J-8

677 83 2
                                    

***



Jaemin terbangun di pagi hari dengan kepalanya yang sedikit pening akibat semalam dia minum. Padahal Jaemin hanya minum sedikit, tapi tetap saja dia tidak suka pening di keesokan harinya. Ini yang membuat Jaemin tidak terlalu suka minum-minuman beralkohol. Selain rasanya tidak enak, Jaemin juga tidak suka peningnya.

Gadis itu menuju kamar mandi di dalam kamarnya kemudian mencuci muka dan menyikat gigi setelah meminum obat yang berada di nakasnya kemudian segelas air putih. dia yakin jika Jeno yang menyiapkannya.

Kemudian setelah dirasa membaik, Jaemin keluar dari kamarnya dan mendapati Renjun masih tertidur di sofa ruang tengah. Sepertinya Renjun dan Haechan memutuskan untuk menginap. Gadis itu kemudian mencari-cari di mana kekasihnya berada sampai akhirnya Jisung keluar kamarnya untuk mengambil segelas air di pantry dan mengatakan jika Jeno pulang ke rumahnya.

Haechan juga terbangun dan keluar dari dalam kamarnya dengan kedaannya yang tak terlihat baik-baik saja. Gadis tan itu semalam benar-benar mabuk bahkan dia tak ingat apa yang semalam dilakukannya. Mungkin nanti dia akan menanyakannya pada Renjun. Kekasihnya itu biasanya tidak pernah minum sampai hilang kesadarannya.

Setelah meminum obat yang Jaemin berikan untuk meredakan mabuknya, Haechan duduk di sofa tempat Renjun sedang tertidur. Sementara Jaemin sedang menyiapkan sarapan untuk empat orang di pantry. Ini bukanlah hal yang baru dalam hidupnya. Sudah sangat biasa ketika mereka selesai minum bersama, Jaemin akan memasakkan sarapan tanpa bantuan sahabatnya.

"Haechan-ah, ayo kita sarapan. Makanan sudah siap, tolong bangunkan Renjun!" Teriak Jaemin dari arah dapur. Jisung sudah duduk di mejanya dengan susu di tangannya. Hari ini Jaemin memasak sup tauge dan telur dadar untuk meredakan hang over mereka setelah kemarin minum alkohol.

Sambil menunggu kedua sahabatnya menuju meja makan, Jaemin mengetikkan beberapa pesan untuk Jeno. Dokter muda itu langsung pergi bekerja pagi ini karena panggilan darurat dari rumah sakit. Jaemin tidak menyangka jika pekerjaan Jeno sangatlah berbeda dengan dirinya. Gadis Na itu merasa iba juga, Jeno pasti lelah setelah minum kemarin. Meskipun Jisung mengatakan jika Jeno tidak minum sampai mabuk. Namun tetap saja pasti aka nada efek setelahnya. Gadis itu tidak menyangka jika jam kerja Jeno tidaklah fleksibel. Pemuda itu harus selalu siaga kapanpun rumah sakit menghubunginya untuk keadaan darurat.

Sementara itu di ruang tengah, Haechan sedang menepuk pelan Renjun yang masih terlelap dalam selimutnya. Gadis itu mendecak pelan saat mendapati hanya erangan kecil yang keluar dari Renjun tanpa ada niat untuk bangun.

"Sayang, ini sudah pagi. Bangunlah, Jaemin sudah memasakkan kita sarapan." Gadis tan itu menepuk pelan pipi Renjun. Setelah Renjun akhirnya membuka matanya, Haechan kemudian memberikan morning kiss nya dan berjalan menuju meja makan setelah memastikan jika Renjun benar-benar sudah bangun dan membuka matanya.










***

"Nana-ya, kapan kamu akan mengatakan keadaanmu pada Jeno." Mina bertanya pada gadis Na itu. Hari ini mereka sedang makan siang bersama. Kebetulan Mina memang ada urusan di dekat kantor Jaemin dan Mark kekasihnya.

"Aku merasa belum siap." Cicit Jaemin pelan.

Mina menghela nafasnya, ini memang sesuatu yang bisa dengan mudah dikatakan oleh gadis di depannya. Gadis Kang itu sangat tahu bagaimana keadaan Jaemin. mereka sudah saling mengenal lama, meskipun tak seterbuka Jaemin pada Haechan dan Renjun tapi terkadang mereka saling bercerita dan berkeluh kesah.

[Nomin] J untuk JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang