Final Chapter

124 17 8
                                    

Best Part- Daniel Caesar ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Best Part
- Daniel Caesar ft. HER -

oOo

Nadara Rafeyfa Azzura Dirgantara
────────────────
Jarum jam telah membidik tepat pukul delapan malam. Sedari awal fajar menyingsing, aku sudah menapakkan kaki untuk menemani Zayn di hari baru. Mengajaknya berbicara, membelikan menu sarapan lezat, hingga terkadang mengeluarkan candaan agar suasana tidak hambar. Nihil, pria ini sama sekali tak berkutik.

Apa lagi yang Zayn lakukan selain melamun dan tersenyum kecil? Tidak ada! Bahkan untuk merespon ajakan dariku, dia sesekali hanya mengangguk atau menggeleng samar.

Aku frustrasi melihatnya seperti ini. Aku merindukan sosok Zayn si pengacau, Zayn yang senang mengusik ketentraman hidupku, Zayn yang selalu menyapaku lewat serangkaian kata semanis madu, dan Zayn yang mempunyai hobi baru untuk mengecupku.

Semesta, ... kemana perginya sosok pria itu? Dia tidak ada disini, di sampingku, namun selalu menempati hatiku. Zayn yang seperti ini membuatku takut. Tidak ingin kehilangannya, namun ketika Tuhan sudah berkehendak, aku bisa apa?

"Fey ...," lirihnya. Dengan segera aku merespon. Sudah lama aku menunggu mulutnya mengeluarkan sepatah kata. "Mari berdansa denganku ...."

Zayn menatapku lurus. Selain sorot pandangnya yang kian berubah, nada bicaranya pun mengalami perubahan signifikan. Suaranya cenderung melirih. Tatapan sayu dan suara lirih itu menjadi kesatuan yang padu.

Aku mengangguk antusias. Kubimbing langkahnya menuju rooftop. Zayn merangkulku lemah, satu tangannya lagi digunakan untuk membawa gantungan infus yang terhubung pada punggung lengan kanannya. Meninggalkan kerabat lain dalam ruang itu.

Seperti mendapat perintah, mulai dari Evelyn sampai paman Rafi menunjukkan batang hidungnya disini. Hanya untuk menemani malam-malam indah yang kuharap tidak ada sesuatu yang merusaknya.

"Lagu apa yang ingin kau dengarkan sebagai pengiring dansa malam ini?" tanyaku selepas kami memakan waktu yang cukup banyak untuk sampai di rooftop.

Sejuknya angin malam menyambut kehadiran pria ini dengan penuh sukacita. Tumpahan bintang menyebar pada cakrawala gulita. Cahaya dari sorotan lampu gedung-gedung pencakar langit kian menambahkan kesempurnaan pemandangan malam. Rembulan menggantung pada bentangan samudera luas itu.

Zayn memasukkan tangannya pada saku pakaian rumah sakit. Dia membalikkan badan, tersenyum lantas berkata, "Ada satu lagu yang paling aku suka. Lagu ini sangat menggambarkan bagaimana sempurnanya hari-hariku saat ditemani dirimu."

"Bagus! Lagu apa itu?"

Lagi dan lagi Zayn tersenyum, "Best Part."

Best Part [ COMPLETED ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang