(21) Birth Day

66 8 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca + Comment setelah membaca yah...

Happy Readding.... 📖

Tandai kalau ada typo!

____________________________________

Tasya meremas jarinya, do'a yang sedari tadi iya rapalkan tak henti ia panjatkan

Namun remasam  jarinya itu mengendur berbarengan dengan  kerutam di dahinya

"Loh kok?" Bingung Tasya melihat mobil yang ia tumpangi terus melaju melewati Rumah Sakit Kota

"Pak kelewat" Ucap Tasya. Namun si supir tak merespon apapun, ia tetap melajukan mobilnya

"Pak berenti!" Terik Tasya

"Pak saya bilang berenti!" Teriak Tasya lebih kencang dengan menepuk-nepuk kursi yang diduduki sang supir

Melihat tak ada respon sama sekali dari si supir Tasya nekat menarik lengan supir tersebut, berharap supir tersebut menghentikan mobilnya

Si supir sempat kehilangan kendali namun cepat-cepat iya mengatur kendalinya kembali, namun itu semua membuat Tasya semakin geram

Tak lama mobil tersebut berhenti di sebuah hotel yang Tasya lihat  dari namanya bernama 'The Tasya Resort and hotel'

"Mari nona silahkan masuk" ucap supir tersebut

"Kenapa kau membawaku kemari!" benatak Tasya

"Mari nona" bukannya menjawab supir tersebut malah menarik dan membawa paksa Tasya masuk

Satu kata untuk kesan pertama Tasya saat dirinya berada di dalam gedung 'Seram'

Tak ada lampu atau apapun yang ia lihat, hanya sunyi dan gelap.

"Pak" panggil Tasya, namun sialnya si supir tak ada dan menghilang begitu saja

"Pak" panggil Tasya lagi, dirinya sudah mulai takut

Ia terus berputar sambil meraba-raba sekitar berharap ada sesuatu yang bisa ia pakai untuk membantu penerangan, mengingat iphonenya mati sedari siang

Kretek

"Aaa.." Sebuah suara mengagetkan Tasya.

"Siapa itu" teriaknya, tapi lagi-lagi tak ada suara apapun

Srek

Srek

Srek

Terdengar suara gesekan, namun tetap Tasya tak tau suara apa itu sampai...

"Happy Birth Day"

Lampu mendadak menyalam, terdapat banyak orang di ruangan itu, mulai dari Daddy, bahkan Ayah dan Bundanya pun hadir di sini.

Tak terasa air mata Tasya menfalir dengan sendirinya, bukan karena apapun melainkan karena bahagia yang tiada tara indahnya

"Daddy? Kau baik-baik saja?" Tanya Tasya sambil mematap Wijaya yang berdiri di samping Malik dan Dela

"Tentu saja Dady baik-baik saja" ucap Wijaya yakin

"Tapi.." bingung Tasya

"Dady yang menyuruh Emily untuk berbohong, maafkan Dady yah karena kalau bukan begitu lejutannya akan sulit" jelas Wijaya

Tanpa kata Tasya langsung memeluk Wijaya erat "aku takut kau kenapa-kenapa Dad"

"Tenang saja princess" ucap Wijaya sambil membalas pelukan Tasya

The Story Of Tasya's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang