🐣07 Zhishu

3.1K 383 0
                                    

Azka dengan cekatan menaiki punggung Tao lalu melanjutkan perjalanannya menuju desa.

***

Dengan adanya Tao bersama Azka mampu membuat spirit beast maupun binatang legenda tidak berani mendekat, jadi Azka benar benar memanfaatkan keadaan untuk membabat habis tanaman herbal lalu melemparkan asal ke dalam ruang dimensi, Tao semakin kagum dengan Tuannya yang mempunyai ruang dimensi, awalnya Tao mengira Azka punya cincin ruang namun jika di perhatikan lagi di kesepuluh jari Azka tidak ada cincin jadi Tao yakin kalau itu adalah ruang dimensi.

Sedangkan di dalam ruang dimensi Bao Yu dan Xiao Bai benar benar kewalahan dengan tingkah Tuannya yang melempar banyak tanaman herbal, sepertinya mereka berdua butuh tenaga bantuan untuk menanam ulang herbal herbal langka ini.

“Tuan bisakah kau berhenti melemparkan tanaman herbal ini, aku dan Xiao Bai benar benar kewalahan” protes Bao Yu dengan nafas tersenggal senggal.

“Benar ibunda, buat apa sih herbal banyak banyak kan disini juga ada” sahut Xiao Bai lalu meneguk air kolam yang sebenarnya adalah air surgawi namun Azka tidak tahu.

“Tidak bisa!! sekarang kita ini miskin, aku hanya punya beberapa kartu yang mungkin tidak berguna di dunia ini, uang cash ku sudah aku berikan ke nenek penjual gelang semuanya jadi kita perlu banyak tanaman herbal untuk membuat pil” ujar Azka panjang lebar.

“Tuan bicara dengan siapa?” tanya Tao yang tidak mengerti arah pembicaraan Tuannya.

“Dengan anak anak ku” jawab Azka enteng yang membuat fikiran Tao traveling kemana mana.

“Tuan sebenarnya kita ini kaya, kita punya banyak koin emas, emas batangan maupun batu spiritual di lantai 4” ujar Bao Yu sedikit pelan takut dengan temperamen Tuannya.

“Apa kau bilang keluar kau Bao Yu!!!!” teriak Azka geram kenapa tidak bilang dari tadi coba.

“Ampun Tuan!!! Tuan tidak bertanya makanya aku gak ngasih tau” rengek Bao Yu membuat Xiao Bai terkekeh geli.

“Mampus kau kak” ledek Xiao Bai.

Tanpa basa basi Azka langsung menarik Bao Yu dari ruang dimensi lalu menjewer telinganya.

“Ampun Tuan, aku benar benar lupa memberitahu Tuan tentang koin koin itu, ku kira Tuan sudah tau” rengek Bao Yu mencoba membela diri sendiri.

“Kau kan tahu aku terlalu malas berkeliling istana” ujar Azka melepaskan jewerannya di telinga Bao Yu.

Sedangkan di ruang dimensi Xiao Bai sudah sakit perut karna terlalu banyak tertawa.

“Salam hormat yang rendah ini terhadap yang mulia rubah berekor Sembilan” sahut Tao tiba tiba lalu bersujud di hadapan Azka dan Bao Yu.

Seketika perdebatan Azka dan Bao Yu terhenti begitu pula tawa Xiao Bai.

“Aku tidak menyangka ternyata kau seterkenal itu Bao Yu, bahkan Tao bisa mengenali wujud manusia mu” ujar Azka sontak Bao Yu membusungkan dadanya bangga.

“Dan kau Tao tidak usah merendah, Bao Yu itu teman mu, ada lagi Xiao Bai di dalam ruang dimensi nanti akan aku perkenalkan” lanjut Azka.

“Terimakasih Tuan” ujar Tao ternyata anak anak yang di maksud tuannya adalah binatang ilahi.

“En, di depan sana sudah lapisan ke 3 Bao Yu kembalilah, dan kau Tao kecilkan tubuhmu biar aku bisa menggendongmu” ujar Azka.

“Baik Tuan” jawab Tao lalu mengecil seukuran kucing dewasa.

“Tuan aku juga ingin di gendong” rengek Bao Yu sambil mengayun ayunkan kedua tangan Azka.

“Aku gak mau jadi perhatian warga nantinya kalau aku bawa rubah berekor Sembilan” ujar Azka lalu menggedong Tao, sedangkan Tao tertegun pertama kali melihat binatang ilahi merengek.

Terlempar Ke Zaman KunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang