(22) Hadiah Arsen

63 9 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca + Comment setelah membaca yah...

Happy Readding.... 📖

Tandai kalau ada typo!

____________________________________

Arsen berjalan kedepan Tasya, senyum di bibirnya tak hilang sedari tadi.

"Disini, dihadapan semua orang, di hadapan Daddy, dan keluargamu. Aku ingin menyampaikan problematikaku selama ini" jeda Arsen

"Mungkin terdengar aneh jika kau mendengarnya, tapi sungguh rasa ini menyiksa. Aku merasakan perasaan yang membuat hati terus menerka, takut kehilanganmu, ingin dekat denganmu, senang mentapmu, bahkan ingin menyentuhmu. Tapi bersyukur yang maha kuasa tak pernah menggoyahkan imanku"

"Di sepertiga malam aku selalu bermunajad, berharap mendapat jawaban tentang rasa ketidak pastian ini. Dan akhirnya aku menemukan jawabanku, seperti langkahku yang mengirimku kehadapanmu, aku sadar bahwa separuh hatiku telah terisi oleh sesosok wanita solehah di depanku"

"Tasya Putri Malik, sekarang dengan kesungguhan hati dan dengan bekal istikharahku mau kah kau beribadah bersamaku? Izinkan aku tuk membimbing keluarga kita menuju janahnya, menjadi sosok ayah yang hebat untuk anak-anak kita nanti?"

"Mau kah kau menikah denganku?"

Deg

Deg

Deg

Jantung Tasya berdegup tak menentu, rasanya tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Apa kah baru saja ia dilamar? Tasya dilamar? Oleh gurunya sendiri? Ya Allah bagai mana ini?

"S_sir?" Gugup Tasya

"Bagaimana jawabannya Tasya?" Tanya Arsen

Tasya diam matanya mentap Daddynya seolah meminta bantuan, dan Daddynya hanya diam dan tersenyum seolah telah mengetahui semuanya

"Kau serius?" Tanya Tasya

"Apa aku kurang meyakinkan?" Bukan menjawab Arsen malah membuat Tasya diam tak berkutik dengan perranyaan baliknya

Jika boleh jujur, Tasyapun merasakan kenyamanan dengan Arsen. Sikap Arsen yang tenang dan Bijaksana, membuat Tasya merasa sangat di hormati sebagai wanita

Wawasannya tentang agamapun tak perlu di ragukan, pasti bisa membimbing Tasya menjadi lebih baik

Tapi ia belum lulus sekolah SMA? Bagaimana dengam cita-citanya?

"Sekolahku?" Tanya Tasya

Arsen tersenyum, ia sudah mengira bahwa Tasya pasti akan menanyakam soal ini "Aku tak mengajakmu menikah hari ini, aku akan tunggu kau sampai S1 nanti"

Tasya kembali diam, tak ada lagi alasannya untuk menolak lamaran ini 'Bismillah semoga ini yang terbaik'

Tasya tersenyum dan mengangguk pelan "Iya, aku mau"

"Alhamdulillah" gumam Arsen pelan namun tetap bisa Tasya dengar suaranya

Mereka berdua saling curi pandang, dengan persaan aneh yang kembali dirasakan

"Saya hargai keberanianmu" ucap Wijaya menghampiri Arsen dan memepuk pundak pria yang hari ini sah menjadi calon menantunya

"Minta doanya tuan, agar semuanya lancar tanpa hambatan yang berarti" ucap Arsen

"Eh eh eh masa seperti ini tingkah calon menantu kita" ucap Malik

Arsen pun mengerutkan dahinya bingung, apakah ada yang salah?

Wijaya seakan paham apa maksud Malik pun ikut menggoda Arsen

"Iya aku tak suka sikapmu yang ini" ucap Wijaya membuat Arsen mematung kaku

Kedua pria paruh baya itupun tertawa lepas melihat Arsen

"Sudah sudah kalian ini suka sekali mengganggu calon menantuku" lerai Dela

"Kau jangan di ambil hati yah nak, maksud mereka adalah kau jangan lagi memanggik kita tuan dan nyonya, tapi Daddy, Ayah, dan Bunda" ucap Dela dengan senyum manisnya

Arsen pun ikut tersenyum, san mengangguk

"Jadi di mana keluargamu?" Tanya Wijaya serius kali ini

"Besok malam akan datang ke sini Tuan eh Dad, untuk melakukan lamaran resminya" jawab Arsen

"Bagus kalai gitu" ucap Wijaya





Bersambung...

____________________________________

Terimakasih telah membaca, maaf part ini pendek

Pengen cepet-cepet up soalnya♡

Rabu (30/12/2020)
Pukul [15:29]
#UpDate

The Story Of Tasya's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang