DQ-22

15.3K 1.1K 0
                                    

Tok tok tok

"Kak? Kakak udah bangun?"

Lica berdiri dibalik pintu kamar kakaknya, iya Alexa. Keadaan Lica sudah normal dan bisa dikatakan sudah sembuh dari semua penyakitnya. Mungkin hanya rasa traumanya yang belum hilang sepenuh karena kejadian kelam waktu itu.

Ceklek

"Apaan?" Ujar Alexa yang membuka pintu kamar dan kembali lagi ke dalam karena belum siap-siap, tapi sudah memakai seragam sekolah.

Lica mengikuti langkah Alexa, lalu duduk dipinggir ranjang Alexa. "Emm kak?"

Alexa yang sedang menyisir rambutnya itu hanya menatap Lica dari pantulan cermin. Tanpa membalikkan badannya. "Hm,"

"Aku bosen. Mau jalan-jalan," ujarnya dengan wajah lesu. Memang setelah sembuh dari sakitnya, Lica tidak pernah keluar rumah.

Alexa berjalan ke arah Lica dan duduk disebelahnya. "Gue mau sekolah. Nanti aja pulang sekolah kita ke mall,"

"Ish aku ikut kakak aja deh!"

Alexa melotot mendengar ucapan adiknya itu. Bagaimana bisa dia mau ikut Alexa ke sekolah.

"No! Nanti aja pulang sekolah kita jalan-jalan kemanapun yang lo mau."

"Huft yaudah deh," Lica menundukkan kepalanya.

Alexa mengelus puncak kepala Lica. "Jangan lesu gitu dong ah! Lo jelek kalo kek gitu," ledek Alexa disertai kekehan kecil.

Lica mengerucutkan bibirnya. "Apaan si! Jahat!"

"Udah gue berangkat dulu. Inget, jangan kemana-mana tanpa sama gue atau mama. Oke!"

Lica menganggukkan kepalanya. "Siap bos!"

••••••

Sampainya di parkiran sekolah ternyata Alvi dan teman-temannya sudah tiba dan duduk di kursi dekat pos satpam.

"Alexa!" Panggil Bobby dan menggerakkan tangannya tanda menyuruh Alexa kesana.

Alexa berjalan ke arah mereka. "Apaan?"

"Lo jadi berangkat gak, nanti?"

"Berangkatlah. Kan gue juga diundang,"

"Barengan aja kalo gitu. Gimana?"

"Boleh. Gue ke kelas dulu ya! Belum ngerjain PR gue,"

"Yaudah sono gih,"

Alexa berlari kecil menuju kelasnya dan meninggalkan Alvi serta teman-temannya.

"Kelas skuyy!" Ajak Axel.

Berjalan di koridor dan lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Susah ya? Kalo orang ganteng mah kemana-mana selalu jadi pusat perhatian.

"Lo serius sama omongan lo semalam?" Bisik Alvi pada Galang.

Axel, Rivan dan Bobby berjalan beriringan di depan dan Alvi serta Galang berada di belakang mereka.

"Serius lah Al,"

"Apa gak kecepatan? Maksudnya dia kan baru sembuh Lang."

"Justru itu Al. Gue mau jagain dia sepenuhnya. Kalo gue ada ikatan sama dia, gue jadi leluasa buat lindungin dia,"

Alvi mengangguk. "Gue cuma pesen buat lo. Jangan pernah main-main sama perasaan,"

Dark QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang