17. Her Love

223 55 6
                                    

Yong hwa terdiam mendengar pertanyaan wanita dihadapannya itu. Ada banyak alasan mengapa ia tidak berkata jujur.

Selain karna tidak ingin mengacaukan semuanya, dia juga tidak ingin membuat Shin hye kembali merasa kesakitan.

Apapun yang dilakukannya saat ini murni untuk mendapatkan Shin hye kembali.

"Kau tidak menjawabku?" Dia sebenarnya sudah tau cepat atau lambat semuanya pasti akan terbuka.

"Kenapa kau menanyakan itu sayang." Yong hwa masih berbicara dengan suara menggoda. Padahal dia dapat melihat dengan jelas ada ketakutan dimata Istrinya ini saat menanyakannya tadi.

Dia jadi teringat wajah ketakutan Shin hye saat bermimpi barusan. Apa itu ada hubungannya dengan pertanyaan ini?

"Aku hanya ingin kau menjawabku jujur. Siapa itu Shin hye dan apa hubunganmu dengan Yeon seok?"

"Seseorang yang berarti bagiku." Yong hwa mengatakannya dengan harapan Shin hye yang sebenarnya juga mengerti. "Dia orang yang sudah melahirkan Aera." Lanjutnya, Shin hye menutup mulut mendengarnya.

Hatinya bertambah sakit. Lalu bagaimana bisa kemarin pria ini tega memperkosanya saat Ia mempunyai istri, dan lagi Aera. Ya Tuhan. Mendadak wajah bayi mungil itu datang kepikirannya.

Bagaimana bisa ia terjebak dalam situasi yang seperti ini. Bayi itu sama sekali tidak bersalah.

Dia kembali menatap Yong hwa tajam. "Lalu kenapa Kau menculikku, jika sebenarnya kau memiliki seseorang yang kau cintai!" Pekiknya tajam. Lalu air matanya sudah menetes tanpa ia sadari.

"Aku menginginkanmu."

"Brengsek! Bagaimana bisa kau menginginkan wanita lain saat kau sudah memiliki Istri dan anak."

Betapa menderitanya wanita yang menjadi istri Pria gila ini. Batin Shin hye sambil memejamkan mata menekan emosinya.

Pria bernama Yong hwa ini sudah keterlaluan, menculiknya dengan alasan yang tidak masuk akal. Lalu mengatakan hal yang tidak masuk akal pula. Dia memejamkan matanya kembali lalu memunggungi Yong hwa, sepertinya tidak ada gunanya bicara dengan orang gila sepertinya.

Pagi harinya suara halus ombak dan cahaya matahari yang menerpa pelupuk mata Shin hye membuatnya kembali ke alam sadar. Matanya sedikit bergerak namun Ia tak kuasa membukanya, ia masih ingin tidur tapi bayang-bayang mimpinya kembali berkeliaran dikepalanya walau ia tidak bermimpi lagi setelah Yong hwa membangunkannya, tapi itu menciptakan suasana horor di dalam kapal mewah itu.

Deburan ombak yang ribut disertai hujan dan angin kencang membuat Shin hye harus meringkuk di dalam selimut dengan tubuh gemetaran.

Namun yang menjadi masalahnya bukan itu. usaha Shin hye untuk bersentuhan dengan Pria itu pun gagal total. Entah bagaimana caranya ia sudah berada di dalam pelukan Yong hwa dengan wajah yang menyentuh dada pria itu. Dia juga memejamkan matanya saat Yong hwa mengecup puncak kepalanya. Tidak tau harus disebut apa perasaan itu. Nyaman dan takut datang bersamaan. satu lagi memalukan.

Shin hye sedikit menggeser tubuhnya yang masih ada dalam pelukan, namun pria itu langsung mendekapnya kembali. "Jangan jauh-jauh dariku sayang."

Shin hye tidak dapat berkata apapun, sibuk memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini. "Tetaplah seperti ini." Lanjutnya lagi mendekap Shin hye lebih erat, Yong hwa tidak berbohong kalau saat ini hatinya seperti merasakan Euphoria yang begitu besar.

"Apa kapalnya baik-baik saja" Tanya Shin hye ditengah pelukan itu, rasanya sangat sesak karna Yong hwa mendekapnya begitu erat.

"Hm." Yong hwa hanya berdehem kemudian menghadiahkan kecupan-kecupan hangat di pucuk kepalanya. "Aku ingin sekali bercinta denganmu, rasanya sangat sesak dibawah sana sayang."

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang