(29) END

125 12 2
                                    

Budayakan vote sebelum membaca + Comment setelah membaca yah...

Happy Readding.... 📖

Tandai kalau ada typo!

___________________________________

Happy Reading..

Keesokan harinya Arsen bangun dari tidurnya, tak disengaja sesaat setelah melaksanakan salat subuh ia kembali tertidur bahkan posisinya saat ini masih di atas sajadah

Mungkin karena tak kuasa menahan kantuk akibat sepanjang malam ia tak tidur karena bingung, bagaimana cara bicara pada keluarganya dan Tasya tentang pernikahan mereka yang di batalkan

Kedua keluarga mereka pasti kecewa, di samping itu semalam ia terus melibatkan Allah tuk menyembuhkan hatinya, mungkin ini sudah takdir. Ia ikhlas jika cintanya mencintai orang lain

♡♡♡

Di samping itu seorang gadis sedang duduk bersama seorang pria di taman kota

Gadis itu adalah Tasya, saat Arsen pergi Tasya langsung kembali ke bandara tuk menemui Rendi di singapore

"Hai Ren" sapa Tasya

"Sya, aku kaget loh, pas malem kamu tiba-tiba chat aku minta ketemu"

"Aku fikir setelah kemarin kamu pergi, kamu marah sama aku makannya pergi" sambung Rendi

"Kemarin aku pulang ke london, terus ngobrol sama calon suami aku"

"Calon suami?"

"Iya aku punya calon suami sampai kemarin"

"Maksudnya?"

"Dia minta aku buat kembali lagi sama kamu, saat aku ceritain tentang kita, tentang Oca, dan tentang gimana kita ketemu sampai pisah, hingga tiba-tiba kabar kematian Oca dan wasiatnya buat aku sama kamu" ucap Tasya

Yang entah mengapa Rendi sedikit senang, itu artinya Tasya ada disini buat kembali merajut kisah mereka

"Kamu mau mulai semuanya dari awal sama aku?" Tanya Rendi dengan senyumnya yang tak dapat menyembunyikan bahwa ia sangat bahagia

"Ren, aku kesini bukan buat kembali sama kamu, aku kesini buat ngomong kalau aku gak bisa laksanain permintaan terakhir Oca"

Senyum Rendi mendadak hilang "Ren, aku udah gak benci kamu atas tindakan kamu dulu. Mungkin itu semua takdir, biar aku bisa ketemu sama cowok baik yang jadi cahaya baru di hidup aku"

"Dan mungkin kemarin aku sedikit bodoh, hingga berfikir buat batalin rencana pernikahan aku sama dia saat tau tentang permintaan terakhir Oca. Bahkan aku sempat ngerasa bahwa aku masih punya sedikit rasa sama kamu, tapi sekarang aku sadar rasa aku sama kamu bukan sayang ataupun cinta kaya dulu, tapi hanya sebuah luka lama yang kamu toreh lalu kemarin baru bisa kamu sembuhkan"

"Aku pamit yah Ren, semoga bahagia. Makasih buat semua rasa yang kamu jaga buat aku selama ini, tapi aku gak mungkin ninggalin orang yang aku sayang saat ini karena aku sadar dia berarti banget buat aku. Dan kamu aku harap setelah ini, kamu menemukan kebahagiaan kamu, lanjutin hidup kamu Ren karena kamu juga berhak bahagia"

"Assalamualikum"

"Waalaikun salam"

Tasya langsung beranjak dari duduknya

'Semoga belum terlambat' batin Tasya

♡♡♡

Malam harinya, di Mansion Wijaya kedua belah pihak keluarga sudah di kumpulkan. Semua menatap Arsen bingung kenapa tiba-tiba meminta berkumpul

Apa ada masalah? Batin semua orang

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena mengumpulkan semua orang disini diwaktu yang cukup mendadak" ucap Arsen memulai pembicaraan

"Ada apa nak?" Tanya Wijaya

"Iya ada apa? Dan di mana Tasya?" Tanya Malik kali ini

"Aku juga tak melihat Tasya" Tanya Sabrina yang ikut hadir sebagai perwakilan keluarga Arsen

Arsen diam, ia sendiri tak tau kemana Tasya pergi

"Emily ?!" Panggil Wijaya

"Iya tuan" Emily datang dengan terpogoh-pogoh

"Kau tau Tasya kemana?"

"Maaf tuan, saya tidak tau pasti. Tapi kemarin malam nona meminta supir tuk mengantarnya kembali kebandara tuan?"

"Bandara?"

"Iya tuan"

Arsen yang mendengarpun langsung merubah raut mukanya dari bingung dan khawatir, menjadi murung kembali

Ia yakin, pasti Tasya kembali ke mantannya yang berada di singapore

"Bagaimana mungkin dia pergi lagi, padahal baru saja sampai" ujar Wijaya

"Begini dad, senarnya yang aku mau obrolin sekarang ada kaitannya tentang aku dan Tasya kalau.." Arsen tak kuat melanjutkan kalimatnya, tapi ia juga tak bisa terus bilang

"Kalau pernikahan Arsen dan Tasya-"

"DIPERCEPAT" potong seseorang yang baru saja sampai, terlihat dari caranya mengatur nafas

"Pernikahan kita akan di percepat" ucap Tasya

"Di percepat?" Tanya Dela

"Iyaa bun, soalnya Tasya gak sabar jadi istri Arsen hehe" ujar Tasya dengan cengengesan

"Kamu serius" Wijaya ikut bertanya

"Iyaa dad, lagian sesuatu yang baik harus di segerakan. Iya gak calon suami?" Tanya Tasya menatap Arsen dengan senyumnya


END

___________________________________

Alhmdulillah akhirnya selesai juga, btw ini tamatnya versi wattad yah

Kalau mau liat kelanjutannya bisa baca di
Apk 'Noveltoon' dengan judul dan author yang sama

Makasih buat semua pembaca yang udah kasih dukungannya yah

Boleh kasih pecan dan kesan kaian di sini


Rabu (16/06/2021)
Pukul [22:36]
#Tamat

The Story Of Tasya's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang