❄ T h i r t y E i g h t ❄

43.8K 1.8K 68
                                    

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek

Pintu ruang inap tempat Alissa dirawat dibuka oleh seseorang. Sosok laki-laki berkaos hitam melangkahkan kaki mendekati Alissa yang tengah tertidur di brankar.

Yang baru saja datang dan duduk di kursi tepat di samping brankar adalah Alvian. Ya, dia datang malam ini. Memberanikan diri untuk bertemu dengan Alissa lagi. Alvian membawa keranjang berisi buah-buahan yang dibelinya tadi sebelum ke rumah sakit.

Bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis saat memandangi wajah damai nan tenang Alissa saat tertidur. Tangannya terulur untuk meraih tangan Alissa yang terbebas dari jarum infus, lalu menggenggamnya dengan hangat.

"Sa, gue brengsek banget ya jadi cowok. Setelah menyakiti lo, gue dengan gak tahu dirinya datang lagi kesini." ujarnya.

Meskipun Alissa tidak merespon, ia berharap semoga gadis itu bisa mendengarnya. Alvian menghela nafas, kemudian mengelus punggung tangan Alissa lembut, "Gue minta maaf ya, Sa. Kalau memang lo kecewa dan gak bisa maafin kesalahan gue, gak apa-apa. Gue pantas menerima itu."

Ceklek...

"Berani banget lo datang kesini?"

Tanpa menoleh ke belakang pun Alvian sudah tahu siapa pemilik suara berat tersebut di belakangnya. Alvian menghela nafas berat dan menaruh tangan Alissa kembali di atas perutnya.

"Gue cuma mau minta maaf sama Alissa, apa salah?" tanya Alvian seraya membalikan badan. Menghadap ke arah Bara sepenuhnya.

Bara berdecih, "Maaf lo percuma, Al. Maaf lo yang pertama bisa Alissa maklumi dan berharap lo bakal sepenuhnya berubah. Tapi nyatanya apa? Lo masih aja sama 'kan? Alissa kecewa sama lo." ujar Bara yang dengan jelas memperlihatkan kemarahannya pada Alvian.

Alvian tahu ini salahnya. Sejak awal ia selalu memprioritaskan Adel daripada Alissa.

"Lebih baik lo pulang, ini bukan tempat yang pas buat lo kunjungi. Biasanya lo selalu datang ke rumah Adel. Dia pasti udah nunggu lo dirumah." kata Bara tenang, namun sangat menusuk di hati seorang Alvian.

Tanpa berkata-kata, Alvian pergi dari ruangan tersebut. Bara geleng-geleng kepala dan menghampiri Alissa yang masih tertidur di brankar. Akibat pengaruh obat dalam cairan infus, Alissa jadi mengantuk dan tertidur sejak sore tadi.

❄❄❄

"Ngapa lo? Dateng-dateng udah kusut aja mukanya." tanya Ronald pada Alvian yang baru saja duduk di sofa.

"Diem." sentak Alvian yang sedang dalam perasaan tidak mood.

Vino terkekeh pelan, "Gak lain, pasti soal Alissa." tebaknya tepat sasaran. Guntur yang sedari tadi asik memakan kuaci pun menoleh dengan tatapan meremehkan,

ALVISA  [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang