❄ F o u r t y F i v e ❄

38K 1.4K 68
                                    

Satu tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun kemudian ...




"Kamu udah kelas dua belas, harus lebih rajin lagi belajarnya, ya. Kamu kan pernah bilang, kamu mau kuliah di luar negeri." ujar Sandi,

Alvian menoleh ke arah Sandi dengan tatapan sendu, "Kalau nanti Alvian kuliah di luar negeri, gimana nasib Alissa?" tanya Alvian lirih.

"Ya LDR aja, Al. Asalkan kalian berdua menjaga hati masing-masing." jawab Sandi.

"Alvian pengen kuliah di Indonesia aja lah. Alvian gak sanggup berjauhan sama Alissa. Nanti Alissa diambil orang lain, Alvian gak mau!"

Sandi tertawa seraya geleng-geleng kepala, "Dasar anak remaja jaman sekarang, bucin semua. Ya sudah, Papa akan tetap dukung kamu. Terserah mau kuliah dimana, yang penting tetap fokus kejar cita-cita. Oke?"

Alvian mengangguk semangat, "Oke, Pa!"

Keduanya bertos ria, Sandi pun pamit dari kamar. Ia tidak ingin mengganggu Alvian yang sedang belajar. Minggu depan sudah pelaksanaan Ujian Sekolah, jadi ia harus lebih banyak belajar, mengulang materi yang pernah diajarkan.

❄❄❄

"Ssshh... pusing."  Alissa meremat kepalanya yang terasa nyeri seketika. Alissa kembali menatap serius buku tebal berisi soal-soal ujian tahun lalu dihadapannya.

tes tes

Alissa membelalakan mata saat melihat tetesan darah perlahan keluar dari lubang hidungnya. Gadis itu buru-buru mengambil tisu yang ada di atas meja rias.

Saking seriusnya ia belajar, ia jadi sering merasakan pusing yang luar biasa di kepalanya hingga menyebabkan mimisan. Alissa langsung menyumpal salah satu lubang hidungnya menggunakan tisu. Berharap semoga darah tidak keluar lagi dari hidungnya.

"Sa! Makan yuk!" teriak Aldo dari luar pintu kamar.

Alissa mengangguk dan menutup buku soal tersebut. Ia berdiri dan terhenti sejenak saat kepalanya pusing kembali. Perlahan ia memejamkan kedua mata sejenak untuk meredakan pusingnya. Dirasa sudah mendingan, ia pun beranjak keluar dari kamar untuk makan malam.

❄❄❄

"Selamat pagi gadisku." sapa Alvian setelah membuka kaca helm fullface yang dikenakannya. Alissa terkekeh pelan melihat ekspresi lucu Alvian saat ini,

"Pagi juga, Al." sapa Alissa balik.

Alvian mengulurkan tangan, memberi sebuah helm baru yang memang khusus Alvian belikan untuk Alissa,

"Kamu beli helm baru?"

Alvian mengangguk, menarik tangan Alissa agar mendekat padanya. Rupanya Alvian ingin memakaikan helm untuk gadis dihadapannya.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang