5.That is Love

303 83 10
                                    

Part ini Khusus Flashback Yongshin Yah.

                Selamat membaca.

Pagi itu Yong hwa menjemput Shin hye menuju kampus, Yong hwa Pria Dingin itu memaksanya padahal dia sudah membujuk berkali-kali agar Ia pergi dengan Sungwoon saja.

Tapi bukan Yong hwa namanya jika bisa dibantah. Pada akhirnya Ia hanya bisa mengikut saja. Harusnya dulu Ia menolak saja menjadi kekasih Pria menyebalkan itu. "Jangan mengumpati Kekasihmu Sayang. Itu tidak baik." Ucap Yong hwa seolah tau isi hati Shin hye.

Shin hye tidak menjawab, hanya mencebikkan bibirnya. "Nanti kau akan pulang bersamaku!" Lanjutnya. Membuat Shin hye melotot.

"Apa?! Tidak, tidak. Kau bilang hanya mengantar saja, Boyoung dan aku sudah berjanji akan pulang bersama."

"Aku tidak sedang bertanya Sayang! Aku kira kau dan Boyoung sedang Merajuk sekarang."

"Kau memata-mataiku?!" Tanya Shin hye tidak percaya, dari mana Pria ini bisa tau kalau Ia dan Sahabat sekaligus sepupunya itu sedang tidak berbicara satu sama lain saat ini.

Yong hwa hanya mengedikkan bahunya. Membuat kekesalan Shin hye bertambah. "Menyebalkan!" Kesalnya.

Saat mobilnya berhenti Shin hye langsung saja turun tanpa bicara lagi. Dia berjalan dengan wajah ditekuk. Dan siapa sangka. Belum jauh dari mobil Yong hwa dia berpas-pasan dengan Boyoung.

Tapi kedua gadis itu malah saling memalingkan wajah dengan sebal. Lalu melanjutkan jalannya masing-masing.

Yong hwa yang masih berada disana terkekeh melihatnya. Astagah betapa lucunya kedua gadis itu. Satunya memiliki wajah yang masih seperti Bayi. Dan satu lagi tingkah lakunya memang seperti Bayi.

Keduanya memang cocok menjadi sahabat. Setelah melihat adegan kedua sahabat itu, dia kembali menekan pedal gas nya. Dia menuju kantor, banyak yang harus dilakukannya saat ini.

Dia menjadi Pria pekerja keras sekaligus menjadi kekasih yang baik. Hingga sampai malam harinya dia masih sibuk dengan berkas-berkasnya sampai lupa kalau Ia sudah mengatakan akan menjemput kekasih mungilnya itu. Dia beranjak dari kursinya melihat arlojinya ternyata sudah jam Tujuh, dia akan segera Turun saat federic mengatakan kalau ini saatnya dia makan malam dengan salah satu Investor terbesar mereka.

"Sir, Mereka sudah menunggu anda."

Yong hwa mengangguk. "Kau bisa pulang Federic, Aku sendiri yang akan pergi kesana."

"Baik Sir." Pria bernama Federic itu langsung undur diri dari sana. Yong hwa pun langsung menuju tempat yang ditentukan, sekali lagi Ia melupakan kekasihnya.

Disinilah Shin hye sekarang berada Di halte bus, sudah terbilang berapa jam menunggu Yong hwa tapi pria itu belum muncul juga.

Ponselnya sampai kehabisan baterai, jika dihitung dia sudah menelpon Yong hwa ribuan kali. Namun bukannya marah dia malah berpikir kalau sesuatu yang buruk terjadi pada Prianya itu, membuatnya jadi khawatir.

Dia tidak tau caranya naik bus, ini pertama kalinya. Bus datang sepuluh menit kemudian, dengan mengandalkan kepercayaan diri. Dia masuk melalui pintu yang berada didekat supir.

Rupanya Bus itu harus menggunakan kartu agar bisa membayarnya. Dia sudah mencoba bernegoisasi tapi tetap tidak diizinkan oleh sang supir. Penumpangnya pun hanya melihat tidak ada satupun yang berniat membantu. Akhirnya Ia keluar lagi dari bus itu, Ia bersumpah kalau matanya hampir mengeluarkan air mata.

Sekarang Ia jadi menyalahkan dirinya sendiri yang terlalu bodoh dalam segala hal. Kembali melirik jam tangannya. Ternyata sudah pukul Delapan, Perutnya mendadak sakit, mungkin maagnya kambuh. Jika sudah seperti ini Ia hanya berharap pada malaikat saja.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang