(24) Khawatir

53 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca + Comment setelah membaca yah...

Happy Readding.... 📖

Tandai kalau ada typo!

___________________________________

Selesai fitting baju, Kini Tasya dan Arsen sedang di sebuah cafe milik Arsen yang baru di buka 3 tahun lalu.

"Jadi gimana sudah disiapkan perlengkapannya?" Tanya Arsen memecah keheningan, yah Tasya akan pergi ke Singapore untuk perjalanan bisnis terakhirnya sebelum mereka menikah

"Iya udah"

"Jam berapa berangkatnya?"

"Empat jam lagi"

"Huuhhh" terdengar helaan nafas panjang dari Arsen, sejujurnya ia cemas membiarkan Tasya harus melakukan perjalanan bisnis jauh darinya, meskipun ini bukan perjalanan bisnis pertama, tapi tetap saja ia khawatir

Tasya tersenyum, melihat ekspresi Arsen ia sadar kini Arsen sedang khwatir padanya, taoi bagaimanapun perjalanan bisnis ini perting.

"Gak apa-apa kok, orang cuman 3 hari" ucap Tasya mencoba menenangkan

Arsen mengangguk "Hati-hati yah"

"Pasti" jawab Tasya yakin.

Tak setelah itu pesanan mereka datang, dan mereka makan dengan khidmat.

♡♡♡

"Hati-hati yah sayang" ucap Wijaya, saat putrinya pamit untuk perjalan bisnis

"Iya dad, do'ain yah" ucap Tasya

"Pasti sayang" ucap Wijaya sambil mencium kening Tasya

"Aku pamit, Assalamualaikum" pamit Tasya lalu melangkah pergi

"Waalaikumsalam warrahmatullah"

Diluar mansion sudah ada Arsen yang menunggu sedari tadi, katena memang sekarang Arsenlah yang akan mengantarnya ke bandara.

"Sudah siap?"

"Sudah"

"Ayok masuk" ajak Arsen dan Tasya hanya mengangguk

Di perjalanan keheningan membelenggu keduanya, tak ada yang berani memecah kehenibgan itu

Entahlah apa yang mereka rasakan, hanya Mereka, Tuhan, dan Author yang tau.

Sesampainya di bandara, mobil Arsen tidak menuju parkiran tetapi langsung menuju tempat landasan

Karena Tasya akan menaiki pesawat pribadi Wijaya yang sudah terpakir di landasan penerbangan khusus di bandara

"Aku pergi yah" pamit Tasya

"Hati-hati"

Tasya mengangguk, dan memasuki pesawat. Arsen tetap diam oada posisinya menyandar di puntu mobil

'Tuhan jaga dia, agar selamat sampai tujuan'

♡♡♡


Di pesawat Tasya diam, entah mengapa hatinyapun sebenarnya tak tenang. Seperti ada yang mengganjal namun tak tau apa

Tapi Tasya berusaha berfikir positif, iya harus bisa mebghilangkan kekhawatiran tak beralasan ini

Setelah menempuh peberbangan selama berjam-jam, kini pesawat yang di tumpangi Tasya mendarat di bandara Changi

Ternyata saat sampai bandara sudah ada supir yang menunggu Tasya, dan dapat di pastikan ini adalah perintah Wijaya sang Daddy possesive

"Mari nona masuk" ujar sang supir mempersilahkan Tasya memasuki mobil tak lupa ia membantu membawa koper Tasya ke bagasi

Tujuan Tasya kali ini hanya satu, Hotel jawabannya.







Bersambung....

___________________________________

Terimakasih sudah membaca

Aduhhh maaf guys, aku udah kelas tiga. Lagi sibuk ujian terus persiapan masuk perguruan tinggi, do'ain lancar yah

Udah jarang up, terus pas up malah pendek banget partnya

Maapin yaww

Jangan lupa Votmentnya :(

See You

#UpDate_(16/03/2021)

The Story Of Tasya's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang