12. Unpredictable

1.8K 190 34
                                    





















































































































"Kalian kenapa ya? Kak Hwang kenapa kemari?" Tanya Lisa berdiri di tengah-tengah antara Inyeop-Louis.

"Aku hanya lewat." Inyeop masih melihat datar ke Louis.

"Kalau begitu bisakah elu pergi dulu? Aku sudah janji untuk berbicara berdua dengan kak Louis disini."

Louis nampak tersenyum, Inyeop memutar bola matanya, "Kamu bilang apa?" Tanya nya tak percaya.

"Kali ini saja kak Hwang, aku tau ini gak sopan untuk mengusirmu, hanya saja biarkan aku menyelesaikan urusanku dengan kak Louis dulu. Tolong jangan ikut campur dulu." ujar Lisa.

"Ck...!" Inyeop menghela nafasnya kesal menahan emosi, sedangkan Louis tersenyum menang.

"Tidak lebih dari lima menit, awas saja jika lebih dari itu." ujar Inyeop dengan tatapan tajam penuh benci ke Louis.

"Kenapa elu ikut campur? Terserah kami lah ingin berapa lama mengobrol, elu ini repot banget." ujar Louis mulai jengahm

"Elu!" Inyeop memegang kasar kerah baju Louis.

"Cukup! Kak Hwang tolong biarkan kami mengobrol! Terserah berapa lama! Sekarang pergilah selagi aku masih memintanya dengan sopan!" Lisa mulai jengah menatap tajam ke Inyeop.

Inyeop agak terkejut dengan mata Lisa yang menajam dan berkaca-kaca, gadis itu benar-benar emosi. Inyeop melepaskan cengkraman nya di Louis lalu pergi dengan sejuta emosi yang ia pendam di dadanya.

Lisa membuang nafasnya agar tak lagi terbawa emosi, Louis mendekat ia hendak menghapus air mata Lisa.

"Its oke, Louis, sorry untuk yang tadi. Sekarang kembali saja ke urusan kita, ada apa kak Louis tadi ingin bertemu denganku?"

Louis sebenarnya tau Lisa masih agak terbawa suasana, Louis lalu tersenyum lebar untuk membuang canggung, "Aku akan langsung ke poin utama karena aku tak suka basa-basi..." Ujar Louis melihat ke dalam mata Lisa yang mulai meredup dengan sayu setelah tadinya terlihat emosional, "Aku sudah beberapa kali melihatmu entah sengaja ataupun tidak. Kamu mungkin nakal, tapi... Kamu juga lucu. Aku sangat menyukai gadis yang aktif sepertimu, mungkin untuk sekarang belum benar-benar bisa di bilang suka banget, tapi... Ada kemungkinan di masa depan aku akan sepenuhnya mencintaimu. Jadi... Bagaimana menurutmu?"

Lisa nampak tersenyum atas ketulusan setiap kata yang Louis ucapkan untuknya, ia melihat sekeliling lalu berjalan ke dekat pagar di balkon paling atas gedung sekolah itu. Lisa melihat ke seluruh wilayah perkotaan yang bisa ia lihat dari gedungnya.

Louis mengikuti, "Apa kamu menyukai inyeop tadi?"

Lisa terheran, "Tentu saja tidak, aku gak punya perasaan itu ke kak Hwang. Aku menghormati nya karena dia senior."

Louis mulai kembali melihat ke Lisa, "Jadi? Bagaimana menurutmu soal ucapanku tadi?"

"Bisakah kamu memberikan aku waktu setidaknya sampai liburan selesai? itu memang lama, tapi juga bisa lebih membuatku berpikir dengan jernih."

"Oke... Tapi, jangan halangi aku untuk tetap memberimu perhatian. Aku sangat suka melakukan hal itu padamu, Lisa. Janji deh... gak akan membuat mu risih nantinya."

Lisa tersenyum tipis, "Thanks, Louis."

***

Apartemen The Pinks,

Black VS Pink Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang