11. untrusted meeting

236 72 9
                                    

Shin hye masih terdiam mencerna apa yang terjadi. Pria itu juga begitu. Mereka berdua terdiam. Jika Shin hye terdiam karena takut mendengar umpatan pria itu barusan.

Berdeda dengan Pria yang memandangnya kaku. Yong hwa!

Iya, dia Yong hwa. Orang yang baru saja ingin mengakhiri hidupnya. Itulah yang pertama dipikirkan Shin hye saat melihatnya berdiri dipinggir pembatas sambil merentangkan tangannya seolah dia akan terjun payung.

Tapi saat mendengar umpatan Pria itu padanya, mungkin dia sudah salah perkiraan.

"T-tuan M..maafkan Aku. A-aku pikir anda ingin melompat dari sini." Gumannya pelan, tapi masih bisa dengan jelas didengar oleh Yong hwa. Bola matanya sedikit melebar mendengar ucapan wanita yang dirindukannya itu.

Dia masih diam, namun matanya mengikuti segala gelagat tidak nyaman Shin hye, Rasanya ingin sekali berlari memeluk Shin hyenya.

Tapi Kakinya sama sekali tidak bisa digerakkan, dia hanya bisa diam mematung. Tidak ada sedikit pun dalam pikirannya kalau Ia akan bertemu Shin hye Istrinya dalam keadaan seperti ini.

"S-shin hye." Desisnya pelan. Hampir tidak terdengar. Membuat Shin hye sontak mendekat.

"T-tuan Anda mengatakan sesuatu? Apa ada yang sakit?" Tanyanya cemas. Padahal Yong hwa hanya terjatuh tidak lebih setengah meter. Dan Wanita didepannya ini yang sudah tidak mengingatnya lagi menanyakan seolah dia jatuh ke bawah gedung.

Fuck! Takdir apa itu. Rasanya begitu sakit. Melihat orang yang kita cintai berada tepat didepan kita. Tapi kita hanya bisa diam dan memandangnya saja.

"Tuan anda baik-baik saja?" Tanya Shin hye lagi membuyarkan pikiran Yong hwa.

"Kenapa Kau disini?" Tanya Yong hwa balik. Membuat Shin hye berkerut bingung.

"Eh? M-maksud Tuan apa?" Perkataan Pria itu rasanya membuat Shin hye bingung. Namun ada perasaan aneh dalam hatinya saat mendengar suaranya.

Seperti suara yang pernah dia dengar. Tapi dimana?.

Dia mencoba memutar memori otaknya, setidaknya dia mendapat sedikit jawaban. Namun bukan malah jawaban yang dia dapat, malah suara-suara didalam mimpinya yang kembali terdengar.

"Shin hye!"

"Shin hye!"

"SHIN HYE!!"

Dia menggelengkan kepalanya yang terasa berdenyut. Lagi-lagi nama itu membuatnya otaknya seperti berhenti bekerja.

Ia kembali memandang Yong hwa yang juga menatapnya sendu. Dirasa dia tidak akan mendapat jawaban atas pertanyaannya. Dia akhirnya memilih berbalik.

Namun belum sempat melangkah sebuah pelukan hangat menghentikannya. Matanya membelalak melihat tangan yang memeluknya.

Apa-apaan Pria ini? Pikirnya. Dia mencoba melepaskan tangan Yong hwa, bukannya terlepas. Pelukan itu semakin bertambah erat.

"A-apa yang anda lakukan? T-tolong lepaskan ini sangat tidak nyaman."

Yong hwa menulikan pendengarannya, Tidak. Dia sudah berjalan sejauh ini. Dia tidak akan membiarkan Shin hye pergi darinya lagi.

"T-tuan Anda_"

Dengan cepat Yong hwa memutar tubuh mungil itu, dan langsung menyambar bibir pucat milik istrinya itu.

Shin hye terdiam kaku dengan mata yang hampir melompat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Ini pertama kalinya Ia merasakan hal itu setelah Ia bangun dari Komanya, bahkan saat bersama Yeon seok saat laki-laki itu berkata manis dan lembut padanya, tidak pernah Ia merasa seperti ini.

Yong hwa memasukkan lidahnya kedalam mulut Shin hye, walaupun Shin hye tidak membalasnya setidaknya istri mungilnya tidak menolak.

Damn it! Dia begitu merindukan bibir ranum itu. Dia hampir gila sekarang, bagaimana caranya membawa wanita ini kembali padanya dengan perasaan yang sama sepertinya.

Setelah merasa mereka kekurangan oksigen barulah Yong hwa melepaskan ciumannya. Tapi itu tidak berlangsung lama, karna dua detik setelahnya. Dia kembali memagut, menyatukan bibir mereka. Kali ini Shin hye mencoba berontak dengan memukul-mukul kecil dada Yong hwa.

Tapi sepertinya itu tidak berpengaruh sama sekali. Yong hwa semakin brutal dengan ciumannya. Dengan satu tangannya dia memegang dua tangan Shin hye diatas kepala Gadisnya itu. Dia mendorong tubuh mungil itu hingga menabrak dinding.

"Ssshhh!" Ringisan itu sama sekali tidak diperdulikan Yong hwa. Lidahnya tetap mencecap seisi mulut Shin hye, dia harus meredamkan amarahnya. Dan satu-satu cara adalah seperti itu.

Persetan dengan Shin hye akan membencinya mulai saat ini. Layaknya seperti pasangan kekasih. Jika orang melihat adegan itu, maka mereka akan mengira kalau Yong hwa begitu rakus dan ganas. Caranya mencium Shin hye saat ini persis seperti orang yang kelaparan.

Tangannya kembali menahan tengkuk Shin hye, sedangkan wanita itu jangan ditanya, Hatinya mencelos menerima kenyataan Kalau Ia saat ini sedang dilecehkan. Pria yang baru dilihatnya bahkan belum sampai satu jam. Tapi dia harus mendapatkan hal menjijikkan seperti ini.

"L-lepaskan A-aku." Lirih Shin hye ditengah lumatan panjang Yong hwa. Sedang Pria itu semakin menekan bibir Shin hye seakan menekan amarahnya juga. 

Pikirannya mendadak buntu. Dia sungguh takut sekarang. Hingga tidak sadar kalau Ia sudah mengakhiri ciumannya dan memeluk Shin hye erat.

"I am Sorry..i am sorry.." Bisiknya tepat ditelinga Shin hye. "Jangan tinggalkan aku, Kumohon jangan tinggalkan aku lagi."

Shin hye terdiam mendengarnya, entah dorongan dari mana. Bukannya marah pada Pria yang baru melecehkannya. Ia malah mengangkat tangannya lalu membalas pelukan Yong hwa, seakan dia ikut merasakan apa yang Yong hwa rasakan.

"Aku mencintaimu..Aku mencintaimu Kembalilah padaku Kumohon.." Perkataan Yong hwa itu membuat Shin hye berpikir kalau Pria didepannya ini tengah merindukan wanitanya.

Ada sedikit rasa iba dihatinya. Bagaimana wanita itu bisa meninggalkan orang yang begitu mencintainya. Wanita itu pasti sangat beruntung dicintai Pria ini.

Ah Sudahlah. Sebenarnya dia juga beruntung karna suaminya masih mau bertahan dengannya saat dia sendiri tidak bisa mengingatnya. Padahal bisa saja Yeon seok mencari wanita lain yang lebih baik dan sempurna darinya. Tapi nyatanya Pria itu tidak melakukannya dia tetap bertahan.

Dan itu menandakan kalau Yeon seok benar-benar mencintainya dengan tulus, melihat beberapa bulan terakhir kasih sayang yang diberikannya begitu besar baginya.

"Mmhii mhii!"

Suara mungil itu membuyarkan lamunan Shin hye. Serta pelukan Yong hwa yang terlepas. Mereka berdua sama-sama menoleh kearah suara itu.

Dan disana didepan pintu atap itu. Seorang Pria tegap tengah menggendong bayi yang juga sedang memandang kearah mereka.

Jantung Shin hye berdetak dua kali lebih cepat melihat wajah mungil itu. Tidak. Tidak mungkin. Kenapa rasanya seperti familiar dengan wajah itu.

Aera mengangkat kedua tangannya sambil melompat-lompat digendongan Federic.

"Ddhhii dhii! Mhii mhii!" Celotehnya dengan air liurnya yang menetes ditangan Federic.

Federic mendekat kearah Tuannya. Yong hwa menatap Shin hye yang juga tengah menatap Bayi mereka dengan tatapan tidak bisa diartikan.

"Aera..."

                             ______

8 April 2021



Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang