7. Still not yet

1.8K 223 29
                                    




















































































































Kini JenChuLiChaeng tengah berjalan kaki bersama, pulang dari sekolah sembari menikmati es krim masing-masing, Rose berjalan di depan bersama Lisa sedangkan Jennie dan Jisoo mengikuti dari belakang.

"Apa kamu marah sama aku, Rosie?"

Rose yang tadinya asik mengobrol dan bercanda dengan Lisa menoleh ke belakang nya, "Kenapa aku marah?"

"Soal apa yang aku bilang tadi di kantin,"

Rose tersenyum lalu melambatkan langkah kakinya untuk berjalan sebelahan dengan Jennie, sedangkan Jisoo jadi ganti posisi ke depan berjalan bersama Lisa.

"Itu ide yang bagus untuk nolak ajakan cowok seperti tadi, thanks, Jen... Aku tahu kamu cuma bercanda, biar Hero gak jadi mengajakku mengobrol,"

"Tul... tul... tul... Lain kali kalian juga harus peka, kalo aku mengalami posisi persis tadi seperti Rose, pokoknya kalau ada cowok yang mau mengajakku berbicara empat mata. Kalian harus sigap untuk membantuku mencari alasan," tambah Jisoo.

"Okey... Aku akan mengatakan kepada seluruh manusia yang berani mendekatimu, bahwa kamu pacarku, jadi kamu gak perlu khawatir kalo ada bajingan yang mepet-mepet sama kamu," ujar Lisa sembari merangkul pundak Jisoo.

"Iiiihhh.... Gak mau, gak suka, gelay.... Ya tapi liat situasi juga, kalau kebetulan cowoknya yang aku suka, kalian gak usah nimbrung," Jisoo langsung menyelepet tangan Lisa yang masih terus menggodanya.

Jadilah akhirnya Lisoo adu bacot sendiri sembari terus berjalan, Rose hanya tertawa melihat kelakuan dua crack itu sedangkan Jennie hanya tersenyum tipis, itu bukan candaan, Jennie serius dengan ungkapan isi hatinya tadi. Bahwa dia menyukai Rose.

***

Apartemen The Pinks,

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam, Lisa dan Jisoo tengah menonton film bersama di ruang tengah. Sedangkan Rose di kamarnya entah sedang apa.

"Ini.... Masih resep baru, jan ngeledekin kalau ternyata rasanya gak enak," ujar Jennie sambil menaruh nampannya yang berisi makaron buatannya sendiri ke Lisoo yang akan menjadi jurinya.

Lisoo langsung menyerbunya.

"Emh... Ini gak enak." enteng Lisa yang langsung ngumpet di belakang punggung Jisoo begitu di pelototi Jennie.

"Iya... Terlalu amis, Jen... Kebanyakan telur ya?" Tambah Jisoo.

Jennie yang tadinya sudah siap hendak mencakar Lisa menghentikan aksinya, "Hah...? Masa sih, kak Chu... Beneran gak enak?" Ia nampak luluh kalau Jisoo yang komentar.

"Gak maksud menghargai buatanmu, tapi ini emang terlalu amis. Bukan sensasi gurih dan manis yang kita rasakan, malah rasa mual abis mengginggit nya, terlalu bau amis telurnya,"

Jennie lalu ikut mencicipi makaronnya, baru satu gigitan ia langsung menghantam kopi susu milik Lisa di atas meja, benar kata kakak cantiknya itu, makaron nya sangat amis.

"Kamu pakai berapa telur untuk makaron senampan ini? Eh tunggu... Memang kita punya telur ayam, Jen?"

"Lima, telur ayam habis, jadi aku pakai telur bebek." Jennie melanjutkan minum Coco uyunya sampai habis karena mulutnya yang masih bau amis.

Black VS Pink Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang