J-18

230 23 3
                                    



🪻🪻🪻🪻🪻

"Jeno" Pemuda yang dipegang pundaknya itu menoleh saat namanya dipanggil. Mengembalikan dirinya pada realita karena sesaat dia melamun.

"Tidak ingin menemuinya, hum?"

Jeno yang sedari tadi melihat ranjang Jaemin dari jarak yang cukup jauh hanya menggelengkan kepala.

"Dia tidak apa-apa. Pergilah jika kamu memang benar-benar khawatir."

"Aku tahu, tapi sepertinya tidak sekarang. Dokter Park juga sudah memberitahuku tadi jika dia terkena gegar otak ringan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Sementara itu, Jaemin yang sudah sadar sekarang sedang memakan dalam diam apel yang sudah terkupas kulitnya dan dipotong dalam ukuran lebih kecil. Gadis itu masih berada di ER. Dokter Park—yang memeriksa keadaan Jaemin mengatakan jika gadis Na hanya membutuhkan istirahat satu hari. Setelahnya dia bisa langsung pulang karena keadaannya tidak separah itu. Darah yang mengalir di tubuh Jaemin adalah darah dari penumpang lain dan sudah dibersihkan oleh para perawat atas perintah Jeno.

Pada saat Jaemin di bawa ke ER dalam keadaan tidak sadar, Jeno terdiam dan membeku. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Bahkan ketika Lucas beberapa kali memanggilnya untuk sadar. Pemuda Lee itu tetap diam. Dunianya seperti benar-benar terenggut ketika melihat Jaemin tak sadarkan diri. Untungnya gadis Na tidak terluka parah dan tidak lama setelah pertolongan medis dia langsung sadar.

Jaemin menjadi salahsatu korban kecelakaan bis yang terjadi hari itu. Gadis Na itu dalam perjalanan pulang menuju rumah bersama Jisung yang menjemputnya. Pada saat kecelakaan Jaemin terantuk palang penyangga sehinggga dia tidak sadarkan diri.

Tubuh Jaemin dipenuhi lebam akibat dirinya terjepit dan terinjak oleh penumpang yang tidak bisa menyeimbangkan tubuh mereka. Tidak ada korban yang meninggal hanya saja memang banyak yang terluka cukup parah termasuk Jaemin. Sedangkan  Jisung menjadi salah satu korban yang hanya mendapat lebam-lebam di tubuhnya tanpa luka serius.

Haechan yang sudah beranjak dari rumah sakit bersama Renjun, memutar balik mobil mereka saat Jisung menghubunginya dan mengatakan jika pemuda itu dan Jaemin terlibat kecelakaan. Gadis Lee bersama kekasihnya itu kini sedang membeli makanan dan minuman untuk Jisung dan Jaemin.








Saat malam menjelang Jaemin terus gelisah dan tidak bisa memejamkan mata. Jisung sudah pulang ke rumah karena besok dia harus bekerja sebagai intern—pemuda Park itu akhirnya diterima di perusahaan milik Jaehyun yang kebetulan sedang membuka program internship. Tidak ada yang tahu tentang hal ini, kecuali Jaehyun dan Chenle. Jisung hanya mengatakan pada Jaemin jika dia sudah menjadi seorang intern di salahsatu perusahaan dekat dengan kampusnya melalui rekomendasi.

Tidak hanya Jisung yang tidak bisa menemani Jaemin di rumah sakit, tetapi juga teman-teman si gadis Na. Mereka mempunyai pekerjaan yang memang tidak bisa ditinggalkan dan Jaemin maklum akan hal itu.

Sebelum pulang tadi Haechan diam-diam menemui Jeno kemudian meminta Jeno untuk menemani Jaemin, mengingat jadwal Jeno juga sudah selesai. Jadi gadis tan itu tidak perlu khawatir meninggalkan Jaemin sendirian di rumah sakit. Gadis itu juga sudah mengecek keadaan Jaemin sekali lagi kepada dokter Park sebelum benar-benar pergi.

"Aku tahu kamu ada di sana. Tidak ingin mendekatiku, Jeno?" Jaemin memposisikan tubuhnya menjadi duduk. Gadis Na itu sadar jika Jeno sedari tadi ada di sekitarnya untuk menjaganya. Kehadiran Lee Jeno menjadi salahsatu alasan kenapa Jaemin tidak bisa tidur.

"Tidurlah." Ujar Jeno mendekat ke arah Jaemin.

"Jeno, aku merindukanmu." Cicit Jaemin. Gadis itu tidak berani melihat ekspresi Jeno. Terlalu takut jika Jeno masih marah padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Nomin] J untuk JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang