(23) Tasya&Arsen

70 10 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca + Comment setelah membaca yah...

Happy Readding.... 📖

Tandai kalau ada typo!

___________________________________

Lima tahun kemudian...

Seorang gadis cantik berjilbab fasmina sedang duduk di kursi kebangsaannya, bertemankan berkas-berkas yang selalu menemaninya sejak lima tahun bahkan enam bulan belakangan ini setelah lulus S1, pekerjaannya semakin menumpuk

Berangkat pagi hari pulang malam hari menjadi rutinitasnya, bahkan tak jarang juga iya berangkat pagi dan pulang pagi

Tok.. tok.. tok..

Suara pintu diketuk tak mengalihkan perhatiannya dari berkas-berkas dan laptop

"Masuk" intrupsinya

"Assalamualaikum.." salam seorang pria saat pintu terbuka

Tasya menoleh saat mendengar suara yang selalu ia rindukan, Senyumnya terbit melihat sosok itu

"Waalaikumsalam warrahmatullah" jawab Tasya

"Masih sibuk?" Tanya sosok itu yang tak lain adalah Arsen

"Masih sir" ucap Tasya

Arsen menajamkan matanya mendengar ucapan Tasya

Tasya terkekeh pelan melihatnya "Becanda, udah gak terlalu kok sayang"

"Jadi kan hari ini?" Tanya Arsen lagi

"Jadi donk, ayok!" Ucap Tasya sambil bamgkit dari duduknya mematikan laptop di hadapannya

"Ayok, Bunda sudah menunggu soalnya" ucap Arsen

♡♡♡


"Maaf bun tadi aku ada kerjaan dulu di kantor" jelas Tasya

"Kau ini kerja terus, kapan istirahatnya? Nanti sakit siapa yang repot" semprot Dela

"Kalau gitu bunda saja yang mengurus kantor, biar aku bisa istirahat" ucap Tasya santai

Dela mendengus mendengar ucapan Tasya "Selalu saja seperti ini"

Arsen dan Tasya terkekeh mendengar gerutuan Dela

"Yasudah, sekarang kita temui Mrs.Syasya katanya gaun pesananmu sudah jadi hanya tinggal ngukuran kembali saja" ucap Dela

Arsen dan Tasya mengangguk lalu mengikuti Dela dari belakang untuk menemui Mrs.Syasya

"Mrs.Syasya!?" Panggil Dela

"Ah nyonya Dela rupanya" sapa pria berperawakan gemulai itu, dengan kemayu

"Iya, saya datang dengan putri saya dan calonnya" kata Dela memperkenalkan Tasya dan Arsen

"Hum Hai cantik" sapa Mrs.Syasya pada Tasya

"Hai Mrs.Syasya" balas Tasya

"Dan hai tampan" lanjutnya menyapa Arsen dan tak lupa kedipan menggoda sebelah matanya, Damn! Arseb merinding di buatnya

Arsen tak menjawab dan hanya menampilkan senyumannya yang amat tipis

"Jadi ini pengantinnya?" Tanya Mrs.Syasya pada Dela

"Iya, dua minggu lalu kita juga sudah kesini utuk mengukur pakaian pengantinnya dengan Margareta"

"Ah iya, Margareta sudah mengatakannya. Dan pakaiannya sudah selesai mungkin jadi mari kita lakukan pengukuran ulang sebelum finishing" ucap Mrs.Syasya

"Margareta?!" Panggil Mrs.Syasya tak lama seorang wanita dengab rambut kuncir kuda datang

"Iya sya" ucap wanita itu yang tak lain Margareta

"Mereka ingin memeriksa gaun yang kemarin" ucap Mrs.Syasya

"Sekarang aja gadis ini untuk memeriksa gaunnya. Lakukan pengukuran ulang, untuk memastika gaunnya tidak kekecilan ataupun kebesaran" ucap Mrs.Syasya

"Baiklah, oke mbak mari ikut saya" ajak Margareta

Tasya mengangguk dan mengikuti margareta keruang ganti

Tak berselang lama, Tasya keluar dengab gaun panjang berwarna putih, gaun yang penung dengan hiasan mutiara pada setiap bordilannya, dan jang lupakan bordil yangberbahan dasar emas putih asli menambah kesan mewah dan elegan gaun itu

Memang gaun itu sengaja di pesan mewah dan elegan sesuai permintaan Wijaya yang ingin melihat pernikahan sempurna anak semata wayangnya

Jadilah, gaun ini di buat dengan begitu detal keindahannya. Gaun itu nampak pas pada tubuh Tasya

"MasyaAllah cantik sekali putri bunda" ucap Dela kagum, dengan mengusap pipi Tasya lembut

Meskipun Tasya hanya memakai gaun tanpa riasan si wajahnya atau tatanan hijab indah di kepalanya. Tapi kecantikan itu sudah terpampang nyata pada dirinya

'MasyaAllah indah sekali ciptaanmu ya rabb' batin Arsen yang sedari tadi tanpa sadar menatap Tasya begitu lekat

Tasya yang di tatap begitu intens oleh Arsenpun hanya mampu menundukan kepala menyembunyikan semburat merah muda di pipinya

Hatinya berdesir dan jantungnya berdetak tak beraral di tatap seperti itu, oleh pria bergelar calon suaminya itu

"Ekhem!" Dehem Dela sengaja menyadarkan kan perhatian Arsen kemvali

"Nanti saja menatapnya, kalau sekarang masing belum mukhrim dosa" ucap Dela di akhiri dengan kekehan

Arsen yang tercidukpun hanya mampu memggaruk tengkuknya yang sudah dipastikan tak gatal sama sekali











Bersambung...

___________________________________

Terimakasih sudah membaca ♡

Jangan lupa vomentnya ;)

Senin (04/01/21)
Pukul [21:00]
#UpDate

The Story Of Tasya's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang