"My love, i'm back" lirih seorang pria bertubuh kekar sembari memasuki kelas barunya.
Siapa lagi kalau bukan Jihoon.
Siapa My love yang Jihoon maksud? Ntahlah, hanya Jihoon dan Tuhan yang tau itu.
Jihoon baru saja kembali dari ruang guru, dan wali kelasnya Pak Mino, menyuruhnya untuk kekelas dan memilih tempat duduk.
Hari ini tidak ada pelajaran yang berlangsung, karena guru melaksanakan rapat.
"Hallo, saya murid baru disini. Perkenalkan, nama saya Park Jihoon, kalian bisa panggil Jiun. Semoga bisa berteman, terimakasih." ujar Jihoon membungkukkan tubuhnya sopan.
Jihoon memilih tempat duduk di paling belakang bagian tengah, yang masih kosong.
Ternyata dia berada di tengah-tengah TheRich dan The Handsome, alias berada di tengah-tengah idola paling populer di sekolah.
Choi Hyunsuk si kaya dengan sifat songong memakai kacamata hitam, celana jeans abu-abu gelap yang longgar dan sobek, dan jaket merah marun. Tidak lupa kedua kaki yang berada di atas meja, dan tangan yang sibuk menggeser smartphone mahal miliknya. Terlihat sangat kaya bukan?
Sedangkan Watanabe Haruto, si tampan dan pemalas, memakai celana jeans hitam, dengan kaos putih polos, dan aksesoris kalung perak yang melingkar di lehernya. Sedang tertidur di atas meja sekolahnya.
"Hallo?" panggil Jihoon dengan wajah bingung menatap kedua orang ini.
"Choi Hyunsuk!" panggilnya lagi
"Hah?" jawabnya tanpa menoleh
"Dih,"
"Siapa? Jangan sok asik sama orang kaya."
"Makin songong ae Lo,"
"Heh! Lo---" Hyunsuk menoleh lalu kaget, sampai-sampai menjatuhkan ponsel mahal bergambar apple itu ke lantai
"JIHOON?!"
"Hadeh, si goblok. Sayang banget tu HP, kalau Lu gak suka jangan di buang amnjic, mending buat Gua." Jihoon membungkuk dan mengambil ponsel itu, sembari mengelus-elus nya.
"Kemana aja Lo bro" Hyunsuk memeluk Jihoon mendadak, lalu menepuk-nepuk punggungnya keras, sampai HP tadi jatuh lagi.
"WOI! Apple keluaran terbaru itu anjg!"
"Halah, murah itu mah! Mau berapa Lo? Tinggal pilih, Gua bayar semuanya!" kesal Hyunsuk
"Habisnya Lo lebih peduli sama tu HP, temen udah lama gak ketemu di cuekkin"
Jihoon terkekeh.
"Sorry bro, lupa Gua kalau Lo orang kaya anti miskin"
"APASIH RIBUT-RIBUT DARITADI?!" Teriak Haruto perlahan membuka matanya
"Ini juga gak berubah, dari dulu kerjaannya molor terus sampai keluar iler."
"JIHOON?! Lo Jihoon kah?!" teriaknya seperti orang masih berada di alam mimpi, sampai seisi kelas menatap kearah mereka.
"Mulut Lo gak bisa santai kah? Malu nih" ujar Jihoon sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sorry, kaget Gua"
"Ngapain kaget, kan Gua bukan setan. Lo ngaca gih, Lo tuh yang udah mirip genderowo." cibir Jihoon
"HAH?!" Haruto dengan sigap membongkar tasnya mencari kaca
"Orang masih ganteng gini kok di bilang mirip genderowo." ujar Haruto sembari memperbaiki rambutnya, membuat cewek yang lewat di depan kelas terpana dan menabrak satu sama lain.
"Btw sejak kapan Lo disini?" tanya Haruto
"Lah, orang Gua baru masuk hari ini. Murid baru gituloh."
"Berarti yang kita hina-hinu tidak elite tadi Jihoon dong ncuk?"
"Gak elite apaan, orang Gua masuk kelas paling elite disini."
"Mending kita nge-gengudah lama gak ketemu nih, asik-asik dulu yakan." saran Hyunsuk
"Nge-gengapaan? Jangan bilang Lo berdua jadi anak nakal, terus ngebully anak lain?" tuduh Jihoon.
"Dih, apaan ngebully?!" elak Haruto
"What?! orang kaya selevel Gua ngebully orang-orang missqueen? Gak level sorry. Mending jadi fuckboy sekolah, daripada membully. Ngebully orang-orang miskin? No, melihat wajah mereka saja Gue tidak sudi iuhh." ujar Hyunsuk dengan wajah songong, minta di tonjok.
"Jadi nge-geng tuh maksudnya gimana bre"
"Kelapangan basket lah. Mending main basket, dan mendengar para cewek cantik menjerit melihat cowok kaya dan rupawan kek Gue."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.