J-4

807 103 8
                                    


🍁🍁🍁

Mark berjalan dengan tergesa menuju ruangannya. Hari ini mereka harus mengadakan pertemuan darurat antar ketua tim dari divisi Development Fronted. Mark bisa melihat Felix sudah duduk di kursinya dengan cengiran khasnya yang selalu membuat pemuda Canada itu kesal.

"You're late, hyung!" sapa Felix. Mark duduk di kursi samping Felix. Laki-laki itu mendengus seraya berkata, "Aku tertahan oleh Kim depyeonim. Dia tadi meminta hasil laporan presentasi kemarin. What's happend?" Felix hanya mengedikkan bahunya tanda pria itu juga tidak tahu alasan meeting mendadak itu.






Mark berjalan lesu pada saat keluar dari ruang meeting dan kembali ke mejanya. Kemudian mulai mengetikkan beberapa pesan di group chat timnya. Menyuruh mereka untuk berkumpul saat makan siang. Hari ini tim yang dipimpin oleh Mark makan siang di restoran yang sedikit memakan waktu dalam perjalanan. Mungkin sekitar 5 menit menggunakan mobil, biasanya mereka selalu makan siang di kantin perusahaan, atau kadang restoran dan café di samping gedung.

Jaemin datang bersama dengan Jungwoo, mengedarkan pandangannya mencari rekannya di salahsatu meja restoran galbi tang yang masih terletak satu kawasan dengan kantornya. Dilihatnya Woojin yang melambaikan tangan ke arah mereka. Kemudian mereka mendekati para pria yang sudah memesan makan siang mereka.

"Ada hal penting apa Mark?" Baejin membuka suara saat dirasa semua orang sudah berkumpul di meja. Mark melirik satu persatu rekan kerjanya kemudian mengerutkan keningnya dengan mimik serius.

"Ada penurunan pendapatan dan ini mengakibatkan setiap tim yang meluncurkan aplikasi terbaru mulai minggu depan setidaknya harus bisa mendapatkan 1.000 user dalam satu hari pasca peluncuran aplikasi. Jadi sebelum kita meluncurkan aplikasi ini, kita harus bisa menggaet minimal 500 user. Kira-kira apakah kita bisa?"

Semua orang di meja itu saling pandang kemudian menyandarkan punggung mereka pada sandaran kursi. Mereka terdiam seperti sedang berpikir apa yang sebaiknya dilakukan agar bisa mendapatkan minimal setengah dari target sebelum peluncuran. Mungkin respon bagus memang didapatkan tim mereka pada saat presentasi kemarin di hadapan tim medis. Tapi user? Mereka sedikit tidak yakin jika dihari pertama harus mendapatkan 1.000 downloader. Biasanya mereka akan mulai promosi untuk mendapatkan user dua hari dari peluncuran. Namun sekarang, bahkan sebelum meuncurkan aplikasi, mereka harus sudah mendapatkan user. Jika tidak mencapai target, mereka dengan terpaksa akan menarik kembali aplikasi itu. Karena peluncuran aplikasi juga harus membayar beberapa server seperti apple store ataupun playstore.

"Bagaimana kalau kita gunakan cara snowball? Kita bisa meminta relasi kita untuk mengunduh aplikasi tersebut. Kemudian melakukan beberapa promosi di sekitaran rumah sakit kepada pasien-pasien yang hadir. How?" usul Jungwoo.

Mark mengangguk puas dengan ide Jungwoo. "Have any idea?" Mark menatap semua rekan-rekannya.

"Aku setuju saja, atau kita bisa mulai promosi menggunakan media sosial. Bukankah Jaemin dan Jungwoo noona adalah seorang instagramer? Celebgram?" usul Woojin.

Jaemin menganggukan kepalanya tanda setuju melakukan promosi untuk peluncuran aplikasinya. Lagipula tidak buruk, ini juga untuk kelangsungan bonus akhir tahunnya jika program aplikasi ini berhasil akan sangat menguntungkan bagi tim dan juga karirnya.

"Sepertinya kamu harus mengandalkan Dokter Lee itu, Jaem." Jungwoo menambahkan.

Jaemin mengerutkan hidungnya tanda tak setuju dengan usulan Jungwoo. Jungwoo sudah mengetahui perihal kejadian kenapa Jaemin bisa mengenal Jeno dan selama beberapa hari ini gadis Na itu sedang mengabaikan pesan dokter muda itu.

[Nomin] J untuk JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang