❄ F i f t y [ END ] ❄

71.7K 1.8K 147
                                    

Beberapa tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa tahun kemudian ...




"Mamaaaaa!!!"

Alissa berlari kecil ke arah Bella yang berada di jajaran bangku aula bersama Aldo. Bella merentangkan kedua tangan, dan Alissa pun menangis bahagia di pelukan mamanya.

Hari ini adalah hari kelulusannya sebagai sarjana Pendidikan dengan predikat cumlaude yang diterimanya. Bella tersenyum haru sekaligus bangga dengan sebelah tangannya masih mengelus punggung anak bungsunya,

"Selamat, sayangku. Mama dan Aldo bangga sama kamu." ujar Bella,

Alissa melepaskan pelukan, "Mama ... aku senang banget."

Aldo tertawa pelan, mengelus puncak kepala adik kesayangannya, "Congrats, Sa. Adek gue akhirnya jadi sarjana juga." ujar Aldo, terlihat dari wajahnya kalau cowok itu sedang bahagia.

❄❄❄

Alissa tersenyum memandangi foto-foto wisudanya dari ponsel yang ada di genggamannya. Masa kuliahnya selama 4 tahun terlewati begitu baik. Alissa sempat merasa kalau ia salah memilih jurusan. Tapi dengan segala keyakinan dan mencoba untuk tidak menyerah di tengah jalan, akhirnya ia berhasil dengan gelar sarjana yang kini berada di belakang namanya.

Alissa Grisella Yovanka, S.Pd.

Kedua sahabatnya juga sama sepertinya. Sudah wisuda kemarin. Liana meraih gelar sarjana Ekonomi. Sedangkan Zahra, meraih gelar sarjana ilmu Sosial.

Alissa menaruh ponselnya di atas meja belajar. Memilih untuk membuka laptop yang ada di hadapannya. Setelah menyalakannya, ia langsung membuka aplikasi Microsoft Word disana.

Ia berencana untuk mengetik cerita lewat laptop dan jika nanti ceritanya sudah selesai, ia akan mengirim naskah tersebut ke salah satu penerbit. Siapa tahu naskahnya diterima dan bisa diterbitkan menjadi sebuah buku novel.

"Sa!"

Tok Tok Tok

Alissa menghentikan kegiatan mengetiknya, menoleh ke arah pintu yang diketuk oleh Bella dari luar, "Apa, Ma?"

"Ada Alvian di bawah!"

Mendengar nama Alvian, dirinya langsung senang bukan main. Selama kuliah, waktunya untuk bertemu dengan cowok itu bisa dihitung menggunakan jari. Berkomunikasi hanya lewat chat, telepon, maupun video call.

"Iya, Ma! Sebentar!"

Alissa mematikan dan menutup laptop miliknya setelah menyimpan file cerita di Word agar tidak hilang. Ia beranjak dari posisi duduk menuju meja rias guna merapikan penampilannya yang hanya mengenakan kaos pink muda dengan celana pendek di atas lutut.

Alissa masa bodoh, hanya dirumah saja ngapain pakai celana panjang?

Ia berjalan keluar dari kamar, menuruni anak tangga satu persatu dengan riang. Benar saja, ia melihat ada sosok cowok yang dicintainya sedang duduk di sofa ruang tamu.

ALVISA  [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang