Budayakan vote + Comment sebelum membaca yah...
Happy Readding.... 📖
Tandai kalau ada typo!
____________________________________Hari menjelang malam, Kanaya sedang duduk di meja makan. Tak ada niatan untuknya menyentuh hidangan di hadapannya kini karena sedari tadi ia cemas Daddynya bekum pulang padahal waktu hampir tengah malam
"Daddy kemana sih" monolognya
Sedari tadi tangannya tak tinggal diam, ia terus memainkan ponsel dengan mengirim pesan pada Daddynya itu.
Namun tak ada tanda-tanda bahwa Daddynya akan membalas chat ataupun mengangkat telfonnya padahal panggilannya berdering, dan pesan yang di kirim di kontak WhatsApp itupun ceklis dua abu-abu yang tak kunjung membiru
"Non Tasya tidak makan ?" Tanya Anin-Pelayan staf bagian dapur yang bertugas memasak, mengecek keperluan dapur, dan stok-stok makanan
"Lagi nunggu Daddy" balas Tasya
"Eum.. anu non, lebih baik non makan saja saya takut non sakit karena telat makan. Soalnya biasanya kalau tuan belum pulang jam segini pasti pulangnya besok pagi" jelas Anin
"Pagi ?"
"Iya non, biasanya kalau lembur tuan sampai pagi"
"Oh yasudah makasih bi"
"Iya non" Anin pergi
Naya kini bingung, apa ia harus makan atau tidak? Apa dia harus makan karena jujur ia lapar tapi disisi lain ia takut, ia asik makan padahal Daddynya belum tentu udah makan
Hingga Kanaya tetap diam di meja makan mentap jam di Iphone nya, sampai tak sadar ia tertidur
♡♡♡
Pukul setengah enam pagi, Wijaya baru sampai di mansionnya setelah bergadang semalaman mengurus masalah penggelapan dana di perusahannya oleh staf administrasinya
Saat masuk kedalam, Wijaya langsung berjalan ke arah Kamar. Namun, langkahnya terhenti di tangga saat melihat ke arah meja makan ternyata ada malaikat kecilnya sedang duduk dengan badan yang telungkup
Alhasil niatnya untuk ke kamar ia urungkan, dan memilih berjalan ke arah malaikat kecilnya itu
"Sayang" panggil Wijaya, namun tak ada respon dari Kanaya
"Tasya ?" Panggil Wijaya sekali lagi. Namun nihil, tetap tak ada jawaban dari Tasya
"Sya ?" Wijaya menyentuh punggung Tasya, lalu membalik tubuh Tasya dan terlihat kalau Tasya tertidur
"Dia tidur ? Disini ?" Monolog wijaya
"Tasya ? Sayang bangun" panggil Wijaya sambil sedikit menggoyangkan tubuh Tasya
"Eunghh" lengguh Tasya sambil mengerjap-ngerjapkan matanya
"Sayang kok tidur di sini ?" Tanya Wijaya
"Daddy udah pulang ?" Bukan menjawab Tasya malah balik bertanya
"Udah, kamu kok tidur disini"
"Malem aku nungguin Daddy, eh ketiduran" jawab Tasya sambil terkekeh
"Nungguin ?" Wijaya mengerutkan alisnya
"Iya aku nungguin Daddy buat makan malem bareng, eh sampe tengah malem Daddy belum pulang juga"
Wijaya langsung melihat ke arah meja makan, dan benar ada masakan yang sepertinya belum di sentuh sama sekali
"Jadi kamu dari malem tidur di sini"
Tasya mengangguk sebagai jawaban 'iya'
" belum makan dari malem ?"
Tasya mengangguk lagi
"Ya ampun sayang" wijaya langsung memeluk sang putri, dan mengekus kepalnya. Namun.. tunggu dulu
Hangat ?
Tasya tubuhnya terasa hangat ?
"Astaga, Sayang kamu demam ?" Panik Wijaya menyentuh kenih dan leher Tasya
"Enggak kok dad"
"Enggak gimana ? badan kamu anget gini"
"Udah ayok sekarang kita ke kamar" wijaya lalu menggendong Tasya ala bridal style dan membawanya kekamar Tasya
Tapi sebelum itu ia menyuruhmh pelayan untuk membuatkan sarapan dan membawanya ke kamar Tasya
Sampai di kamar, Wijaya langsung meletakkan Tasya di ranjang dan menutupi tubuh putrinya itu dengan selimut serta mematikan berharap semoga itu bisa membantu menurunkan panas tubuh Tasya
"Kok bisa gini sih" ucap Wijaya sambil duduk di pinggir Tasya sbil terus mengusap kepala Tasya
Sungguh! Ia khawatir saat ini
"Daddy belum ganti baju" tanya Tasya saat melihat Daddynya itu malah duduk di sampingnya
Wijaya tidak menjawab, ia terus memperhatikan Tasya dengan tangan yang tak henti mengusap
Tok tok tok
Pintu di ketuk"Masuk !" Perintan Wijaya
"Ini makanannya tuan" ucap Anin membawa makanan
"Makasih simpan di meja" Anin langsung menyimpan nampan itu dan pergi keluar kamar tapi sebelum ia pamit terlebih dahulu
"Makan dulu yah sayang" ajak Wijaya pada Tasya
"Ia dad" Kanaya berjalan ke arah sofa dan duduk di sebelah Wijaya
"Dad ?"
"Hm"
"Boleh gak ?"
"Apa ?"
"Tasya di suapin daddy" cicit Tasya pelan, Wijaya diam sambil menaikan sebelah alisnya bingung hingga tiga detik kemudian ia tertawa
"Mau di suapin daddy ?" Goda Wijaya, Tasya mengangguk kecil
"Boleh lah sayang, sini Daddy suapin" Tasya tersenyum senang
Di sela-sela makan, Tasya terus memperhatikan Wijaya. Ia kini sadar tak seharusnya ia sedih akan takdir, melainkan bersyukur karena perjalanan takdir membuatnya mendapat kebahagiaan besar seperti mendapat Daddy terbaik di dunia
"I L Y" ucap Tasya tiba-tiba
Wijaya bingung "huh ?"
"I Love You, I love you dad" ucap Tasya
"Makasih udah jadi Daddy tasya"
Wijaya tersenyum "I L Y too"
Tasya yertawa dan memeluk daddynya itu
Bersambung...
____________________________________
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote and comment♡
☆
♡
☆
♡
☆
♡
☆#UpDate
Hari, tgl [02/10/2020]
Pukul (14:15)
![](https://img.wattpad.com/cover/226477272-288-k770181.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Tasya's Life [END]
Narrativa generale#Rank 1 CintakarenaAllah [2/7/21] Kehidupan terkadang tak bisa di tebak seperti apa alurnya, dan itulah yang dirasakan seorang gadis cantik, bernama 'Tasya Putri Malik'. Kehidupannya berubah saat kebenaran mengenai statusnya yang ternyata hanya seo...