DQ-25

15.3K 1K 9
                                    

"Jadi tujuan lo untuk ngajak damai anak Antraxs itu ini?" Ujar Alvi.

Malvin mengangguk mantap. "Iya Al. Gue tau geng mereka itu licik dan tidak pandang bulu. Mau cewek atau cowok kalo udah dibilang musuh sama mereka, mereka akan terus mengejar incarannya itu dan bisa-bisa kalo kita gak gabung gue takut Shella ataupun Alexa kenapa-kenapa. Terutama Shella, soalnya..."

"So-soalnya?" Beo Shella yang masih sesenggukan karena menangisi keadaan Abangnya yang di penjara.

Malvin berjalan mendekat pada Shella yang berusaha di tenangkan oleh Clara. Lalu Malvin duduk berjongkok di depan Shella dan menggenggam tangan Shella. "Soalnya gue udah janji sama abang lo untuk jagain lo Shell. Apapun yang terjadi, gue gak akan tinggalin lo! Gue berhutang budi sama abang lo karena dia udah nyelamatin adek gue dari anak buah Dafa yang mau memperkosa dia. Dulu abang lo emang jadi anggota dari gengster itu, tapi itu semua demi lindungin lo dari Dafa karena Dafa juga mulai dulu ingin milikin lo Shell. Bukan itu aja yang dia mau, dia juga mau merenggut mahkota lo."

Malvin menundukkan kepalanya tapi tangannya tetap menggenggam tangan mungil Shella. "Abang lo udah cerita semuanya sama gue Shell. Gue tau lo sama bang Gerry gak suka karena dia selalu ninggalin lo, dia selalu keluyuran dan jarang balik ke rumah. Itu semua karena perintah dari Dafa Shell. Dia bilang kalo bang Gerry mau lo selamat, bang Gerry harus jaga jarak sama lo dan cuman itu yang bisa dia lakuin buat lo Shell. Dia dapet uang juga dari kerja. Dia gak pernah ikut nyopet atau apapun yang lo pikirin. Bang Gerry cerita sama gue kalo lo gak pernah mau nerima uang dari dia karena lo anggap uang itu haram. Sebenarnya dia pernah ikut nyopet tapi ketahuan dan malah di kejar-kejar warga terus pas itu lo lihat dia kan? Dia nyesel Shell. Itu pertama dan terakhir kali abang lo nyopet."

Shella makin terisak-isak mendengar kejelasan yang dibilang sama Malvin. Selama ini memang hubungan Shella dan abangnya, Gerry. Tidak baik-baik saja setelah ditinggal kedua orangtuanya karena kecelakaan kapal. Dan mulai Shella tau abangnya itu nyopet, mulai saat itu dia benci dan bahkan tidak pernah menganggap kalau dia punya Abang. Tapi ternyata semuanya hanyalah salah paham, justru disini Shella lah yang salah. Shella merasa dirinya egois karena tidak mengetahui yang sebenarnya terjadi pada Abangnya.

"Mulai sekarang lo tinggal sama gue atau sama temen-temen lo. Jangan pernah balik ke rumah lo, apalagi sendirian disana. Karena mereka udah ngintai rumah lo," tambah Malvin.

"Gue gak nyangka. Ternyata Dafa bisa begitu," Alexa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Itu bukan seberapa Al. Dafa udah berkali-kali menyekap gadis SMP dan SMA yang menurutnya menarik. Setelah dia pakai, dengan mudahnya dia mengijinkan anak buahnya untuk mencicipi juga tubuh gadis itu. Ada yang di pulangkan dengan diberi ancaman dan uang tutup mulut pada orang tua mereka. Ada juga sebagian yang masih di sekap dan setiap malam minimal dipakai dua kali dengan orang yang berbeda."

Semuanya melototkan matanya dan mulut menganga lebar. Tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Dafa. Benar-benar brengsek bukan?

••••••

Setelah terungkap semuanya. Kini Shella menginap dirumah Clara untuk sementara waktu dan Malvin sudah mengerahkan beberapa anggotanya untuk selalu mengawasi sekitar rumah Clara. Jika ada yang mencurigakan maka langsung disuruh menghubungi Malvin.

Agenda hari ini adalah Shella ingin bertemu dengan Abangnya dan diantar sama Malvin. Malvin sudah standby di ruang tamu rumah Clara, ia menunggu Shella yang sedang bersiap-siap.

Beberapa saat kemudian Shella turun dari lantai atas. Shella menggunakan kaos putih polos dan celana jeans panjang warna navy yang sedikit robek-robek dibagian pahanya. Tidak lupa Sling bag yang berwarna coklat muda dan sepatu Vans berwarna hitam.

Dark QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang