Meski menyakitkan, kebenararan lebih aku hargai dibandi terus diam sedangkan hatiku terus menerka. Maka dari itu beritahu aku..
-Tasya-
--------------------------------------
Happy Reading...
Mobil rendi memasuki pekarangan rumah tasya.
"Makasih yah, udah ajak aku jalan. Aku seneng banget hari ini" ucap tasya
"Sama-sama lagian udah tugas aku bahagiain kamu" tasya tersentuh dengan kata-kata rendi
"Boleh minta sesuatu" tanya tasya
"Boleh, mau apa?"
"Mau peluk boleh?"
"Boleh lah sini" rendi menarik tasya kedalam dekapannya
"Kalau buat kamu bahagia aku dapet hadiah peluk kaya gini. Aku bawa kamu jalan tiap hari deh biar bisa di peluk" ucap rendi terkekeh
"Ihh kamu mah" tasya melepas pelukan mereka, rendi hanya tertawa
"Jangan pernah tinggalin aku yah ren" ucap tasya sambil memandangi rendi yang tertawa
"Hei.. yah enggalah Sya aku gak akan ninggalin kamu apapun yang terjadi, karna gak ada yang bisa misahin kita selain maut" tasya memandang rendi berkaca-kaca karna terharu tentu!
"Janji?"
"Janji sayang... yaudah gih sana turun udah malem, abis ini langsung mandi terus istirahat" mengacak-ngacak pucuk kepala tasya
"Yaudah aku turun yah, kamu pulangnya hati-hati kalau udah sampe rumah hubungi aku. Bye.." tasya turun dari mobil
Tak lama kemudian mobil rendi meninggalkan perkarangan rumah tasya.
♡♡♡
Tasya Pov On
Setelah rendi pulang aku melangkahkan kaki menuju rumah, namun saat ingin membuka pintu aku mendengar suara dari dalam
"Hiks..hiks.. dia datang lagi mas"
"Aku gak mau dia membawanya kembali"
'Kembali? Siapa yang kembali? Ada apa sebenarnya?' Itulah yang ada di benakku saat ini. Namun, aku memaksakan kaki memasuki rumah
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.." jawab mereka, aku langsung mencium tangan keduanya
"Kamu baru pulang" tanya ayah
"Iya yah abis main dulu tadi ke mall" jawabku dengan mata yang masih tertuju pada bunda
'Apa ini bunda abis menangis? Kenapa?' Tanda tanya besar dalam benakku namun aku tak punya banyak keberanian untuk bertanya karna suasananya sudah cukup tegang disini
"Yasudah sana bersihkan dirimu setelah itu kita makan" ucap ayah
"Engga yah.. aku udah makan jadi mau kerjain tugas dulu, lagi numpuk soalnya" tolakku
"Yasudah sana"
Aku langsung menaiki tangga menuju kamarku. Dikamar aku langsung membanting tubuhku di atas ranjang, pertanyaan demi pertanyaan terus saja berputar. Ada apa sebenarnya? Bahkan timbul tada tanya besar tentang perkataan bunda yang bilang dia kembali? Siapa dia? Siapa yang kembali
Tasya Pov Off
Setelah cukup lama merebahkan dirinya di ranjang tasya memutuskan untuk membersihkan dirinya
Selesai mandi tasya langsung memakai piama tidurnya, lalu kembali duduk di pinggir ranjang dan mengambil hpnya yang ada di tekas samping ranjang. Terlihat banyak sekali notif dari teman-temannya termasuk rendi yang mengabari dirinya telah sampai
Setelah membalas pesan-pesan yang masuk, tasya memutuskan untuk merehatkan badannya hingga tak sadar ia mulai terlelap
Waktu menunjukan pukul 1 dini hari tasya terbangun dari tidurnya karena mendengar keributan di luar kamarnya
"Hiks..hiks..sekarang gimana mas"
"Kita harus kasih tau yang sebenarnya pada tasya"
"Tapi aku gak mau tasya pergi mas, aku gak mau kehilangan tasya"
'Keributan lagi?' Batin tasya
"ADA APA SEBENARNYA?!" Yah tasya tak kuat lagi dengan keributan orang tuanya, apalagi sampai namanya dibawa-bawa
"Tasya?" Serempak dela dan malik langsung kaget melihat tasya tiba-tiba keluar dari kamarnya
"Kamu kok bangun, ini masih malam sayang" tanya malik
"Gak perlu ngalihin pembicaraan yah, ada apa sebenarnya?" Malik dan dela gelagapan. Bingung harus menjawab apa
"Gak ada apa-apa sayang, biasalah pertengkaran rumah tangga. Biasa kaya gini kamu pasti nanti juga ngerasain kehidupan rumah tangga" Dela berusaha meyakinkan dan menenangkan tasya
"Stop bun! Tasya bukan anak kecil lagi" tasya jengah dengan kedua orang tuanya
"Sekarang jelasin apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang harus tasya tau? Dan kebenaran apa yang sampe bikin bunda takut tasya akan pergi?..." lanjut tasya dengan lirihDela tak menjawab ia hanya terus menangis, sedangkan malik hanya diam menjabak rambutnya sendiri tanda prustasi
Hening seketika...
Tak ada yang memulai bicara...
Hingga...
"Yah.. bun.. please izinin tasya buat tau semua keributan ini" Dela dan malik tidak menjawab, hingga tiba-tiba
"Yah tasya mohon.. " tasya memohon kepada ayahnya sambil bertekuk lutut, hancur sudah pertahanan malik melihat anak kesayangannya bertekuk lutut seperti ini, ia ikut hancur air mata yang ia bendung sedari tadi lolos jatuh begitu saja
"Maafin ayah sayang" lirih malik sambil tertunduk tak kuasa melihat wajang malaikat kecilnya
"Ayah akan jelasin semuanya..."
____________________________________
Nah... Akhirnya up date juga
Maaf yah udah lama gak up ;(
Lagi sibuk ujian soalnya...Gimana part 4 nya?
Suka? Harus! Author maksa hehe...Tapi biar semangat up lagi ayok buruan vote,comment, sama jangan lupa follow juga author. Biar author semangat up lagi.. hehe...
13/06/2020.
Pukul (19:35)
#UpDate
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Tasya's Life [END]
Beletrie#Rank 1 CintakarenaAllah [2/7/21] Kehidupan terkadang tak bisa di tebak seperti apa alurnya, dan itulah yang dirasakan seorang gadis cantik, bernama 'Tasya Putri Malik'. Kehidupannya berubah saat kebenaran mengenai statusnya yang ternyata hanya seo...