DQ-4

20.9K 1.5K 38
                                    

Tidak terasa, sudah dua minggu Alexa bersekolah di SMA barunya. Hari-harinya masih sama seperti sebelumnya. Bahkan dia senang memiliki teman baru yang bisa menerima dirinya.

Pagi ini Alexa sudah menaiki motornya dan membelah jalanan kota Bandung. Ia menaiki motornya dengan kecepatan sedang. Matahari pagi ini juga sangat bersahabat dengan dirinya, karena tidak terlalu panas seperti biasanya.

Hari Senin ini Alexa berangkat pagi. Karena ada upacara bendera di sekolahnya. Tak lupa ia memakai celana jeans, karena tidak mungkin Alexa menaiki motor KLX-nya itu dengan menggunakan rok pendek.

Setelah kurang lebih 20 menit perjalan akhirnya Alexa sampai di sekolahnya. Setelah turun dan melepaskan helmnya, ia segera menuju kamar mandi untuk ganti celananya dengan seragam roknya.

••••••

Kegiatan upacara bendera sudah selesai dilaksanakan. Semua murid berhamburan masuk ke dalam kelas masing-masing untuk membahas acara pensi yang akan di selenggarakan tiga hari lagi. Waktu upacara bendera juga yang dibahas hanya tentang pensi tahunan ini.

Di dalam kelas 11 IPS 5 sudah terdengar berisik sekali. Padahal masih pagi. Mereka semua sedang sibuk memikirkan apa bakat yang akan mereka tampilkan nanti.

"Kelas kita mau tampilin apa nih guys!" Teriak Caca sang ketua kelas yang berdiri de depan teman-temannya.

"Puisi!"

"Nari!"

"Nyanyi!"

"Tidur aja sih! Elahh ribet amat dah!" Celetuk Bobby yang mendapat sorakan dari teman sekelasnya.

"Oke nyanyi, boleh tuh! Siapa yang mau nyanyi?" Tanya Caca.

Semua temannya diam tidak ada yang menjawab.

"Kenapa gak gengnya mereka aja yang nyanyi! Kan mereka pernah juga ikutan pensi!" Ujar Agnes dengan menunjuk meja pojokan yang disitu adalah tempat duduk Alvi cs.

"Woyy kenapa kita!" Protes Alex.

"Iya! Kayak yang lain gak ada aja!" Timpal Rivan.

"Udah sih terima aja! Toh kalian juga bagus mainnya!" Ucap Dita.

"Jadi gimana?" Caca memastikan dan mencatat keputusan yang mereka ambil.

Tanpa pikir panjang Alvi menyetujui saran temannya. Tidak terlalu buruk juga mereka tampil. Daripada harus di skors selama seminggu.

"Oke, kita tampil besok," final Alvi.

Teman-temannya melongo mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Alvi itu.

"Al lo kok setuju sih!" Protes Alex lagi.

"Lo mau di skors selama seminggu? Gue sih ogah!" Jawab Alvi tenang.

Memang benar, jika salah satu kelas tidak menampilkan bakatnya di acara pensi minimal tiga. Maka satu kelas akan dapat hukuman, yaitu di skors selama seminggu. Meskipun Alvi dan teman-temannya nakal, tapi jika masalah pelajaran mereka tidak terlalu bodoh. Bahkan bisa dikategorikan pintar, ya meskipun tidak terlalu pintar. Mereka jarang bolos sekolah, kecuali ada tantangan dari geng lainnya. Maksudnya tantangan tawuran. Mereka tidak akan absen jika soal yang begituan.

Dark QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang