sembilan dengan bangga.

“Kamu mau nipu aku ya, jelas jelas kamu itu bocah berusia 5 tahun, mana ada ekornya” sahut Azka merasa di tipu.

Tanpa ba bi bu langsung saja bocah itu merubah wujudnya menjadi rubah berekor Sembilan lalu membusungkan dadanya merasa bangga.

“Kyaa!!! kamu jin botol ya, bisa berubah jadi Rubah” teriak Azka sambil menutup kedua matanya.

Hancur sudah citra binatang ilahi di katai jin botol.

“Akhhh terserah!!!” Pada akhirnya Rubah berekor Sembilan ngambek.

“Hahahaha becanda aku tahu kok, gini gini juga aku penggemar novel Time Travel, Eh!!! tunggu dulu Time Travel” langsung saja azka melihat kondisi tubuhnya.

“Ahh masih utuh berarti aku gak melintasi waktu apa lagi bereinkarnasi, selamat” lanjut azka sambil menghembuskan nafas lega.

“Tuan kenapa?” tanya Rubah berekor Sembilan yang udah selesai dari acara ngambeknya.

“Ah iya kamu namanya siapa? masa aku manggilnya Rubah berekor Sembilan, kepanjangan” tanya Azka.

“Aku gak punya nama Tuan, pemilik sebelumnya belum sempat ngasih aku nama karna waktu itu aku belum menetas” jawab Rubah berekor Sembilan.

“Bao Yu” ujar Azka sambil menjentikan jarinya.

“Hah??”

“Iya kamu aku kasih nama Bao Yu karna kita lagi di China” jawab Azka namun tetap tidak menghilangkan kebingungan Bao Yu.

Terlempar Ke Zaman KunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang