❄T w e n t y F o u r❄

43.1K 2.4K 19
                                    

Alvian duduk di kursi kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alvian duduk di kursi kantin. Masih dengan ekspresi menahan marah tercetak jelas di wajahnya. Vino dan Ronald menoleh bersamaan ke arah Alvian yang baru saja duduk itu,

"Muka lo ditekuk gitu kenapa deh? Masih pagi juga." tanya Ronald sambil mengaduk teh hangat pesanannya dengan sendok.

"Kepo lo." balas Alvian cuek.

"Udah, Ron. Jangan lo tanya dulu," sahut Vino pada Ronald di depannya. Ronald mengangguk dan mengeluarkan ponselnya dari saku seragam.

Mata Ronald terbelalak lebar seketika akibat terkejut mendapat balasan dm dari salah satu artis yang ia idolakan sejak lama itu. Ronald menutup mulutnya sendiri, masih tidak percaya dengan satu pesan yang sedang ia baca. Vino yang sedari tadi memperhatikan pun, jadi berkomentar,

"Lo kenapa sih, Ron? Seneng amat kayak lagi menang give away." bingung Vino sambil menaikan sebelah alisnya,

"Gue dapet balesan dm dari Maudy Ayunda, Vin! Lihat nih!" jawab Ronald, mengulurkan tangan untuk memperlihatkan isi dm tersebut kepada Vino. Alvian tak ikut berkomentar, ia sedang tidak mood dan memilih untuk menopang dagu memperhatikan dua sahabatnya.

"Anjir! Goblok! Lo salah dm anjir!"

Ronald berdecak kesal, "Ck, salah gimana sih? Orang itu bener akun Maudy Ayunda!"

Vino menghela nafas berat, "Lo gak liat tuh akun gak ada centang birunya? Dimana-dimana, kalo artis atau orang penting, pasti akunnya ada centang biru. Itu bukan akun asli, tapi akun fans nya. Paham?" jelas Vino panjang. Ponsel yang digenggam di tangannya pun terjatuh mengenai meja kantin. Ronald menatap nanar layar ponselnya,

"Anjir!!!! Argh, kenapa sial banget gini sih?"

Vino menggedikan bahunya acuh, "Mana gue tau? Lain kali kalo mau dm, lihat ada centang birunya apa kagak."

Ronald menangis, Vino dan Alvian pun bergidik ngeri melihatnya. Sampai akhirnya Vino mengajak Alvian untuk ke kelas saja, mengingat bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.

Benar, bel masuk berbunyi nyaring. Ronald masih duduk dan menangisi tingkahnya yang ceroboh dan memalukan itu. Pak Bambang yang sedang berjalan memasuki kantin untuk mengecek apakah masih ada siswa yang berada di sana pun tiba-tiba menghentikan langkahnya saat melihat Ronald masih menangis tersedu-sedu di bangku kantin.

"Asstagfirullah, Ronald! Masuk kelas sana!" teriak pak Bambang dari ambang pintu kantin. Ronald masih tak menanggapi dan beranjak dari sana.

"Ronald!"

"Asstagfirullah,"

Pak Bambang tidak tahan dikacangi oleh muridnya itu. Ia langsung saja berjalan ke arah Ronald dan menjewer telinga cowok itu hingga si empu meringis kesakitan, "A-argh, ampun! Iya pak, saya mau masuk kelas kok!" rintih Ronald kepada guru kesiswaan itu.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang