The Story Of Tasya's Life [END]

(17) Hijab

Budayakan vote + Comment sebelum membaca yah...

Happy Readding.... 📖

Tandai kalau ada typo!
____________________________________

Kini Tasya sedang diam di depan cermin merapihkan rambut dan pakaiannya untuk bertemu guru kesayangannya Arsen, tak lupa ia memoleskan sedikit liptin di bibirnya yang masih pucat

Setelah selesai bersiap Tasya turun kelantai satu

"Kok lama sayang? Guru kamu udah nungguin nih" tanya Wijaya yang duduk di samping Arsen, ya Wijaya memutuskan untuk tidak kekantor hari ini. Karena khawatir tentang keadan Tasya

"Iya dad maaf, selamat siang sir"

"Ya" balas Arsen cuek-cuek bebek

"Yasudah, karena Tasyanya sudah ada. Saya tinggal dulu yah Ar"

"Iya tuan" Wijaya berlalu pergi

"Mari, kita mulai belajarnya" ajak Arsen dibalas anggukan oleh Tasya

Arsen mengajarkan Tasya dengan baik, materi yang di sampaikannya tak membosankan. Bahkan, setiap materi yang di sampaikannya menjadi mudah dipahami

Namun satu hal yang pasti, selama mengajar Arsen tak pernah menatap Tasya lebih dari sepuluh detik. Membuat Tasya bertanya-tanya apakah penampilannya jelek

Namun, Tasya berusaha tidak peduli ia memilih untuk fokus pada pelajarannya kali ini

Arsen PoV On

Aku terus mengajari putri Pak Wijaya, yang ku tau namanya Tasya Putri Malik

Sebenarnya aku bingung kenapa di namanya tak ada marga Wijaya, yang jelas-jelas ayah kandungnya.

Tapi ?

Tuk apa aku fikirkan? Tak penting bukan? Lagian aku tak mau di anggap merusak privasi seseorang hanya karena kekepoanku

Berbicara tentang Tasya, ini adalah kedua kalinya pertemuanku dengannya. Dan entahlah aku merasa dia sangat cantik hari ini

Membuatku takut menatapnya berlama-lama, dan selintas di fikiranku berhayal bagaimana jika Tasya memakai hijab? Sebagai identitasnya seorang muslimah parti ia akan jauh lebih cantik

Arsen PoV Off

"Sir" panggil Tasya dibalas gumaman oleh Arsen

"Anu.. itu.." gugup Tasya

Arsen mengangkat alisnya satu dan menatap Tasya seolah bertanya Ada apa

"Apa saya seperti hantu ?"

'Hah?!'

Cengong satu hal yang mendeskripsikan Arsen saat ini, mengapa muridnya atu bertanya hal aneh seperti ini

"Hantu ?" Bingung Arsen, Tasya hanya mengangguk

"Maksud mu?"

"Ya saya tanya, apa saya seperti hantu ?"

"Saya tak mengerti"

"iya, apa saya seperti hantu? Sedari tadi kau terus sering menunduk, seolah takut melihat saya. Apa saya seperti hantu sampai kau takut melihat saya sir?" Jelas Tasya cepat, sungguh malu ia saat ini

"Tidak" singkat, padat, dan jelas itulah tiga kata yang menggambarkan jawaban Arsen saat ini

Tasya mengangkat sebelah alisnya seakan beratanya terus apa ?

"Cantik" guman Arsen

"Hah ?"

"Eum"

"Eum?"

"Ekhem, Kau cantik tapi lebih cantik lagi jika berhijab " jelas Arsen

Jlep

Tasya terdiam, entah apa yang ia fikirkan saat ini

Hatinya senang di akui cantik tapi Hijab ?

Mengapa ada sesuatu di hatinya saat mendengar sebutun untuk pakaran yang menutupi muslimah itu, pakaian kepala yang mencirikan mahkota seorang muslimah

Akhirnya Tasya tersenyum tuk menutupi prasaannya yang tak jelas ini

Arsen yang menyadari kondisi sudah mulai canggung pun memutuskan tuk pergi

"Eum saya ada urusan, hari ini kita belajar sampai sini saja dulu"

"Assalamualaikum" Arsen pamit dan mulai berdiri dari duduknya

Namun saat Arsen ingin melangkah

"Eum, sir?" Panggil Tasya menghentikan Langkah Arsen

"Hmm?"

"Hijab ?"

"Maksudmu ?" Arsen tak mengerti apa yang di sampaikan muridnya itu

"Eum maksudku kau tadi bilangkan lebih cantik pakai hijab? Maksudnya ?"

"Hijab adalah lambang kehormatan wanita muslimah, selain mendapat pahala karena mengikuti perintah Allah Swt, untuk berhijab. Berhijab juga bisa melindungi si muslimah agar para lelaki yang bukan muhrimnya ingat tuk menundukan pandangannya"

Tasya diam, dadanya mendadak terasa hangat

Perasaan apa ini ?

Bersambung....

____________________________________

Terimakasih telah membaca♡

Senin (19/10/2020)
Pukul [22:10]
#UpDate