DQ-8

18.3K 1.4K 16
                                    

Untung saja tadi hanya lecet-lecet sedikit karena jatuh. Jadi Alexa masih bisa mengendarai motornya itu.

Alexa belum pulang ke rumah. Dia sedang berada di rumah pohon favoritnya. Dia merasa lega dan nyaman jika sudah berada disini. Alexa tiduran di teras rumah pohon itu, tasnya dijadikan sebagai bantal dan menatap langit yang sebentar lagi akan senja.

Setelah dirasa cukup rileks. Alexa duduk lalu mengambil kertas yang biasanya ia jadikan sebagai note lalu menempelkannya pada dinding kayu di dalam rumah pohon ini.

"Entah sudah berapa kali aku menuliskan kata rindu di setiap note yang aku buat ini. Tapi percayalah, aku benar-benar merindukanmu. Jika kamu sudah membaca ini. Tolong kasih aku jawaban dari penantian panjang yang aku lakukan untukmu. Hanya rindu yang bisa aku rasakan. Entah kenapa? Rasanya kamu sangat dekat denganku. Tapi begitu sulit untuk kutemui."

Itulah kata yang sering dituliskan Alexa di dalam note nya. Dia selalu mengatakan bahwa dia sangat merindukan dia.

Setelah itu Alexa berjalan masuk dan menempelkan note nya.

Drrrttt Drrrttt Drrrttt

"Halo Ma?"

"......"

"Apa?! Oke-oke aku kesana sekarang!"

"......"

"Iya Ma,"

Tut

Yang menelfon tadi adalah Tiara. Mama Alexa.

••••••

"Ma?"

Alexa tadi di telfon karena ada kabar baik dari adiknya. Jadi dia berada disini lah sekarang. Di kamar Lica.

"Sini sayang," ujar Tiara.

Alexa melangkah maju. Mendekat pada Tiara yang duduk di ranjang, sebelah Lica. Alexa duduk di kursi.

"Gimana keadaan adek Ma?"

Tiara tersenyum. "Baik sayang. Sangat baik,"

"Terus tadi kata Mama ada perubahan. Apa itu Ma?"

"Mama juga gak tau pasti sayang. Semalam Mama mimpi adek kamu, terus tanpa pikir panjang Mama tadi pagi telfon dokter Wiwin untuk memeriksa adek kamu. Dan kamu tau apa kata dokter Wiwin?"

Alexa menggeleng lemah. "Enggak ma,"

"Dokter bilang masa kritisnya sudah terlewati dan sekarang adek kamu di kategorikan pingsan. Bukan koma lagi sayang,"

Alexa menatap wajah adiknya dengan mata yang berbinar dan berkaca-kaca. "Mama beneran kan?"

"Iya sayang. Mama gak tau keajaiban dari mana, sampai-sampai bisa membuat adik kamu langsung bangkit dari masa kritisnya," Tiara terharu melihat putrinya yang sudah mulai membaik.

Alexa tidak bisa lagi membendung tangisnya sekarang. Dia sangat bahagia, amat sangat bahagia. Alexa jadi berfikir, apa karena omongannya semalam yang membuat adiknya ini bangkit dari keterpurukannya. Kalau memang benar, Alexa akan secepatnya mencari tahu Gaga adiknya dan langsung membawanya kemari. Karena itulah kebahagiaan adiknya yang baru disadari oleh Alexa.

"Ma?"

"Iya sayang,"

"Adek pernah cerita gak ke Mama?"

Dark QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang