21. Mistake

197 58 6
                                    

Shin hye masih berdiri ketika pelayan itu menangis lalu berjongkok dihadapannya layaknya seseorang yang sedang mengaku kesalahannya.

"Nyonya Anda__" Kemudian suaranya kembali tenggelam dipusara air mata yang deras. Dia sendiri tidak tau harus berbuat apa dia hanya diam melihat itu. Kemudian melihat Yong hwa yang juga ikut merasa iba.

Ada apa ini sebenarnya?

Dia melihat semua orang terlihat menunduk, lalu kembali beralih ke Yong hwa. Pria itu juga sedang menatapnya.

Dia berbicara lewat tatapan mata 'Ada apa ini?' Tapi Yong hwa hanya mengangguk kemudian kembali berbicara.

"Dia adalah pelayan disini."

Shin hye memutar bola matanya, ia sudah tau sedari tadi, saat wanita itu memanggilnya nyonya.

"Katakan sesuatu yang lain sialan!" Ucapnya lagi dengan tatapannya yang tajam pada Yong hwa membuat pria itu tersenyum tipis.

"Bangunlah." Perintahnya, dan pelayan itu langsung bangun lalu menghapus air matanya yang masih menetes.

"Tuan Nyonya__"

"Ya itu dia." Potong Yong hwa membuat wanita itu makin histeris. "Dia Soe Hae." Mendengar itu pelayan itu langsung berhenti menangis dan menatap Yong hwa penasaran.

"Seo Hae, mulai sekarang kita akan tinggal disini."

"Ini rumahmu?"

"Hm."

"Apa ada orang lain disini."

"Tidak, hanya beberapa pelayan dan kita." Shin hye manggut-manggut tapi dalam hati berpikir keras ada apa dengan mereka semua yang sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu.

Dia lalu menatap sekeliling, ini lebih cocok disebut Mansion. Semuanya sangat mewah, tidak ada yang istimewa disana dindingnya hanya diisi dengan lukisan-lukisan yang sepertinya itu karya orang-orang terbaik.

Mereka berada dilantai satu, dan sepertinya mansion ini lebih dari dua lantai, karna ia bisa melihat tingginya rumah itu dari luar.

"Ayo kita kekamar, kau butuh istirahat." Setelah mengatakan itu Yong hwa menarik tangan Shin hye dan berjalan menuju sudut.

Ah, itu lift.

Setelah lift tertutup, Shin hye kembali menatap Yong hwa. "Ada apa dengan wanita tadi."

Yong hwa masih diam, hanya suara Aera yang terdengar disana yang berceloteh riah. "Dia hanya pelayan."

"Aku sudah tau itu."

"Lalu?"

"Lalu? Lalu kenapa dia menangis seperti saat melihatku, seakan aku ini orang mati yang dihidupkan kembali."

Deg.

Yong hwa kembali terdiam, tubuhnya menegang dan Shin hye bisa merasakannya karna pegangan tangan Yong hwa yang semakin kuat.

"Ada apa sebenarnya? Apa kalian menyembunyikan sesuatu?." Tanyanya lagi, tapi lagi-lagi hanya Aera yang menjawab dengan melompat girang digendongan Yong hwa.

Tangannya kembali ditarik keluar, mereka sudah sampai didepan ruangan yang entah kamar siapa itu.

"Kau tidak menjawabku?"

"Apa yang harus kujawab sayang."

"Kenapa wanita itu menangisiku."

"Wanita siapa sayang?"

"Jangan berpura-pura bodoh sialan!" Dia melepaskan tangan Yong hwa lalu berdiri menatap Yong hwa yang meletakkan Aera dikasur.

Kemudian pria itu menarik lengan bajunya hingga siku memperlihatkan bulu-bulu halus disana.

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang