بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ✨
.
.
.
.
.
.
.
."Bukan tutup hati, buka kepala.
tapi buka hati, tutup kepala."~Ustadz Hanan Attaki~
Sore itu Al masih berada di taman bersama Alisa, sedari tadi mereka berbincang-bincang saling mengenal satu sama lain. Mereka tidak berdua, masih banyak orang yang berkunjung di taman itu, dan mereka duduk dengan berjarak.
"Boleh tanya lagi gak?" tanya Al.
"Boleh, mau nanya apa?" tanyanya balik.
"Maaf nih sebelumnya, kamu kenapa gak berhijab?"
"Gue ngerasa gak pantes aja," jawabnya.
"Gak pantes?" Al menyernyitkan dahinya.
"Gue gak sebaik yang lo kira Al. Lo gak liat dari cara berpakaian gue yang kayak gini? Ini tuh udah nunjukkin kalau gue itu anak nakal."
"Terus karena alasan belum baik, kamu jadi gak mau berhijab?" Gadis itu hanya menganggukkan kepala.
"Belum baik, bukan alesan buat kamu untuk gak pakai hijab. Karena berhijab itu kewajiban."
"Tapi, kebanyakan pandangan orang tentang cewek yang pakai hijab itu cewek yang ngerti agama. Malah suka ada yang bilang so alim. Dan gue juga pernah dengar ada yang ngomong ke temen kelas gue yang pake hijab, percuma katanya pake hijab tapi hatinya gak baik. Mending perbaiki dulu hati, baru kepalanya ditutup," terang Alisa.
"Seseorang berhijab karena kewajiban, bukan karena ingin dapat pujian. Jadi, biarin aja kalau orang ada yang memaki atau bilang so alim. Karena yang tahu niat seseorang adalah dia dengan Tuhannya. Terus kalau mau nunggu hatinya baik dulu, mau sampai kapan? Gini deh, emang ada yang berani potong lidahnya karena alasan belum bisa berkata yang baik-baik?"
"Ya, enggaklah."
"Nah, gak ada 'kan? Jadi, berhijab pun sama. Kalau nunggu baik dulu, mau sampai kapan? Umur itu gak ada yang tahu, dibuka hatinya, tutup kepalanya. Bukan buka kepala, ditutup hatinya!"
Alisa tertegun dengan perkataan Al barusan, dia benar-benar malu dengan laki-laki yang duduk di sampingnya ini. Al itu laki-laki tetapi lebih mengerti tentang kewajiban seorang wanita, berbeda dengan dia yang selalu mengabaikannya.
Alisa memang selalu melaksanakan kewajibannya untuk menunaikan ibadah sholat. Namun, dia belum bisa melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Dia terlalu takut akan cibiran orang-orang, dia takut dijauhi teman-temannya. Alisa
suka melaksanakan sholat saja, teman-temannya tidak tahu. Karena orang-orang yang berteman dengannya tidak pernah sholat.Alisa selalu melaksanakan sholat dengan sembunyi-sembunyi, teman-temannya memang membawa pengaruh buruk padanya. Sehingga, dia sering bolos sekolah, merokok, ikut tawuran. Namun, pertahanan Alisa untuk melaksanakan sholat tidaklah goyah.
"Allah SWT berfirman dalam Q.s An-Nur ayat 31, yang artinya : Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Man Jadda Wajada(END)
Novela JuvenilStart : 200221 Finish: 060922 Semua orang punya mimpi yang ingin digapai. Akan tetapi, bagaimana jika memiliki mimpi yang tidak disukai oleh penduduk bumi? Akankah berjalan sesuai ekspektasi, atau berujung halusinasi? Di sini, laki-laki yang memili...